Dilansirdari Encyclopedia Britannica, senjata tradisional rencong berasal dari aceh. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Gambar tersebut merupakan pakaian adat ulos yang berasal dari provinsi? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
Senjata Tradisional Aceh – Aceh adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kebudayaan yang melekat pada masyarakatnya. Kebudayaan yang ada bermacam-macam dengan corak khas Melayu yang sangat kuat. Salah satu warisan kebudayaan yang masih tetap lestari adalah senjata tradisional Aceh. Berbagai senjata tradisional Aceh masih sering dijumpai dalam acara-acara atau rutinitas tertentu. Senjata tradisional Aceh memiliki keterkaitan sejarah yang kuat di masa lalu. Jenis-jenis senjata tradisional Aceh pun cukup beragam dengan karakteristiknya masing-masing. Mempelajari sejarah dan jenis-jenis senjata tradisional Aceh akan mampu menggali kebudayaan Aceh lebih dalam. Berikut dideskripsikan sejarah senjata tradisional Aceh beserta jenis-jenisnya. Sejarah Senjata Tradisional Aceh Sebagai Warisan Kebudayaan Bangsa Sejarah senjata tradisional Aceh tidak bisa dilepaskan dengan peran kerajaan-kerajaan Aceh yang pernah berjaya di masa lalu. Dahulu pada sekitar abad ke-12 M telah berjaya Kesultanan Aceh yang memiliki kekuatan yang tangguh beserta kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki. Pada awalnya senjata tradisional Aceh sering digunakan untuk berburu atau untuk mempertahankan diri dari serangan binatang buas. Namun dalam perkembangannya, senjata tradisional ini digunakan untuk berperang melawan penjajah, yakni Portugis dan Belanda. Beberapa jenis senjata tradisional Aceh yang memiliki hubungan yang erat dengan sejarah Kesultanan Aceh adalah Rencong dan Peudeung. Dulu, Rencong sering digunakan pada masa pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah, yakni Sultan Pertama Aceh sebagai senjata untuk menikam lawan. Sedangkan Peudeung difungsikan sebagai senjata untuk mencincang atau mentetak lawan. Keduanya menjadi identitas kebudayaan yang melekat sejak abad ke-12 M. Pembuatan senjata tradisional Aceh juga tidak terlepas dari beberapa kebudayaan lain yang muncul yang menjadi inspirasi bagi masyarakat Aceh. Desain dari beberapa Rencong dan Peudeung juga terinspirasi dari senjata-senjata yang digunakan oleh Kesultanan Turki dan Kerajaan-kerajaan Islam lainnya. Selain itu, desain pedang juga dipadukan dengan desain khas Nusantara yang memiliki unsur Melayu yang kuat, sehingga menampilkan identitas Indonesia yang begitu melekat. Jenis Senjata Tradisional Aceh Lengkap Beserta Karakteristiknya Kebudayaan-kebudayaan yang diwariskan sejak zaman dulu akan memunculkan kebudayaan yang baru. Demikian senjata tradisional Aceh terus mengalami pertambahan budaya, sehingga menciptakan senjata tradisional yang baru. Berikut 10 jenis senjata tradisional Aceh beserta karakteristiknya 1. Rencong Sebagai senjata yang telah dipakai sejak zaman dulu oleh Kesultanan Aceh, Rencong memiliki karakteristik yang unik. Senjata Rencong memiliki ukuran yang kecil dengan bilah pisau yang tajam, sehingga praktis untuk difungsikan. Rencong milik Sultan dan Keluarga Bangsawan biasanya dibuat dari bahan emas dengan sarungnya dari gading. Sedangkan rencong untuk masyarakat umum dibuat dari bahan kuningan atau besi berwarna putih dengan sarungnya dibuat dari kayu. Baca Juga Senjata Tradisional Papua 2. Meupucok Senjata ini masih tergolong sebagai senjata rencong dengan beberapa modifikasi yang berbeda. Meupucok bercirikan pucuk pisau yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang dibuat dari emas yang ada di atas gagangnya. Biasanya senjata ini digunakan sebagai salah satu hiasan penting pada kegiatan-kegiatan resmi seperti acara adat atau pertunjukan kesenian. Meupucok biasanya memiliki besi yang tipis, panjang, dan runcing dengan gagang senjata yang melengkung. 3. Meucugek Sama seperti Meupucok, Meucugek juga masih merupakan jeni senjata Rencong yang sering digunakan. Kata Meucugek atau cugek ialah merujuk pada istilah perekat, yakni sebuah bahan yang berfungsi memudahkan bagi penggunanya untuk menikamkan senjata tersebut ke tubuh lawan/musuh. Baja Meucugek biasanya berwarna putih dengan ujung senjata yang sangat tajam yang efektif dalam menusuk lawan. Gagang pisaunya juga cukup tebal dan kuat untuk menahan tangan ketika menikam. 4. Meukuree Meukuree ialah salah satu jenis Rencong yang memiliki seni yang indah, yakni hiasan yang terlukis di sepanjang bajanya. Biasanya hiasan yang terlukis adalah berupa gambar lipan, bunga, ular, atau hiasan-hiasan menarik lainnya. Gagangnya biasanya berwarna hitam dengan bahan yang tebal dan melengkung sehingga nyaman untuk digunakan. Sarung Meukuree biasanya dibuat dari bahan tanduk kerbau yang kuat. Baca Juga Kapak Penetak 5. Pudoi Satu lagi senjata tradisional yang mirip dengan bentuk Rencong adalah Pudoi. Senjata ini disebut Pudoi karena memiliki ciri khas gagang pisau yang berukuran pendek dan lurus, yang mana dapat memberi kesan bahwa Rencong tersebut belum selesai. Istilah Pudoi sendiri digunakan pada sesuatu yang dirasa belum selesai atau sempurna. Namun, penggunaannya cukup mudah, karena ukurannya yang kecil sehingga terasa ringan untuk digunakan. 6. Siwah Siwah merupakan senjata tradisional Aceh langka yang mirip Rencong dengan tampilan yang lebih elegan. Bahan pembuat bajanya dan ganggangnya sama seperti Rencong dengan ujung baja yang sangat tajam dan sarung yang tebal. Seperti Rencong, Siwah digunakan sebagai senjata untuk menyerang dan menusuk lawan, yang mana senjata ini sering dipakai sebagai perlengkapan raja-raja. Untuk jenis Siwah yang diberi hiasan-hiasan yang terbuat dari bahan emas dan sarung serta gagang yang terbuat dari bahan permata hanya digunakan sebagai perhiasan saja. 7. Peudeung Peudeung merupakan senjata tradisional Aceh yang memiliki bentuk yang menyerupai pedang. Istilah Peudeung sendiri merupakan nama lain dari pedang dengan corak khas budaya Aceh. Senjata ini sering difungsikan sebagai senjata untuk menyerang, karena memiliki bilah baja yang tajam dan kuat. Peudeung sangat efektif untuk mencincang, menebas tubuh lawan, dan sebagai senjata untuk mengalihkan perhatian lawan. 8. Peudeung Tumpang Jingki Tumpang Jingki ialah salah satu jenis Peudeung yang memiliki ciri-ciri berupa mulut pedang yang terbuka sehingga terlihat unik dan langka sebagai salah satu jenis pedang. Peudeung Tumpang Jingki ini didesain secara sederhana dengan baja berwarna hitam dan gagang yang terbuat dari kayu. Karena memiliki komposisi baja yang padat, pedang ini lebih berat, sehingga serangan yang dihasilkan lebih keras. 9. Peudeung Ulee Meu-Apet Hampir sama dengan Peudeung Tumpang Jingki, Peudang Ulee Meu-Apet memiliki karakteristik berupa bilah baja yang panjang dan tajam, sehingga cocok untuk melibas lawan dari jarak yang lebih jauh. Selain itu sesuai dengan namanya, Apet berarti penahan gagang agar tidak lepas dari bajanya, sehingga pedang ini didesain memiliki badan yang cukup kuat untuk menghujam. Peudeung Ulee Meu-Apet sangat cocok difungsikan untuk menebas dan mencincang lawan dengan cepat. 10. Peudeung Ulee Tapak Guda Peudeung ini memiliki ciri-ciri berupa gagang yang mirip dengan telapak kuda. Gagang yang unik menjadi ciri khas yang menonjol pada pedang ini. Desainnya cukup sederhana dengan gagang, baja, dan sarung pedang yang sama dengan Peudeung lainnya. Peudeung Ulee Tapak Guda juga efektif digunakan untuk mencincang lawan. Baca Juga Senjata Tradisional Bali 11. Senjata-Senjata Tradisional Lainnya Selain berbagai senjata tradisional diatas, Aceh juga memiliki senjata tradisional lain yang dibuat lebih sederhana, seperti bambu runcing dan senjata lain yang menyerupai Rencong dan Peudeuh. Senjata-senjata tradisional yang baru dibentuk dari senjata-senjata tradisional lama yang telah ada terlebih dahulu, dan biasanya digunakan sebagai perlengkapan dalam acara resmi adat atau beberapa pertunjukan kesenian. Itulah sejarah dan jenis-jenis senjata tradisional Aceh yang dapat dipelajari. Munculnya senjata tradisional Aceh tidak terlepas dari masa kejayaan Kesultanan Aceh di masa lalu. Terdapat berbagai macam senjata tradisional Aceh yang sampai saat ini masih tetap lestari. Senjata-senjata tersebut memiliki corak Melayu, Nusantara, dan Aceh yang begitu melekat sehingga menjadi salah satu warisan kebudayaan Indonesia yang harus tetap dijaga. Senjata Tradisional Aceh
\n gambar senjata tradisional dari aceh
SenjataTradisional Bali – Hampir semua senjata tradisional bisa ditemukan di berbagai daerah di nusantara. Tidak terkecuali di pulau Bali sendiri. Banyak sekali senjata tradisional Bali, namun dilihat dari segi fungsinya, banyak sekali senjata tradisional bergeser atau beralih fungsi. 11+ Senjata Tradisional Aceh : Gambar dan Penjelasan
