VerseSaat ku lemah Kau angkat hidupkuSaat ku jatuh Kau topang tangankuKau penolongku yang setiaKupercaya padaMuJurus’lamatkuTempat pengharapankuChorusAku percaya janjiMu ya dan aminKasihMu setia didalam hidupkuAku percaya anug’rahMu besarLebih dari semua yang dapat kupinta EndingLebih dari semua yang dapat kupinta Chord C C D D E F F G G A A B Verse C D G G/BSaat ku lemah Kau angkat hidupku C D GSaat ku jatuh Kau topang tanganku C D B/DKau penolongku yang setia Em D CKupercaya padaMu G/DJurus’lamatku D G DTempat pengharapankuChorus G G/B CAku percaya janjiMu ya dan amin Bm Am DKasihMu se - tia didalam hidupku G G/B CAku percaya anug’rahMu besar Bm Am D GLebih dari semua yang dapat kupinta Chorus G=Do G G/C CAku percaya janjiMu ya dan amin Cm Bbm DKasihMu se - tia didalam hidupku G G/C CAku percaya anug’rahMu besar Cm Bbm D GLebih dari semua yang dapat kupintaTo Ending Cm Bbm D C/F...Lebih dari semua yang dapat kupinta... C/F D/G GEnding Cm Bbm D GLebih dari semua yang dapat kupinta
JANJITUHAN: YA DAN AMIN-----Materi Baca : Mazmur 119:137-144 "Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-Mu mencintainya." Mazmur 119:140. Sebagai manusia adalah mudah bagi kita untuk berjanji, namun untuk menepati janji itu tidaklah gampang, bahkan seringkali meleset. Banyak orang kecewa karena orang yang diharapkan ternyata telah ingkar janji. Janji Tuhan itu Ya dan Amin Bacaan ayat Mazmur 11950 TB Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku. Oleh Pdt Feri Nugroho "Janji-Mu seperti fajar pagi hari. Yang tiada pernah terlambat bersinar." Itu adalah penggalan syair lagu yang menyentuh hati untuk memberikan peneguhan bahwa Tuhan selalu hadir dalam setiap pergumulan. Berbincang tentang penderitaan dan kesengsaraan, siapa diantara kita yang belum pernah mengalaminya? Orang yang sudah meninggalpun terkesan mengalami situasi yang sama. Ketika makam dimana jenazah dibaringkan harus digusur, makam harus dibongkar dan sisa jenazah akan dipindah ke tempat lain. Jika tidak ada ahli waris, nisan akan dihilangkan dan lahan akan difungsikan untuk kepentingan yang masih hidup. Bermula dari proses kelahiran keluar dari rahim ibu, telah diawali dengan tangisan saat dunia terasa menyilaukan. Hanya ekspresi tangisan yang bisa dilakukan untuk memberitahukan bahwa bayi merasa tidak nyaman. Bertumbuh, belajar berjalan, berlari dan mengenal dunia. Ternyata berbagai aktifitas tersebut membuat menderita saat harus jatuh bangun. Kehidupan semakin rumit ketika harus membangun relasi dengan sesama, belajar tentang banyak hal, menjadi mandiri untuk memenuhi kebutuhan hidup. Belum lagi sakit penyakit yang menghampiri, berbagai-bagai pergumulan yang menuntut seseorang untuk memilih atau menemukan solusi. Semua, tanpa terkecuali menciptakan penderitaan tanpa terkecuali. Sadarkah kita, bahwa justru melalui penderitaan tersebut kita menjadi tangguh seperti hari ini. .