Senjata Tradisional Aceh – Apakah kalian tau, ternyata Aceh masih mempunyai senjata tradisional yang masih eksis hingga sekarang. Lalu apa saja Macam-Macam Senjata Tradisional Aceh dan seperti apa gambarnya? Simak penjelasan dibawah ini ya! Aceh merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia, dimana wilayah tersebut tidak akan pernah lepas dari kebudayaan yang sudah melekat pada masyarakatnya. Berbagai macam jenis kebudayaan dengan memiliki corak Melayu yang sangat khas dan juga kuat Aceh juga masih memiliki warisan yang masih tetapi lestari sampai sekarang, yakni senjata tradisional. Biasanya macam-macam senjata tersebut dapat kita jumpai pada acara-acara atau ritual yang sedang berlangsung. Macam-Macam Senjata Tradisional Aceh Pada awalnya senjata tradisional Aceh digunakan untuk berburu atau biasanya juga digunakan sebagai alat untuk mempertahankan diri dari serangan hewan buas. Tetapi seiring perkembangannya senjata tradisional juga dapat digunakan sebagai alat berperang melawan penjajah, yakni bangsa Portugis dan juga bangsa Belanda. Beberapa jenis dari senjata tradisional Aceh mempunyai hubungan erat dengan kesultanan Aceh, senjata tersebut adalah senjata Rencong dan juga Sanjaya Peudeung. Dimana pada zaman masa pemerintahan dari Sultan Ali Mughayat Syah atau sultan pertama di Aceh, senjata tersebut digunakan untuk menikam lawan jenis. Sedangkan untuk senjata Peudeung digunakan untuk mencincang atau mencabik-cabik lawan. Sehingga kedua senjata tersebut menjadi identitas dari kebudayaan yang melekat, yakni sejak abad ke-12 Masehi. Berikut ini 13 Senjata Tradisional Aceh, Gambar dan Penjelasannya! No Senjata Tradisional Aceh 1 Rencong 2 Rencong Meukuree 3 Peudeung 4 Peudeung Tumpang Jingki 5 Peudeung Ulee Meu-Apet 6 Peudeung Ulee Tapak Guda 7 Siwah 8 Reuduh 9 Meucugek 10 Meupucok 11 Pudoi 12 Bambu Runcing 13 Cannon Sri Rambai Iskandar Muda’ Rencong Contoh Senjata Rencong Rencong merupakan senjata tradisional yang digunakan pada zaman kesultanan Aceh, yakni pada saat masa pemerintahan Sultan Ali Mughayat atau Sultan Pertama Aceh. Rencong akan selalu ada disana dan terselip di ketinggian sultan, biasanya Ulee Balang dan masyarakat akan menggunakan rencong sebagai senjata untuk pertahanan diri. Rencong juga senjata yang sangat terkenal dari Aceh, dimana senjata tersebut memiliki makna yakni bukan hanya sekedar benda tajam, tetapi sebagai alat untuk dapat mempertahankan diri dan menghadapi musuh atau hewan buas pada saat berburu dihutan. Orang Aceh sendiri menganggap bahwa rencong merupakan sebuah keagungan, rencong merupakan martabat dan rencong juga melandasi semangat orang Aceh. Karena rencong tidak akan pernah luput dari makna dan juga falsafah hidup masyarakat Aceh. Bentuk dari senjata rencong adalah seperti pedang, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil, seperti pisau tetapi lebih besar dari pisau. Senjata ini terlihat runcing pada bagian ujungnya dan memiliki semacam lengkungan yang ada di pangkal atau gagangnya. Pada zaman dulu para petinggi dan juga orang terpandang di daerah Aceh akan menggunakan rencong dengan ganggang yang terbuat dari bahan tanduk, gading gajah atau bahkan menggunakan emas. Sehingga keagungan senjata rencong memang sudah dipercaya memiliki efek bagi pemiliknya. Rencong memiliki variasi yakni antara 10 sampai dengan 50 cm jika diukur dari bagian tajam hingga pangkalnya senjata. Pada bagian yang tajam yang di ujung rencong tersebut memiliki sarung yang diciptakan dengan tujuan untuk melindungi pemakaian ketika pemakai tersebut menyelipkannya pada bagian depan perut. Masyarakat Aceh menganggap rencong memiliki makna tentang perjuangan, keberanian, dan juga kepahlawanan. Hal ini berawal dari sejarah pada saat era penjajahan dari kolonial Belanda, dimana pada saat itu setiap orang yang ada di Aceh baik itu perempuan ataupun pria pasti akan menyisipkan rencongnya ketika peperangan. Meskipun perang tersebut sudah berlalu, tetapi makna dari senjata rencong tetap dipercaya oleh masyarakat Aceh. Sehingga rencong sekarang masih dimaknai sebagai simbol dari keberanian, kekuatan, dan juga ketangguhan yang tidak bisa dipisahkan sebagai bagian dari kebudayaan nasional. Rencong Meukuree Contoh Senjata Rencong Meukuree Rencong Meukuree merupakan salah satu jenis senjata tradisional Aceh yang mempunyai ciri khas yakni berupa motif hiasan yang ada pada mata rencong. Hiasan tersebut berbentuk gambar-gambar hewan seperti ular, lipan dan lain sebagainnya. Sehingga rencong tersebut termasuk kedalam salah satu jenis kebudayaan dengan nilai seni yang tinggi. Untuk cara penggunaan dari senjata rencong meukuree adalah sama dengan penggunaan senjata tradisional lainnya. Peudeung Contoh Senjata Peudeung Peudeung merupakan senjata jarak dekat yang biasanya digunakan oleh masyarakat Aceh untuk berperang. Senjata ini memiliki ukuran yang lebih panjang jika dibandingkan dengan dua senjata lainnya yakni rencong dan susah. Peudeung adalah nama lain dari pedang dengan gaya khas kebudayaan Aceh. Berdasarkan sejarah yang pada, para pejuang dahulu menggunakan senjata ini sebagai pasangan dari senjata rencong. Jika rencong digunakan untuk menikam lawan, maka peudung akan digunakan untuk menebas dalam pertempuran yang ada pada jarak dekat. Peudeung Tumpang Jingki Contoh Senjata Peudeung Tumpang Jingki Peudeung tumpang Jingki adalah senjata tradisional Aceh yang mempunyai keunikan yakni berupa gagang pedang yang terbuka. Peudeung tumpang jingki merupakan senjata jarak dekat yang terbuat dari baja dengan campuran warna hitam. Sehingga akan menghasilkan pedang yang tajam, padat dan juga tebal. Desain dari pedang ini juga terlihat simpel, tetapi senjata tersebut memiliki manfaat dan perubahaan jika digunakan pada saat pertempuran. Pedang tersebut tidak akan goyah jika menghadapi pedang lainnya yang berukuran tipis. Hal ini dikarenakan pedang tersebut mempunyai bentuk yang besar dan juga tebal. Peudeung Ulee Meu-Apet Contoh Senjata Peudeung Ulee Meu-Apet Peudeung Ulee Meu-Apet juga memiliki karakteristik pisau baja yang panjang dan juga tajam, tidak berbeda dengan peudeung tumpang Jingki. Peudang Uleu Meu-Apet cocok digunakan sebagai alat untuk menggertak lawan dari jarak yang lumayan jauh. Nama Apet memiliki arti yakni mempertahankan pegangan agar tidak terlepas dari baja. Sehingga pedang tersebut dirancang dengan memiliki tubuh yang cukup kuat untuk ditusuk. Biasanya pedang ini digunakan untuk menebas dan memotong lawan dengan cepat. Peudeung Ulee Tapak Guda Contoh Senjata Peudeung Ulee Tapak Guda Peudeung Ulee Tapak Guda mempunyai ciri khas yakni karakteristik pegangan yang mirip dengan tapak kuda. Dimana desainnya yang sederhana dengan pegangan dan sarung yang sama dengan peudeung lainnya. Biasanya senjata ini digunakan untuk memotong lawan Siwah Contoh Senjata Siwah Siwah merupakan benda tajam yang memiliki fisik tidak jauh berbeda dengan rencong. Dimana bentuk dari senjata ini adalah mempunyai bentuk yang ramping dan tajam pada bagian ujungnya. Lalu apa bedanya dengan senjata rencong? Perbedaanya adalah dari tingkat kelangkaan yang dimiliki oleh siwah. Jika rencong bisa digunakan oleh semua orang, berbeda dengan siwah yang hanya bisa digunakan untuk perlengkapan dadi raja-raja terdahulu. Hal tersebut disebabkan karena senjata mempunyai hiasan-hiasan yang mewah, dengan ornamen butiran permata, emas atau benda-benda mewah yang lainnya. Sehingga akan menambah tampilan siwah menjadi semakin terlihat mewah dan spesial. Tetapi senjata tersebut sangat sulit ditemukan di era modern ini, dan harganya juga mahal Reuduh Contoh Senjata Reuduh Reudeuh merupakan senjata tradisional Aceh yang mirip dengan golok modern. Reuduh merupakan senjata jarak dekat tersebut mempunyai bentuk yang ramping dan tipis, sehingga ringan jika digunakan. Ganggang yang ada pada senjata reuduh juga mempunyai motif yang unik. Dimana motif tersebut mempunyai tujuan yakni digunakannya motif untuk menambahkan kenyamanan dari pengguna senjata. Bukan hanya itu, ganggang tersebut berbentuk melengkung dan tidak akan mudah lepas jika digenggam. Meucugek Contoh Senjata Meucugek Meucugek merupakan senjata tradisional yang memilki bentuk kecil dan juga ramping, sehingga membuat senjata tersebut sangat pas jika digunakan untuk berperang. Meucugek merupakan senjata yang juga digunakan untuk menikam oleh para pejuang Aceh. Senjata meucugek tersebut terbuat dari bahan yang sangat tajam, baik itu berupa bahan baja maupun besi. Sedangkan ganggang daei meucugeuk tersebut membunyai bentuk yang tebal sehingga akan membuat tangan dari pemakaiannya semakin kencang dalam mengenggam senjata tersebut Meupucok Contoh Senjata Meupucok Senjata Meupucok mempunyai ciri-ciri yakni berupa pucuk pisau yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang terbuat dari mas yang diletakkan di atas gangangnyam Biasanya senjata ini digunakan sebagai salah satu hiasan yang penting pada saat kegiatan resmi, seperti kegiatan untuk upacara adat atau peruntunjukan kesenian. Biasanya senjata ini mempunyai besi yang tipis, panjang, dan juga runcing dengan ganggang senjata yang melengkung Pudoi Contoh Senjata Pudoi Pudoi merupakan senjata yang mirip dengan senjata rencong. Senjata ini mempunyai ciri khas yakni ganggang dari oisati berukuran pendek dan juga lurus, dimana dapat memberikan kesan bahwa rencong tersebut belum selesai. Bambu Runcing Contoh Senjata Bambu Runcing Bambu runcing merupakan senjata tradisional Aceh yang menyerupai rencong dan peudeuh. Senjata ini merupakan senjata tradisional Aceh yang sudah lama ada sebelumnya. Biasanya senjata bambu runcing digunakan untuk peralatan dalam acara resmi tradisional atau beberapa pertunjukan artistik. Cannon Sri Rambai Iskandar Muda’ Contoh Cannon Sri Rambai Iskandar Muda’ Cannon Sri Rambai “Iskandar Muda” merupakan salah satu bukti sejarah kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang telah ditinggalkan dan masih ada sampai sekarang. Dimana meriam tersebut ditempatkan dengan menghadap laut ke Benteng Cornwallis, Georgetown, Pahang, Malaysia. Pada zaman dulu, meriam tersebut digunakan untuk menyerang penjajah, dan saat ini budaya dari meriam terus ada. Tepatnya pada bulan ramadhan, meriam akan terus muncul, hal tersebut dikarenakan digunakan untuk taman bermain bukan untuk berperang. Penutup Demikianlah penjelasan tentang 13 senjata tradisional Aceh. Karena seperti yang kita tahu, bahwa masyarakat dari wilayah Aceh masih mempercayai keistimewaan dari senjata tradisionalnya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan juga menambahkan wawasan anda tentang peninggalan senjata tradisional yang ada di Aceh, dan semoga artikel tersebut dapat dipahami dengan baik! Senjata Tradisional AcehSumber refrensi /senjata-tradisional-aceh/ senjata-tradisional-aceh/
Salahsatu senjata dari provinsi aceh yang terkenal adalah rencong. Dengan banyaknya senjata tradisional yang berada di aceh membuktikan bahwa provinsi ini adalah provinsi yang kuat. Senjata klewang sudah ada sejak tahun 1700 m. Salah satu yang paling diingat tentunya tragedi tsunami yang pernah menghantam daerah ini pada akhir 2004. Senjata Tradisional Aceh – Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai kebudayaan yang melekat pada masyarakatnya. Kebudayaan tersebut ada yang bermacam-macam dengan corak khas Melayu yang sangat kental dan juga kuat Salah satu warisan dari kebudayaan yang masih tetap lestari sampai sekarang yaitu senjata tradisional Aceh. Berbagai macam senjata tradisional Aceh masih sering kita jumpai dalam acara- acara atau rutinan tertentu. Senjata tradisional Aceh mempunyai sebuah ketertarikan sejarah yang kuat dimasa lali. Jenis- jenis dari senjata tradisional Aceh pun beragam dengan karakteristiknya masing-masing. Mempelajari sejarah dan juga jenis-jenis senjata tradisional Aceh akan mampu untuk menggali kebudayaan Aceh lebih dalam lagi. Berikut ini dapat dideskripsikan dari sejarah senjata tradisional Aceh beserta dengan jenis-jenisnya. Sejarah Senjata Tradisional AcehJenis Senjata Tradisional Aceh Lengkap Beserta Karakteristiknya1. Rencong2. Meupucok3. Meucugek4. Meukuree5. Pudoi6. Siwah7. Peudeung8. Peudeung Tumpang Jingki9. Peudeung Ulee Meu-Apet10. Peudeung Ulee Tapak Guda11. Senjata-Senjata Tradisional Lainnya Sejarah Senjata Tradisional Aceh Sejarah dari senjata tradisional Aceh tidak dapat dilepaskan dengan peran dari kerajaan di daerah Aceh yang pernah Berjaya pada masa lampau. Pada zaman dahulu sekitar abad ke-12 M telah berjaya sebuah kesulthanan Aceh yang mempunyai kekuatan yang tangguh beserta kebudayaan-kebudayaan yang dimilikinya. Pada awalnya senjata tradisonal Aceh sering juga digunakan untuk berburu atau juga untuk dapat mempertahankan diri dari serangan binatang buas. Namun di dalam perkembangannya, senjata tradisional ini dapat digunakan untuk berperang melawan penjajah, yaitu Bangsa Portugis dan Bangsa Belanda. Beberapa jenis senjata tradisional Aceh yang mempunyai hubungan erat dengan sejarah kesultanan aceh yaitu senjata Rencong dan senjata Peudeung. Pada zaman dahulu, rencong sering digunakan pada masa pemerintahan Sulthan Ali Mughayat Syah, yaitu sultah pertama di Aceh sebagai sejata untuk menikam lawan jenis. Sedangkan untuk Peudeung dapat difungsikan sebagai senjata untuk mencincang atau mentetak lawan. Keduanya menjadi sebuah identitas kebudayaan yang melekat sejak abad ke-12 M. Pembuatan senjata tradisional Aceh juga tidak terlepas dari beberapa kebudayaan lain yang telah muncul menjadi inspirasi bagi masyarakat Aceh. Desain dari beberapa senjata tradisional Rencong dan Peudeung juga telah terinspirasi dari senjata-senjata yang telah digunakan oleh Kesulthanan Turki dan juga kerajaan Islam lainnya. Selain itu juga, desain dari pedang juga dapat dipadukan dengan desain khas Nusantara yang mempunyai unsur Melayu yang sangat kuat, sehingga dapat menampilkan sebuah identitas Indonesia yang begitu melekat. Baca Juga Tari Piring Sumatera Selatan Jenis Senjata Tradisional Aceh Lengkap Beserta Karakteristiknya Jenis Senjata Tradisional Aceh Lengkap Beserta Karakteristiknya Kebudayaan-kebudayaan yang telah diwariskan sejak zaman dahulu akan dapat memunculkan kebudayaan yang baru. Demikian dengan senjata tradisional Aceh yang terus mengalami sebuah pertambahan budaya, sehingga dapat menciptakan senjata tradisional yang baru. Berikut ini adalah 10 jenis senjata tradisional Aceh beserta dengan karakteristiknya 1. Rencong Sebagai salah satu senjata yang telah digunakan sejak zaman dahulu oleh kesulthanan Aceh, alat musik rencong ini mempunyai karakteristik yang unik. Senjata rencong mempunyai ukuran yang kecil dengan bilah pisau yang tajam, sehingga praktis untuk digunakan atau difungsikan. Rencong yang digunakan Sultan dan keluarga bangsawan pada umumnya dibuat dari bahan emas dengan sarungnya dari gading. Sedangkan rencong untuk masyarakat umum dibuat dari bahan kuningan maupun besi berwarna putih dengan sarungnya dibuat dari kayu. 2. Meupucok Senjata meupucok ini masih tergolong sebagai senjata rencong dengan beberapa modifikasi yang berbeda. Meupucok ini mempunyai ciri-ciri pucuk pisau yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang terbuat dari emas yang ada di atas gagangnya. Pada umumnya senjata ini dapat digunakan sebagai salah satu hiasan penting pada saat kegiatan resmi seperti kegiatan upacara adat atau pertunjukan kesenian. Meupucok pada umumnya mempunyai besi yang tipis, panjang, dan runcing dengan gagang senjata yang melengkung. 3. Meucugek Meucugek hampir sama seperti Meupucok, meucugek juga masih merupakan salah satu jenis senjata rencong yang sering digunakan. Kata Meucugek atau cugek adalah merujuk pada istilah perekat, yaitu sebuah bahan yang berfungsi untuk memudahkan bagi penggunanya untuk menikamkan senjata tersebut ke tubuh lawan atau musuh. Baja Meucugek umumnya berwarna putih dengan ujung senjata yang sangat tajam dan juga efektif dalam menusuk lawan. Pada gagang pisaunya juga cukup tebal dan juga kuat untuk menahan tangan ketika hendak menikam. 4. Meukuree Meukuree adalah salah satu jenis senjata Rencong yang mempunyai seni yang indah, yaitu hiasan yang terlukis di sepanjang bajanya. Pada umumnya hiasan yang terlukis merupakan berupa gambar lipan, ular, bunga, maupun hiasan-hiasan yang menarik lainnya. Untuk pada gagangnya umumnya berwarna hitam dengan bahan yang tebal dan juga melengkung sehingga nyaman untuk digunakan. Sarung Meukuree umumnya dibuat dari bahan tanduk kerbau yang kuat. 5. Pudoi Satu lagi sebuah senjata tradisional yang mirip dengan bentuk senjata Rencong yaitu Pudoi. Senjata ini biasa disebut dengan Pudoi karena mempunyai ciri khas dari gagangnya pisau yang berukuran pendek dan juga lurus, yang mana dapat memberi kesan bahwasanya Rencong tersebut belum lagi selesai. Isitilah dari senjata tradisional Pudoi ini sering juga digunakan pada sesuatu yang telah dirasa belum selesai atau belum sempurna 6. Siwah Siwah adalah salah satu senjata tradisional Aceh yang langka dimana hampir mirip Rencong dengan tampilan yang lebih elegan lagi. Bahan pembuat bajanya dan ganggangnya sama seperti Rencong dimana dengan ujung baja yang sangat tajam dan juga sarung yang tebal Seperti halnya Rencong, siwah dapat digunakan sebagai senjata untuk menyerang dan juga menusuk lawan, yang mana senjata ini biasa digunakan sebagai perlengkapan raja-raja. Untuk jenis Siwah yang telah diberi hiasan-hiasan yang terbuat dari bahan eman dan juga sarung serta gagang yang terbuat dari bahan permata hanya dapat digunakan sebagai perhiasan saja. 7. Peudeung Peudeung adalah salah satu senjata tradisional Aceh yang mempunyai bentuk yang hampir menyerupai pedang. Istilah dari Peudeung sendiri adalah nama lain dari pedang dengan corak khas budaya Aceh. Senjata ini biasa difungsikan sebagai senjata untuk menyerang lawan, karena mempunyai bilah baja yang tajam dan juga kuat. Peudeung itu sendiri sangat efektif untuk mencincang, menebas tubuh lawan dan juga sebagai senjata mengalihkan perhatian lawan atau musuh. 8. Peudeung Tumpang Jingki Tumpang Jingki adalah salah satu jenis Peudeung yang mempunyai ciri-ciri berupa mulut pedang yang terbuka sehingga dapat terlihat unik dan juga langka sebagai salah satu jenis pedang. Peudeung Tumpang Jingki ini telah didesain secara sederhana dengan baja yang berwarna hitam dan juga gagang yang terbuat dari kayu, karena mempunyai komposisi baja yang padat, pedang ini lebih berat, sehingga serangan yang telah dihasilkan akan lebih keras. 9. Peudeung Ulee Meu-Apet Hampir sama dengan Peudeung Tumpang Jingki, senjata tradisional Peudeung Ulee Meu-Apet ini mempunyai karakteristik berupa bilah baja yang panjang dan juga tajam, sehingga cocok sekali untuk melibas lawan dari jarak yang lebih jauh. Selain itu juga sesuai dengan namanya, Apet yang berarti penahan gagang agar tidak lepas dari bajanya, sehingga pedang ini telah didesain mempunyai badan yang cukup kuat untuk menghujam. Peudeung Ulee Meu-Apet sangatlah cocok digunakan untuk menebas dan juga mencincang lawan dengan cepat. 10. Peudeung Ulee Tapak Guda Jenis Peudeung ini mempunyai ciri-ciri yang berupa gagang yang mirip dengan telapak kuda. Gagang yang unik ini telah menjadi ciri khas yang sangat menonjol pada senjata tradisional ini. Desain dari senjata tradisional ini cukup sederhana dengan gagang, baja, dan juga sarung pedang yang sama dengan Peudeung Lainnya. Peudeung Ulee Tapak Guda juga lebih efektif untuk digunakan mencincang lawan atau musuh. 11. Senjata-Senjata Tradisional Lainnya Selain dengan berbagai senjata tradisional diatas, Aceh juga mempunyai senjata tradisional lain yang telah dibuat sederhana, seperti senjata bamboo runcing dan juga senjata lain yang menyerupai Rencong dan juga Peudeuh. Senjata- senjata tradisional yang baru dibentuk dari senjata-senjata tradisional lama yang telah ada terlebih dahulu, dan juga umumnya digunakan sebagai perlengkapan dalam acara resmi adat atau beberapa pertunjukan kesenian yang lainnya. Senjata tradisional tersebut mempunyai corak Melayu, Nusantara dan juga begitu melekat sehingga menjadi salah satu dari warisan kebudayaan Indonesia yang harus tetap dijaga. Itulah sedikit penjelasan tentang sejarah dan juga jenis-jenis senjata tradisional Aceh yang dapat kalian pelajari. Munculnya dari senjata tradisional Aceh ini tidak terlepas dari masa kejayaan Kesultanan Aceh pada masa lalu, terdapat juga berbagai macam senjata tradisional Aceh yang sampai saat ini masih tetap lestari. Baca Juga Pakaian Adat Sumatera Selatan TariTradisional Aceh yang Terkenal hingga Mendekati Punah. Februari 20, 2022. Tarian Adat Aceh – Jika mendengar nama Aceh, kita akan teringat dengan tragedi besar yang menimpa salah satu provinsi dari Negara Indonesia ini. Kejadian tsunami tersebut memang menimbulkan banyak duka yang mendalam bagi Indonesia khususnya bagi masyarakat Aceh Provinsi Nangroe Aceh Darussalam atau Aceh sering dijuluki dengan sebutan “Tanah Rencong”. Tahukah Anda dari mana julukan ini berasal? Julukan “Tanah Rencong” berasal dari sebutan nama senjata tradisional Aceh yang sangat terkenal dan memiliki desain unik, yang bernama Rencong atau Rentjong. Nah, di artikel kali ini kita akan membahas tentang keunikan rencong tersebut beserta beberapa senjata tradisional Aceh lainnya beserta gambar dan keterangannya yang sayang untuk dilewatkan. Senjata Tradisional Aceh Ada 3 senjata tradisional Nangroe Aceh Darussalam yang cukup dikenal di kancah Nasional, yaitu Rencong, Siwah, dan Peudeung. Namun, di antara jenis senjata lainnya, rencong adalah yang paling unik. 1. Senjata tradisional rencong Selain berfungsi sebagai senjata, bagi masyarakat asli Aceh, rencong juga dianggap sebagai simbol identitas diri. Keberanian, ketangguhan, dan harga diri masyarakat Aceh terejawantahkan dalam bentuk dan desain senjata jenis belati ini. Menilik pada sejarahnya, rencong diketahui mulai digunakan sejak zaman Kesultanan Aceh, tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Ali Mughaya Syah. Di masa itu, rencong selalu diselipkan di pinggang sang Sultan Pertama itu, para Ulee Balang bangsawan, dan masyarakat sebagai sarana untuk mempertahankan keselamatan diri. Khusus untuk rencong kepunyaan Sultan Ali Mughaya Syah hingga kini masih dapat kita temui di Museum Aceh sebagai salah satu koleksi dan pajangan. Rencong tersebut memiliki pegangan dan serangka sarung yang terbuat dari emas atau gading. Sementara rencong yang biasa digunakan masyarakat umum biasanya dibuat dari kayu atau tanduk kerbau. Berdasarkan bentuknya, rencong sebagai senjata tradisional Aceh dapat ditemukan dalam 4 jenis, yaitu rencong meucugek, rencong meupucok, rencong pudoi, dan rencong meukuree. Rencong meupucok adalah rencong dengan gagang kecil di bagian bawah dan membesar ke atasnya. Gagang rencong bagian atas biasanya dibubuhi ukiran emas dan ujungnya diberi hiasan dari gading gajah atau tanduk. Rencong meucugek adalah rencong dengan gagang melengkung hampir siku ke arah mata rencong. Jenis rencong ini memiliki bentuk demikian agar memudahkan tangan pemegangnya dalam menggunakannya saat melakukan pembelaan diri. Rencong meukuree adalah rencong yang dilengkapi dengan ukiran di bagian matanya. Ukiran bisa berbentuk bunga, lipan, daun, ular, atau ragam flora dan fauna lainnya. Rencong pudoi adalah rencong biasa yang gagangnya tidak dilengkapi dengan variasi. Jenis rencong inilah yang banyak digunakan sebagai alat perlawanan rakyat Aceh saat berperang melawan penjajahan Belanda. Selengkapnya 35 Senjata Tradisional Indonesia dari Berbagai Provinsi 2. Senjata tradisional siwah Selain rencong, Aceh juga memiliki Siwah sebagai salah satu varian senjata tradisionalnya. Siwah sebetulnya memiliki bentuk dan fungsi yang nyaris serupa dengan rencong. Bedanya, siwah berukuran lebih besar. Di masa silam, siwah juga digunakan sebagai sarana perlindungan diri dan alat perjuangan melawan penjajahan Belanda. Namun, dapat juga ditemui senjata ini sebagai perlengkapan pakaian para Ulee Balang. Siwah yang digunakan para bangsawan tersebut biasanya dilengkapi dengan hiasan emas dan tahta permata pada sarung dan gagangnya. Berikut ini adalah gambar siwah sebagai salah satu senjata tradisional Aceh yang kini cukup sulit ditemukan. 3. Senjata tradisional peudeung Senjata tradisional Aceh lainnya yaitu Peudeung atau Pedang Aceh. Senjata ini umumnya digunakan sebagai pelengkap dalam pertarungan. Jika biasanya rencong digenggam di tangan kiri sebagai alat tikam penusuk, peudeung digenggam di tangan kanan sebagai alat pengalih perhatian sekaligus untuk pencincang dan pentetak tubuh lawan. Gambar di bawah ini adalah gambar dari peudeung Aceh yang bisa menjadi gambaran bentuk atau wujud senjata ini. Berdasarkan bentuk gagangnya, peudeung aceh dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu peudeung tumpak jingki, ulee meu-apet, dan ulee tapak guda. Peudeung tumpang jingki memiliki bentuk gagang seperti mulut yang terbuka, peudeung ulee meu apet memiliki gagang yang terdapat penahan apet agar tidak mudah lepas, sementara peudeung ulee tapak guda memiliki gagang yang menyerupai telapak kuda. Nah, itulah 3 senjata tradisional Aceh beserta keterangan dan gambarnya yang bisa kami sampaikan di artikel kali ini. semua senjata tersebut memiliki nilai sejarah dalam perkembangannya, sejak mulai digunakan sebagai alat pertahanan diri, pelengkap pakaian adat, hingga sebagai senjata untuk berperang melawan penjajah. Sudah seharusnya kita melestarikan senjata-senjata tersebut supaya tidak punah hilang ditelan zaman.
176Senjata Tradisional di Pamerkan Museum Aceh. Disbudpar Aceh Gelar Festival Dikee 2021 Secara Luring dan Daring. Kadisbudpar Aceh Sambangi Makam Sultan Alaiddin Johan Syah. Kota Banda Aceh beri Perhatian Khusus pada Situs Cagar Budaya.
Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan kebudayaan yang memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas dari kebudayaannya terlihat pada senjata tradisional yang ada di sana. Senjata tradisional dari Aceh memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari daerah lain. Berbagai senjata tradisional Aceh tersebut akan dijelaskan secara rinci pada materi kali ini, simak terus hingga akhir ya. Siwah Siwah merupakan senjata tradisional Aceh yang memiliki bentuk mirip dengan rencong. Senjata ini terlihat mewah. Terdapat berbagai hiasan berupa emas, butiran permata, dan benda berharga lain di permukaannya. Hal ini membuat siwah menjadi senjata tradisional yang memiliki tampilan istimewa sebagai ciri khas tersendiri. Siwah sendiri jumlahnya sangat langka. Hal ini dikarenakan penggunaannya hanya ditujukan untuk kalangan bangsawan dan raja. Dapat dilihat dari bahannya yang terdiri dari berbagai barang mewah. Saat ini, sangat sulit untuk mencari pengrajin Siwah. Reuduh Reuduh juga menjadi senjata tradisional dari Aceh dengan motif yang unik pada gagangnya. Motif ini berguna agar Reudeuh nyaman untuk dipegang dan digunakan. Selain itu, gagangnya juga berbentuk melengkung sehingga senjata tradisional ini tidak mudah lepas saat digenggam. Reudeuh sendiri memiliki bentuk yang mirip dengan golok. Bedanya, bentuknya tipis dan ramping sehingga ringan ketika digunakan. Hal ini membuatnya praktis ketika dipakai. Bentuk dan berat Reudeuh ini membuatnya sering dijadikan senjata jarak dekat. Tarah Bajoe Tara Bajoe menjadi senjata tradisional Aceh yang memiliki bagian tajam pada mata bilahnya. Bentuknya persis seperti kelewang. Panjangnya sendiri sekitar 75 cm. Gagangnya sendiri sangat keras terbuat dari kayu atau tanduk kerbau. Pada gagangnya juga ditambahkan ornamen berupa ukiran yang menjadi ciri khas tersendiri. Senjata tradisional ini kebanyakan digunakan masyarakat Aceh bagian barat. Meucugek Meucugek juga menjadi senjata tradisional dari Aceh yang sangat tajam. Hal ini terlihat pada pemilihan bahannya berupa baja atau besi yang tajam. Gagangnya juga dirancang dengan tebal agar pemakainya bisa semakin kencang ketika menggenggamnya. Meucugek memiliki bentuk yang ramping dan kecil. Ini membuatnya sangat praktis digunakan untuk pertarungan jarak dekat. Senjata ini sering digunakan oleh para pejuang Aceh untuk menikam musuh. Ketajaman dari senjata ini akan membuat serangannya menjadi mematikan dan berakibat fatal pada lawan tanding. Editor terkait Senjata Tradisional Betawi Senjata daerah papua Senjata Tradisional bali Kliwang Kliwang merupakan salah satu senjata tradisional Aceh yang menjadi perpaduan dari pedang dan golok. Kliwang sendiri merupakan salah satu modifikasi dari senjata tradisional Sumatra Selatan yaitu Kelewang. Perbedaan mendasarnya terletak pada bentuk Kliwang dengan desain lebih ramping daripada Kelewang. Kliwang sendiri terdiri dari dua jenis. Jenis pertama adalah Lipeuh Ujong yang memiliki panjang sekitar 90 cm dengan bagian tajam pada punggung di dekat ujungnya. Ketipisan bilah Lipeuh Ujong rata dari pangkal hingga ujungnya. Jenis kedua adalah Tauhaj Gejong yang memiliki panjang sekitar 1 meter dengan ujung menebal dari pangkalnya. Tumbuk Lada Tumbuk Lada menjadi senjata tradisional dari Aceh Tamiang. Aceh Tamiang sendiri merupakan sebuah daerah yang berbatasan langsung dengan Langkat, Sumatra Utara. Tumbuk Lada berfungsi sebagai pelengkap silat Rencah Tebang yang menjadi tarian kebudayaan khas daerah ini. Bentuknya sendiri menyerupai pisau yang panjang. Aruk-Aruk Aruk-aruk merupakan salah satu senjata tradisional Aceh yang berfungsi sebagai alat bantu untuk berburu hewan. Senjata khas suku Gayo ini merupakan tombak dengan panjang gagang sekitar 2 meter. Aruk-aruk memiliki ciri khas tersendiri pada mata tombaknya yang memiliki bentuk bulat. Amanremu Amanremu juga menjadi salah satu senjata tradisional dari Aceh yang berfungsi sebagai alat bantu untuk berburu. Senjata yang juga berasal dari suku Gayo ini merupakan pedang dengan panjang bilah sekitar 75 cm. Ujungnya lebih besar dari pada pangkalnya dengan gagang berukuran kecil. Sarung pedangnya mengikuti pola bilah Amanremu dan terbuat dari kayu. Peudeung Ulee Tapak Guda Peudueng Ulee Tapak Guda merupakan salah satu senjata tradisional Aceh dengan ciri khas yang unik. Senjata ini merupakan pedang dengan panjang bilah sekitar 72 cm yang memiliki gagang seperti telapak kaki kuda. Gagangnya sendiri terbuat dari tanduk hewan sehingga menambah kekhasan dari senjata tradisional ini. Peudeung Tumpang Jingki Peudeung Tumpang Jingki merupakan salah satu senjata tradisional dari Aceh yang memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khasnya berupa gagang dengan mulut terbuka untuk menahan benda di atasnya. Gagangnya terbuat dari tanduk hewan. Senjata ini tergolong berat. Peudeung Tumpang Jingki juga memiliki bilah dari besi dengan panjang sekitar 70 cm. Peudeung Ulee Meu-Apet Peudeung Ulee Meu-Apet juga menjadi salah satu senjata tradisional Aceh dengan ciri khas tersendiri. Senjata ini memiliki bentuk yang hampir mirip dengan Peudeung Tumpang Jingki. Perbedaan mendasarnya terletak pada penahan di gagangnya yang disebut apet. Fungsinya sebagai penahan agar genggaman penggunanya kuat dan tidak mudah untuk lepas. Rencong Pudoi Rencong Pudoi menjadi salah satu senjata tradisional dari Aceh dengan ciri khas yang unik. Keunikannya terletak pada bentuk gagangnya yang pendek sehingga tidak persis dengan gagang rencong lain. Rencong Pudoi memiliki ketajaman sisi yang sangat tergantung pada proses penempaannya. Biasanya, sisi tajam terletak pada bagian ujung bilah yang ditempa tipis. Rencong Pudoi berfungsi sebagai senjata untuk mengelabui Belanda. Senjata tradisional ini diselipkan di dalam sarung agar keberadaannya tidak diketahui. Senjata tradisional ini memiliki nilai filosofis berupa ujung gagang menyerupai tetesan air dan ujung rencong membentuk api. Fungsinya hanya untuk pelengkap pakaian adat saja. Editor terkait Senjata Tradisional Minangkabau Senjata Tradisional Lampung Senjata Tradisional Gorontalo Rencong Meupucok Rencong Meupucok menjadi senjata tradisional Aceh dengan ciri khas yang tergolong mewah. Kemewahannya terletak pada pangkal bilahnya yang terbuat dari emas murni. Warna yang mendominasi di senjata tradisional ini adalah kuning keemasan dengan aksen hijau. Sarungnya sendiri terbuat dari gading gajah. Berbagai hal tersebut membuat Rencong Meupucok hanya digunakan oleh golongan atas seperti ahli waris kerajaan. Bahannya yang mewah membuat senjata tradisional ini menjadi identitas bagi golongan atas. Sekarang, Rencong Meupucok difungsikan sebagai pelengkap kegiatan adat di Aceh. Rencong Meukuree Rencang Meukuree menjadi salah satu senjata tradisional Aceh dengan ciri khas yang unik. Ciri khas tersebut terlihat pada motifnya yang terbentuk secara alami. Motif ini diberikan tambahan motif lain berupa tumbuhan atau hewan sehingga menambah ciri khas tersendiri. Masyarakat Aceh percaya jika Rencong Meukuree memiliki kekuatan magis. Rencong Meucugek Rencong Meucugek menjadi salah satu senjata tradisional Aceh dengan ciri khas berupa perekat pada gagangnya. Perekat ini disebut dengan Cugek yang menjadi inspirasi dari penamaan senjatanya. Cugek memiliki fungsi agar genggaman pada gagangnya tidak mudah lepas. Rencong Meucugek juga menjadi senjata jenis tikam yang handal untuk melawan Belanda. Baca juga kumpulan materi tentang Senjata Tradisional di indonesia atau materi menarik lainnya di Jurnal Indonesia
gambar senjata tradisional dari aceh
GambarDan Nama Senjata Tradisional Dari 33 Provinsi di Indonesia. Muhammad Syarifullah. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 19 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. Download Full PDF Package. Naggroe Aceh Darussalam NAD termasuk provinsi yang memiliki banyak senjata tradisional sendiri, diantaranya ada rencong, siwaih, peudeung, kliwang, dan lain-lain. Berbagai senjata tradisional tersebut saat ini tidak lagi memegang fungsi sebagai alat perang, melainkan bergeser sebagai warisan budaya dan pelengkap pakaian adat. Beberapa juga digunakan sebagai properti bela diri seperti senjata tumbuk lada di Aceh Tamiang. Bagaimana gambar dan penjelasannya setiap senjata tradisional Aceh tersebut? Ulasan lengkapnya ada di bawah ini, ya! Macam Macam Senjata Tradisional Aceh 1. Rencong2. Peudeung3. Kliwang4. Siwaih5. Amanremu6. Aruk-aruk 7. Tarah Bajoe 8. Tumbuk Lada 1. Rencong Iqbal M. Umar 2013 Rencong adalah salah satu sebagai senjata tradisional Aceh paling terkenal , dan membuat provinsi ini juga dijuluki Tanah Rencong. Menurut sejarah, rencong mulai dipakai pada masa kekuasaan Sultan Mughayatsyah yang berkuasa di Kerajaan Aceh tahun 1514 sampai 1528. Iqbal M. Umar 2013 Berdasarkan latar belakang Aceh yang merupakan salah satu daerah berbasis ajaran Islam kental, maka bentuk senjata daerahnya pun banyak dipengaruhi dengan filosofi religius. Bentuk dan konstruksi rencong dibuat sedemikian rupa membentuk huruf dari ejaan kata Bismillah Ba, Sin, Mim, Lam, Ha. Dimulai dari ganggang rencong, bentuknya dibuat memiliki lekukan di ujung dan menebal sebagai representasi huruf hijaiyah Ba ﺏ. Kemudian ganggang bagian tengah, yang biasa menjadi daerah genggam dibentuk menyerupai huruf Sin ﺱ. Pangkal bilah yang menancap membentuk huruf Mim م. Bentuk dasar bilah rencong yang menyerupai belati membentuk huruf Lam ل. Dan terakhir, ujung bilahnya yang melengkung dibuat mirip seperti huruf hijaiyah Ha هـ. Iqbal M. Umar 2013 Menurut adat dan kebiasaan di Aceh, arah hadap dalam penggunaan rencong harus mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan. Pada kondisi bahaya, arah hadap rencong dibawa dengan cara ujung gagangnya menghadap ke bawah. Hal ini akan membuat sisi tajam bilah berada di atas dan bisa digunakan untuk mempertahankan diri. Posisi ini juga membuat lafadz Bismillah pada rencong menjadi tidak terbaca. Artinya pada kondisi terburuk ketika rencong harus menghunus lawan, hal tersebut tidak mengatasnamakan Allah. Sedangkan pada kondisi normal, sebagai contoh pada pesta pernikahan, rencong harus dibawa dengan posisi ganggang menghadap ke atas dan sisi tajam berada di bawah. Gaya ini menjadikan lafadz Bismillah terbaca dengan jelas sebagai pengingat bahwa kegiatan harus dimulai dengan bacaan basmallah. Jenis-jenis rencong terbagi menjadi empat berdasarkan karakteristik gagangnya, dan keterangannya adalah sebagai berikut. 1. Rencong Meupucok Iqbal M. Umar 2013 Meupecok adalah jenis rencong yang masuk senjata golongan atas bagi rakyat Aceh. Hal ini merujuk pada fungsinya yang dahulu hanya diperuntukkan sebagai senjata para sultan, sedangkan sekarang lebih difungsikan untuk mendukung kegiatan adat. Keunikan senjata tradisional ini terletak pada pangkal bilah di atas gagang yang terdapat pucuk dari bahan emas murni. Ciri-ciri bentuk gagang rencong berbentuk kecil di bagian ujung dan menggembung pada bagian atas dekat dengan pangkal. Pada pangkal gagangnya dibubuhi motif tumpal pucuk rebung bambu berbahan emas dan permata. Secara keseluruhan rencong meupucok didominasi oleh warna kuning emas dengan aksen hijau sebagai identitas kerajaan. Hal ini karena kedua warna itu hanya boleh digunakan oleh ahli waris Kerajaan Aceh sebagai simbolisasi bahwa kerajaan mampu memberikan kehangatan tercermin dari warna kuning dan kesejukan warna hijau kepada rakyatnya. Keistimewaan lain dari rencong meupucok ini adalah sarungnya yang terbuat dari gading gajah sebagai penanda kepemilikan sultan, sebab rencong biasa bahan untuk sarung terbuat dari tanduk kerbau atau kayu. Panjang total dari jenis rencong ini sekitar 30 cm. 2. Rencong Meucugek Iqbal M. Umar 2013 Iqbal M. Umar 2013 Iqbal M. Umar 2013 Penamaan rencong meucugek berdasarkan pada komposisi senjatanya yang memiliki cugek, yaitu suatu perekat sekaligus penahan pada gagang pegangan. Gagang ini melengkung ke arah mata rencong hingga 90º atau sekitar 8-10 cm. Cugek ini memberikan kekuatan pegangan saat rencong digunakan sehingga tidak mudah lepas dari tangan. Penggunaan rencong meucugek sangat terkenal sebagai alat tikam andalan untuk melawan penjajahan Belanda. 3. Rencong Meukuree Detail kuree pada rencong maukuree. sumber Iqbal M. Umar 2013 Berbeda dengan jenis rencong lain yang dibedakan berdasar bentuk gagangnya, rencong meukuree dibedakan karena memiliki mata rencong yang unik. Mata rencong dibubuhi hiasan bermotif akar kayu, bunga dan gambar hewan sehingga menghasilkan senjata tradisional yang indah. Motif atau guratan yang disebut kuree ini terbentuk secara tidak sengaja selama proses pembuatannya. Oleh karena itu desain motifnya terbentuk secara alami dan tidak semua rencong memilikinya. Rencong meukure yang baru biasanya baru memiliki jumlah kuree yang sedikit, dan akan bertambah seiring lamanya penyimpanan rencong. Masyarakat Aceh percaya kuree memiliki kekuatan magis, sama seperti pamor pada keris jawa. 4. Rencong Pudoi Iqbal M. Umar 2013 Pudoi dalam bahasa Indonesia berarti tidak sempurna atau hanya setengah. Ketidaksempurnaan ini terlihat dari bentuk gagangnya yang lebih pendek dan tidak berleku seperti jenis rencong lain. Hal ini karena rencong pudoi adalah bentuk modifikasi dari rencong muecegek sebagai bagian tak tik untuk mengelabui Belanda. Rencong Pudoi zaman itu diselipkan pada bagian pinggang yang tertutup kain sarung sehingga tidak dapat diketahui oleh Belanda. Bilah rencong pudoi memiliki sisi tajam dan tidak tajam yang dibatasi oleh tebal dan tipisnya tempaan besi. Sisi tajam pada rencong terdapat pada bagian yang ditempa tipis dan berada di ujung bilah. Bentuk rencong pudoi dimaknai sebagai filosofi prinsip keseimbangan di Aceh yaitu disimbolkan pada ujung rencong yang menyerupai api, dan ujung gagang yang membentuk tetesan air. Karena adanya simplifikasi pada ganggang, rencong pudoi tidak dimanfaatkan untuk alat perang seperti jenis lain, melainkan dipakai sebagai pelengkap pakaian adat. 2. Peudeung Peudeung Zulpaka Aceh. Sumber Senjata tradisional peudeung aceh berasal dari bentuk dasar sikin panyang senjata tradisional Sumatera Utara. Senjata ini merupakan jenis pedang sebagai alat penyerang yang mulai banyak diproduksi di Aceh ketika perang aceh meletus. Bersumber dari wikipedia, mulanya sikin payang yang diadopsi ke Gayo diberi nama luju naru, baru pada perkembangannya disebut dengan peudeung. Pada dasarnya peudeung berbentuk pedang lurus bermata pisau hanya di salah satu sisinya saja. Panjang keseluruhannya sekitar 70-79 cm, dengan 25 cm bagiannya berupa gagang. Ciri khas dari senjata ini berada pada ujung gagangnya membentuk huruf Y, yang kemudian mengalami modifikasi dan menghasilkan beberapa jenis peudeung. Berikut ini adalah jenis-jenis peudeung Aceh dan keterangannya. 1. Peudeung Tumpang Jingki Peudeung Tumpang Jingki memiliki gagang berbentuk mulut yang terbuka dan menahan benda di atasnya. Bilahnya terbuat dari besi sedangkan gagangnya berasal dari tanduk hewan. Panjangnya kurang lebih 70 cm dan memiliki bobot senjata yang lebih berat. 2. Peudeung Ulee Meu-Apet Pembeda pada peudeung Ulee Meu-Apet adalah adanya penahan yang disebut apet. Apet ini berfungsi sebagai penahan genggaman tangan sehingga tidak mudah lepas. 3. Peudeueng Ulee Tapak Guda Peudeung ulee tapak guda didesain dengan gagang membentuk telapak kaki kuda. Gagangnya diambil dari tanduk hewan dengan panjang bilahnya kurang lebih 72 cm. 3. Kliwang Kliwang adalah bentuk modifikasi dari senjata tradisional Klewang dari Sumatera Selatan. Hanya saja pada kliwang Aceh, desainnya dibuat lebih ramping. Klewang ini merupakan perpaduan golok dan pedang yang dibentuk sedemikian rupa. 1. Kliwang tauhaj gejong Kliwang tauhi gejong mempunyai panjang sekitar satu meter dengan ujung yang menebal dimulai dari pangkalnya. 2. Kliwang lipeuh ujong Kliwang lipeuh ujong memiliki ukuran yang lebih pendek daripada jenis tauhi gejong, yaitu sekitar 90 cm. Ketipisan bilahnya merata dari ujung sampai pangkalnya. Bagian tajam dari kliwang berada di punggung yang dekat ujung. 4. Siwaih Siwaih atau siwah adalah salah satu jenis senjata tradisional Aceh yang memiliki model menyerupai rencong. Siwaih berukuran lebih panjang dan lebih besar apabila dibandingkan dengan rencong. Peruntukannya adalah untuk para raja, sultan dan ulebalang yang dicirikan dari ornamen hias pada gagang dan sarungnya yang berbahan emas dan permata. Sama seperti rencong meupecok yang diperuntukan untuk sultan, siwaih ini juga memiliki sarung senjata yang terbuat dari gading gajah, suasa, perak ataupun kayu pilihan dengan kualitas paling bagus. 5. Amanremu Amanremu merupakan senjata tradisional bertipe pedang yang digunakan oleh masyarakat Gayo, Aceh Tengah. Panjang bilahnya sekitar 75 cm dengan karakteristik pangkalnya lebih kecil daripada bagian ujung. Uniknya sisi tajam dari amanremu hanya berada di bagian mata pedang bagian tengah bilah. Gagangnya berlekuk kecil dengan membentuk bulatan di bagian ujung. Sedangkan sarung pedangnya dibuat dari kayu mengikuti pola bilah. Senjata tradisional ini berfungsi untuk mendukung kegiatan berburu. 6. Aruk-aruk Masih berasal dari daerah yang sama dengan mmanremu, aruk-aruk juga merupakan senjata tradisional suku Gayo. Aruk-aruk biasanya digunakan sebagai alat dukung berburu hewan di hutan. Aruk-aruk ini merupakan jenis tombak dengan panjang gagangnya sekitar dua meter. Keunikannya terletak pada mata tombaknya yang dibuat dengan bentuk bulat. 7. Tarah Bajoe Tarah bajoe adalah salah satu jenis senjata tradisional serupa kelewang yang digunakan khususnya oleh masyarakat Aceh Barat. Tarah bajoe memiliki panjang sekitar 75 cm dengan bagian tajam berada di mata bilahnya. Bagian punggung bilah dibuat melengkung seperti cermin cembung. Gagangnya dibuat dari tanduk hewan biasanya kerbau atau juga bisa berbahan kayu keras. Ornamen hias berupa ukiran ditambahkan pada gagang tarah bajoe untuk memberikan keindahan dan kekhasan pada senjata tradisional ini. 8. Tumbuk Lada Tumbuk lada adalah senjata tradisional yang berasal dari Aceh Tamiang, sebuah daerah yang langsung berbatasan dengan Langkat, Sumatera Utara. Tumbuk lada menjadi senjata khas dari suku Tamiang yang berbentuk pisau panjang. Saat ini senjata tumbuk lada digunakan untuk melengkapi silat Rencah tebang sebagai salah tarian khas dari daerah ini. Bahkan, logo ulang tahun yang dilansir resmi oleh kabupaten Aceh Tamiang tahun 2019 menampilkan senjata tumbuk lada ini. Ornamen Hias dan Gambarnya Ragam hias pada gagang rencong. sumber Iqbal M. Umar 2013 Ornamen hias digunakan dalam senjata tradisional Aceh baik pada sarung senjatanya ataupun pada bagian gagang. Beberapa motif yang digunakan merupakan representasi dari corak flora dan bentuk geometris. Ragam hias arabik juga banyak digunakan mengingat budaya Islam di Aceh sangat kental. Biasanya, bebrapa motif diukir berulang pada beberapa bagian dengan memberkan pemisah untuk membuat corak lain. Corak ini membentuk ukiran dengan tekstur nyata walaupun kedalaman ukirnya halus. Ornamen hias ini memberikan kesan estetik dan elegan pada setiap senjata tradisional khas Aceh. Ragam hias pada gagang rencong Meupecok. sumber Iqbal M. Umar 2013 Detail ragam hias di rencong meupecok Kerajaan Aceh. Sumber Ragam hias pada Siwaih. Sumber Nah, demikian penjelasan tentang apa nama dan keunikan dari masing-masing senjata tradisional Aceh. Dari berbagai foto yang tercantum, terlihat bahwa ragam senjata yang menjadi corak masyarkat Aceh sangat unik dan dipenuhi dengan nilai filosofis. Semoga berbagai senjata tradisional ini tetap lestari, walaupun fungsi praktisnya telah banyak bergeser pada jaman sekarang ini. Selain senjata tradisional, jangan lupa juga pelajari tentang tarian tradisional asal Aceh, seperti Tari Seudati, Tari Bungong Jeumpa, Tari Saman dan Tari Ratoh Jaroe. Senjatatradisional suku aceh dikenal dengan sebutan Rancong. Rancong adalah senjata yang memiliki ukuran kecil berbentuk seperti layaknya keris yang sudah dipakai oleh suku aceh pada masa kesultanan aceh. Selain Rancong, ada juga senjata adat suku aceh seperti Siwah dan Peudeung. Senjata Tradisional Aceh: Rencong meupucok; Rencong meucugek
Senjata Tradisional termasuk bagian dari setiap kebudayaan nusantara. Setiap provinsi mempunyai sejarah khas masing – masing. Senjata antar provinsi juga berbeda satu sama lain serta mempunyai nilai adat sesuai dengan norma budaya yang berlaku. Senjata Tradisional Indonesia sangat banyak, hampir setiap kota atau provinsi mempunyai jenis senjata adat yang berbeda beda. Namun, karena perkembangan teknologi banyak yang dilupakan dan tidak dipakai. Untuk Anda yang ingin mengetahui Senjata Tradisional 34 Provinsi yang ada di Indonesia, berikut sajikan untuk Anda. Senjata Tradisional 34 Provinsi dan Gambarnya1. Senjata Tradisional Bengkulu “Keris”.2. Senjata Tradisional Lampung “Terapang”.3. Senjata Tradisional Jambi “Badik Tumbuk Lada”.4. Senjata Tradisional Kepulauan Riau “Badik Tumbuk Lada”.5. Senjata Tradisional Sumatera Selatan “Trisula”.6. Senjata Adat Bangka Belitung “Siwar Panjang”.7. Senjata Adat Riau “Pedang Jenawi”.8. Senjata Tradisional Aceh “Rencong”.9. Senjata Adat Sumatera Utara “Piso Gaja Dombak”.10. Senjata Tradisional Sumatera Barat “Karih”.11. Senjata Tradisional DKI Jakarta “Golok”.12. Kujang dari Jawa Barat13. Senjata Adat Banten “Golok Ciomas”.14. Senjata Khas Jawa Tengah “Keris & Ketapel”.15. Senjata Asal Daerah Istimewa Yogyakarta “Keris”.16. Senjata Tradisional Jawa Timur “Celurit”.17. Senjata Tradisional Kalimantan Timur “Mandau”.18. Senjata Tradisional Kalimantan Barat “Dohong”.19. Senjata Tradisional Kalimantan Senjata Tradisional Kalimantan Tengah “Lonjo”.21. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan “Talimpang”.22. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Barat “Sumpit”.23. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur “Sundu”.24. Senjata Tradisional Bali “Wedhung”.25. Senjata Tradisional Maluku Utara “Salawaku”.26. Senjata Tradisional Maluku “Tombak Kalawai”.27. Senjata Tradisional Papua “Panah”.28. Senjata Adat Papua Senjata Adat Sulawesi Utara “Pedang Bara Sangihe”.30. Sulawesi Selatan “badik lompo battang”.31. Senjata Adat Sulawesi Barat “badik lawu”.32. Senjata Adat Sulawesi Tenggara “Keris”.33. Senjata Adat Sulawesi Tengah “pasatimpo”.34. Senjata Tradisional Gorontalo. Senjata Tradisional 34 Provinsi dan Gambarnya Senjata Tradisional 34 Provinsi di Indonesia beserta gambar dan penjelasannya dapat Anda lihat secara lengkap berikut ini. 1. Senjata Tradisional Bengkulu “Keris”. Nama senjata tradisional Bengkulu adalah keris. Namun bentuk keris dari Bengkulu ini berbeda jauh dari karakter keris Jawa yang telah dikenal luas. Sekilas keris Bengkulu berbentuk seperti pisau, tetapi agak sedikit melengkung. Senjata adat ini juga tidak begitu panjang. Biasanya hanya sepanjang 13 ruas jari / sepanjang telapak kaki orang dewasa. Dahulu keris Bengkulu ini digunakan oleh kepala adat beserta hulu balangnya ketika perang, upacara adat dan dalam keadaan mendesak. Berdasarkan kepercayaan warga Bengkulu, siapa pun yang berperang menggunakan keris ini akan dianggap pemberani. Kini keris Bengkulu hanya digunakan pada upacara adat Bengkulu. 2. Senjata Tradisional Lampung “Terapang”. Nama senjata tradisional Lampung adalah Terapang. Bentuk dari terapang ini menyerupai dengan keris Jawa. Namun pada senjata adat ini mempunyai sebuah ciri khas yang sangat unik. Ciri khas dari terapang Lampung adalah memiliki bulu – bulu halus. Bulu – bulu halus yang terdapat pada Terapang terbuat dari kayu. Jika dilihat secara detail, bulu – kayu tersebut membentuk sebuah ukiran motif yang cukup apik dan artistik. Ada yang berbentuk burung, kepala orang dan lain – lain. Setiap bentuk ukiran pada Terapang Lampung mempunyai makna tersendiri. 3. Senjata Tradisional Jambi “Badik Tumbuk Lada”. Dari provinsi Jambi adalah Badik Tumbuk Lada. Bentuk dari senjata adat ini juga mirip dengan keris, namun mempunyai ukuran yang lebih pendek dan lebih kecil daripada senjata keris yang digunakan untuk perang pada umumnya. Untuk bentuk dari Badik Tumbuk Lada tidak selalu bergelombang seperti keris. Ada juga beberapa badik Tumbuk Lada Jambi yang berbentuk lurus. Pada bagian kepala terbuat dari material kayu ataupun tanduk hewan. Sedangkan pada pangkal senjata dari Jambi ini berbentuk menyerupai bulan sabit. Selain badik Tumbuk Lada, di provinsi Jambi juga terdapat beberapa senjata lainnya. Misalnya sejenis tombak, pedang ataupun sumpit. 4. Senjata Tradisional Kepulauan Riau “Badik Tumbuk Lada”. Pinterest Nama dari senjata adat dari Kepulauan Riau hampir sama dengan nama senjata adat Jambi. Senjata tersebut bernama Badik Tumbuk Lado. Meskipun mempunyai nama yang hampir sama dengan senjata Jambi, bentuk dari Badik Tumbuk Lado ini cukup berbeda dari Badik Tumbuk Lada. Bentuk dari senjata adat ini menyerupai belati. Ukuran panjang dari senjata Kepulauan Riau antara 27 cm – 29 cm. Sedangkan untuk lebar senjata adalah 3,5 cm – 4 cm. Biasanya yang memegang senjata adat ini adalah laki – laki. Fungsi dari Badik Tumbuk Lado adalah berburu dan melindungi diri, keluarga serta sanak saudara. Kini Badik Tumbuk Lado hanya sekedar digunakan aksesoris pada pakaian adat Kepulauan Riau laki – laki. 5. Senjata Tradisional Sumatera Selatan “Trisula”. Ada yang menarik dari senjata adat dari provinsi Sumatera Selatan. Dari beberapa jenis senjata dari Sumatera Selatan, ada sebuah senjata yang sangat unik. Senjata tersebut adalah trisula. Trisula ini merupakan sebuah tombak yang mempunyai mata 3. Tombak trisula Sumatera Selatan ini bukan merupakan tombak biasa. Karena bentuk dari tombak ini sama seperti senjata yang digunakan oleh Dewa Neptunus. Dewa Neptunus merupakan dewa air dalam mitologi Romawi kuno. Hal tersebut terlihat sangat jelas pada gambaran karakter Dewa Neptunus pada Spongebob Squarepants, Fairytale Disney Ariel dan lain – lain. Fungsi dari tombak trisula Sumatera Selatan tidak sama dengan tombak Dewa Neptunus yang dapat mengeluarkan petir. Melainkan hanya digunakan untuk menyerang dari kejauhan. Untuk bentuk dari ujung tombak trisula ini sama seperti dewa Neptunus. Pada bagian tengah lebih tinggi daripada kedua sisi dari mata tombak. Selain mitos mengenai tombak Dewa Neptunus, bentuk ujung mata tombak ini hampir sama dengan lafadz Allah pada huruf arab. 6. Senjata Adat Bangka Belitung “Siwar Panjang”. Bukalapak Senjata Tradisional Indonesia yang digunakan di provinsi Bangka Belitung adalah sejenis pedang. Pedang pada Bangka Belitung disebut dengan siwar panjang. Bentuk dari pedang ini panjang dan mempunyai ujung runcing. Pada ujung pedang yang runcing hanya pada satu sisi. Sementara sisi yang lain berbentuk lurus. Bagian dari gagang senjata melengkung. Pada bagian ujung gagang senjata, jika diperhatikan dengan seksama berbentuk menyerupai kepala burung. Selain itu, sarung / penutup dari siwar panjang juga sangat unik. Penutup tersebut berbentuk seperti tongkat biasa. Jika dilihat secara keseluruhan, pedang ini berupa seperti pedang biasa dengan ujung kepala burung. 7. Senjata Adat Riau “Pedang Jenawi”. riauberbagi Senjata Tradisional Riau terdapat sebuah jenis pedang yang digunakan oleh para panglima kerajaan untuk berperang. Senjata tersebut adalah pedang Jenawi. Pedang Jenawi Riau ini mempunyai bentuk yang sangat ramping dan lurus. Ciri lain dari pedang Jenawi Riau ini adalah memiliki sebuah tonjolan kecil pada bagian ujung gagang pedang. Panjang pedang ini umumnya mencapai ±1 meter. Bentuk dari penutup pedang Jenawi Riau adalah persegi panjang. Penutupnya juga mempunyai ukuran ramping sama seperti pedang Jenawi Riau tersebut. Selain pedang Jenawi, di provinsi Riau juga terdapat senjata lain. Tetapi hanya jenis senjata adat ini yang sangat khas akan budaya Riau. Sementara jenis senjata lain hampir sama dengan jenis senjata daerah lain. 8. Senjata Tradisional Aceh “Rencong”. Salah satu senjata dari provinsi Aceh yang terkenal adalah Rencong. Senjata khas Aceh yang satu ini adalah sejenis belati. Ciri khas dari rencong Aceh adalah kepemilikan atas senjata ini. Pada dasarnya, senjata tradisional Indonesia ini mempunyai sebuah kasta yang terbagi antara jenis material pada mata pisau. Kasta tertinggi dari rencong mempunyai material emas pada mata pisau. Untuk kasta rencong yang rendah terbuat dari kuningan ataupun besi putih. Kepemilikan dari rencong kasta tertinggi / emas adalah para raja. Sementara itu untuk rakyat biasa hanya diperbolehkan memiliki rencong kasta bawah / rencong besi. Baik rencong emas maupun rencong besi mempunyai ukuran panjang yang hampir sama yaitu mulai dari 10 cm – 50 cm. Bentuk mata pisau ini ada yang lurus dan ada pula yang melengkung. Bentuk dari rencong Aceh juga sangat unik. Sekilas senjata ini berbentuk seperti huruf L. Selain kasta, rencong ini juga terbagi atas bentuk dari ujung gagang. Ada yang ujung gagang berbentuk melengkung yang disebut dengan rencong Meuncugek. Sedangkan untuk rencong yang memiliki gagang kecil dan ujung gagang rencong besar disebut dengan rencong Meupucok. 9. Senjata Adat Sumatera Utara “Piso Gaja Dombak”. senjatatradisional Provinsi Sumatera Utara yang sangat identik dengan kebudayaan batak memiliki sebuah senjata tradisional Indonesia yang bernama Piso Gaja Dombak. Keunikan dari senjata ini terletak pada bagian tangkai. Tangkai dari Piso Gaja Dombak mempunyai suatu ukiran yang berbentuk seperti Gajah. Bagi suku batak, senjata ini dianggap sangat sakral. Sebab seluruh suku batak percaya bahwa senjata daerah ini mempunyai kekuatan supranatural. Hanya para raja – raja yang mempunyai senjata ini. Kemudian diwariskan secara turun temurun hingga kini. Sang pewaris juga selalu menjaga Piso Gaja Dombak dengan baik. Sehingga masih tetap utuh dan terlihat masih tajam. Dengan keberadaan dari senjata adat Indonesia ini, dapat mengetahui dengan mudah tentang latar belakang suatu keluarga. Jika dalam keluarga tersebut menyimpan senjata ini berarti mempunyai darah keturunan raja. 10. Senjata Tradisional Sumatera Barat “Karih”. Senjata yang berasal dari provinsi Sumatera Barat mempunyai nilai seni yang cukup tinggi. Senjata tersebut bernama karih. Senjata Karih Sumatera Barat merupakan sebuah senjata yang tergolong ke dalam belati. Nilai estetika dari karih Sumatera Barat ini terletak pada gagang belati dan juga penutupnya. Pada bagian ujung gagang karih terdapat ukiran yang tampak bersinar. Begitu pula dengan bagian bawah penutup karih yang juga terdapat ukiran. Dengan warna gagang dan penutup berwarna hitam, dipadukan dengan warna mata pisau yang putih terlihat sangat kontras. Hal ini menyebabkan senjata Karih Sumatera Barat ini sangat memesona. Bentuk dari karih ini biasanya melengkung mulai dari ujung mata pisau hingga bagian bawah gagang karih. Sehingga membentuk seperti bulan sabit. Pada ujung gagang mempunyai sebuah lingkaran. Senjata ini biasanya dimiliki oleh para raja Minangkabau. Dengan senjata ini, para raja Minangkabau dapat menjaga diri sendiri dari berbagai macam serangan yang mengancam nyawa. Senjata Tradisional Minangkabau “Kerambit” Senjata adat kerambit 11. Senjata Tradisional DKI Jakarta “Golok”. Senjata khas DKI Jakarta yang paling terkenal adalah golok. Dengan menjadi pusat Ibukota, kebudayaan Jakarta yang khas dengan Betawi mempunyai juga sangat populer. Walaupun keberadaan dari budaya Betawi sendiri cukup memprihatinkan. Budaya Betawi seolah tersisih dari kemodernisasian kota megapolitan. Budaya Betawi sendiri hanya terdapat pada suatu kompleks kampung wisata Betawi setu babakan. Di destinasi wisata tersebut dapat dijumpai golok yang merupakan senjata khas Betawi. Bentuk dari senjata ini sangat sederhana jika dibandingkan dengan senjata dari berbagai macam suku lainnya. Golok Jakarta tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek, hanya sekitar ±50 cm. Dahulu setiap orang Betawi pasti mempunyai sebuah golok minimal 1 buah golok dalam satu rumah. Fungsi dari golok pun hanya sebagai perlindungan diri. Kini golok hanya dijadikan sebagai aksesoris pada pakaian tradisional adat Betawi. Terkadang, golok Betawi juga digunakan pada suatu pertunjukan seni tradisional, seni bela diri dan modern. 12. Kujang dari Jawa Barat tokopedia Senjata dari Jawa Barat juga mempunyai nilai estetika tinggi sama seperti senjata dari provinsi Sumatera Barat, Karih. Sedangkan senjata di Jawa Barat bernama Kujang. Kujang Jawa Barat termasuk ke dalam jenis pisau belati. Bentuk dari Kujang sangat unik menyerupai simbol api pada sebuah mitologi kuno. Simbol api juga sering dijumpai pada beberapa anime, film China, Korea hingga Hollywood. Selain bentuk Kujang Jawa Barat yang unik, tekstur mata pisau sangat estetis. Karena sebelah bagian terdapat suatu ukiran dan bagian yang lain polos. Ukiran pada mata pisau menyerupai dengan motif batik. Lalu juga terdapat beberapa lubang hitam. Sementara untuk sarung kujang Jawa Barat sangat sederhana. Hanya terbuat dari sebuah material yang mempunyai karakteristik seperti kain. Biasanya berwarna hitam. Senjata Kujang Jawa Barat ini biasanya hanya digunakan sebagai aksesoris pakaian adat ataupun hanya sekedar koleksi. 13. Senjata Adat Banten “Golok Ciomas”. youtube Senjata dari provinsi Banten cukup unik, namun mempunyai kesan yang sedikit menyeramkan. Senjata tersebut adalah golok ciomas Banten. Sekilas golok ini mempunyai bentuk seperti Kujang. Tetapi pada golok ciomas tidak terdapat kesan estetika apapun. Tekstur pada mata pisau sangat tidak teratur dan terasa bergelombang ketika dipegang. Hal inilah yang menjadikan golok ciomas mempunyai kesan sedikit menyeramkan. Menurut kepercayaan warga setempat, golok ciomas tersebut memang mempunyai aura mistik yang sangat kuat. Pada bagian sisi golok ciomas tersebut terdapat beberapa lubang. Pada salah satu sisi golok ciomas hanya terdapat sebuah lubang. Lubang itulah yang menyerupai mata. Sekilas bagian ujung golok ciomas berbentuk seperti kepala hewan yang mempunyai paruh runcing. Golok Ciomas ini mempunyai 2 buah jenis ukuran, yaitu besar dan kecil. Pada masa kolonial golok ciomas ini digunakan sebagai senjata untuk mengusir bangsa Belanda. Oleh karena itu ketajaman dari golok ciomas ini tidak perlu diragukan lagi. 14. Senjata Khas Jawa Tengah “Keris & Ketapel”. Salah satu senjata tradisional Jawa tengah yaitu ketapel. Dalam bahasa Jawa disebut dengan plinteng. Senjata tradisional Indonesia ini adalah salah satu senjata yang masih secara bebas digunakan hingga kini. Umumnya sering digunakan oleh anak – anak untuk bermain. Bahkan di beberapa lapak dan toko mainan menjual ketapel / plinteng ini. Senjata ini hanya berupa ranting pohon kecil yang bercabang 2. Pada masing – masing kedua sisi cabang ranting diikatkan dengan karet. Lalu kedua ujung karet yang tidak terikat digabung dengan potongan ban bekas maupun kulit hewan. Penggunaan ketapel / plinteng ini bukan hanya di kalangan anak – anak. Tetapi orang dewasa pun juga sering kali menggunakan senjata ini untuk berburu, biasanya berburu burung. Plinteng Jawa Tengah, termasuk ke dalam jajaran senjata yang sangat aman dan tidak berbahaya. Selain itu juga tidak mempunyai aura mistik apapun. Sehingga semua orang tanpa terkecuali diperbolehkan untuk memiliki serta menggunakan senjata ini. 15. Senjata Asal Daerah Istimewa Yogyakarta “Keris”. sobatjogja Yogyakarta mempunyai kebudayaan keraton yang masih bertahan hingga kini. Untuk senjata khas keraton adalah keris. Ada berbagai macam keris Jawa mulai dari yang kecil hingga besar. Senjata ini dianggap sangat keramat. Biasanya setiap keris dianggap mempunyai suatu jiwa yang berupa golongan jin. Konon sebagian besar orang yang membuat keris mempunyai kekuatan spiritual yang tinggi. Orang yang membuat keris disebut dengan empu. Fungsi keris dari dahulu hingga kini adalah sama, begitu pula dengan cara perawatannya. Keris dapat menjadi benteng / perlindungan diri sendiri dari segala bahaya. Lalu keris juga dapat dijadikan sebagai aksesoris pakaian adat laki – laki. Setiap keris mempunyai nama tersendiri. Untuk cara perawatan keris harus dilakukan secara intensif. Setiap hari Jumat harus dimandikan dengan bunga / mandi kembang. Penyimpanan keris juga harus diperhatikan dan tidak boleh sembarangan. Tempat penyimpanan terbaik untuk keris adalah sebuah peti atau lemari. 16. Senjata Tradisional Jawa Timur “Celurit”. imgrum Selanjutnya adalah Senjata Tradisional Indonesia yang berasal dari provinsi Jawa Timur, bentuknya sangat unik. Senjata tersebut berbentuk seperti sabit yang merupakan salah satu alat pertanian. Nama dari senjata ini adalah celurit. Walaupun berbentuk seperti sabit, ada hal yang membedakan antara senjata celurit dan sabit. Untuk senjata tradisional Jawa Timur mempunyai bentuk yang lebih ramping dan mempunyai ujung yang lebih runcing. Celurit juga sangat tajam daripada sabit. Senjata ini juga dilengkapi dengan sarung atau penutup. Pada penutup celurit terdapat sebuah ukiran, ada yang sederhana dan ada pula ukiran yang mempunyai nilai estetika tinggi. Pada bagian ganggang senjata ini terbuat dari material kayu. Sedangkan untuk mata pisaunya terbuat dari material logam besi maupun baja. 17. Senjata Tradisional Kalimantan Timur “Mandau”. Jenis Senjata tradisional yang paling terkenal dari provinsi Kalimantan Timur adalah Mandau. Senjata ini berbentuk pedang, namun diyakini mempunyai kekuatan gaib. Ciri khas dari Mandau Kalimantan Timur terletak pada gagang pedang. Pada ujung bawah gagang pedang terdapat ukiran yang berupa hiasan burung Enggang. Lalu pada ukiran tersebut terdapat rambut manusia asli. Bentuk dari mata pedang terlihat ramping pada bagian bawah. Namun pada bagian tengah dan ujung mata pedang jauh lebih besar. Pada satu sisi pedang terdapat sebuah ukiran yang juga dihiasi dengan lubang – lubang. Untuk sarung pedang memiliki sebuah tali untuk mengikat pedang ke tubuh. Pedang Mandau terdapat 2 buah jenis, yaitu Mandau biasa dan Mandau Tampilan. Untuk pedang Mandau biasa digunakan dalam sehari – hari, baik itu berburu maupun aktivitas rutin lainnya. Sedangkan untuk pedang Mandau Tampilan digunakan sebagai senjata perang dan upacara adat. 18. Senjata Tradisional Kalimantan Barat “Dohong”. google Di provinsi Kalimantan Barat mempunyai sebuah senjata yang sangat kuno, yaitu Dohong. Senjata ini tergolong ke dalam jenis pisau belati. Tetapi Dohong Kalimantan Barat ini mempunyai bentuk unik. Sekilas bentuk dari Dohong Kalimantan Barat sangat mirip dengan ujung mata tombak. Keunikan lain dari Senjata Tradisional Kalimantan Barat ini masih dipergunakan hingga kini. Dahulu Dohong Kalimantan Barat digunakan untuk perang, berburu, memotong tali pusar dan aktivitas adat lainnya. Kini Dohong hanya digunakan untuk menyembelih hewan dan upacara adat ataupun hanya sekedar koleksi. Hanya kepala suku yang dapat memiliki Dohong ini. Kepala suku tersebut mempunyai sebutan sebagai pirus. 19. Senjata Tradisional Kalimantan Utara. AsyraafAhmadi Di provinsi Kalimantan Utara mempunyai suatu senjata jarak jauh yang sangat terkenal dan khas. Senjata tersebut adalah sumpit, senjata ini sangat identik dengan budaya suku Dayak Kalimantan Utara. Cara menggunakan senjata ini adalah memasukkan peluru terlebih dahulu pada ujung sumpit, lalu diarahkan ke target dan ditiup. Bentuk dari sumpit Kalimantan Utara seperti seruling yaitu silinder bulat yang ramping. Tetapi untuk senjata ini jauh lebih panjang daripada seruling. Panjang dari sumpit Kalimantan Utara sebesar 1,5 m – 2 m. Senjata sumpit Kalimantan Utara ini memiliki ketepatan yang sangat akurat. Lalu untuk jarak dari tembakan sumpit dapat mencapai ±200 m. Ketika digunakan, senjata ini tidak akan menimbulkan suara apapun. Sehingga sumpit ini sangat baik digunakan untuk berburu. Untuk masyarakat Dayak Kalimantan Utara sendiri juga masih menggunakan sumpit untuk berburu di hutan. Selain untuk berburu, terkadang senjata ini dijadikan sebagai mas kawin. 20. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah “Lonjo”. twitter Provinsi Kalimantan Tengah sangat identik dengan senjata jarak jauh. Senjata tersebut bernama Lonjo. Senjata jenis tombak ini adalah senjata yang cukup mematikan. Untuk tombak dari Kalimantan Tengah ini cukup istimewa. Karena senjata ini mempunyai dual fungsi. Untuk mata tombak sangat tajam. Biasanya digunakan sebagai senjata perburuan jarak dekat. Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah sendiri biasanya melapisi ujung tombak dengan racun yang diambil dari pelepah pohon. Musuh pun dapat dengan muda dilumpuhkan. Pada gagang tombak, telah dilengkapi dengan sebuah tangkai panjang yang berlubang dan dapat dilepas. Tangkai tersebut mempunyai fungsi khusus ketika dilepas, yaitu dapat digunakan pula sebagai sumpit. Karena itulah senjata ini merupakan salah satu dari senjata dual fungsi. Tombak Lonjo untuk senjata jarak dekat. Sedangkan sumpit sebagai senjata jarak jauh. 21. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan “Talimpang”. Untuk jenis senjata dari provinsi Kalimantan Selatan ini bukan merupakan senjata yang dapat digunakan untuk berperang. Namun hanya digunakan untuk melindungi diri pada saat perang. Senjata ini bernama talimpang. Material yang digunakan untuk dalam pembuatan perisai talimpang Kalimantan Selatan ini adalah kayu biasa yang tidak terlalu berat dan cukup ringan. Tetapi sangat kuat untuk menangkis berbagai macam serangan. Perisai Telawang ini juga sangat awet dan dapat bertahan selama beberapa abad / ratusan tahun. Panjang dari perisai ini sekitar 1 m – 1,5 m. Sedangkan untuk lebar perisai adalah 30 – 50 cm. Lalu perisai ini mempunyai ukiran – ukiran yang sangat apik dan khas akan budaya Dayak. Motif yang biasanya dijadikan sebagai ukiran perisai adalah hewan mitologi dari kebudayaan Dayak, seperti burung tingang. 22. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Barat “Sumpit”. TheMoonDoggies Untuk Senjata adat Nusa Tenggara Barat ini hampir sama dengan sumpit Kalimantan Utara yaitu penggunaannya dengan cara ditiup. Tetapi untuk senjata dari Nusa Tenggara Barat ini mempunyai ukuran yang lebih kecil. Senjata ini bernama Tulup. Material yang digunakan dalam pembuatan Tulup Nusa Tenggara Barat adalah kayu pohon meranti. Kemudian, pada bagian tengah dilubangi. Dahulu senjata Tulup ini digunakan untuk berburu. Bahkan sekarang pun juga masih menjadi senjata yang ampuh untuk berburu. Karena sebagian besar penduduk Nusa Tenggara Barat masih mempertahankan cara bertahan hidup tradisional, yaitu dengan berburu di hutan maupun sungai. Peluru yang biasanya digunakan seperti lidi atau ranting pohon yang tajam, pelepah pohon enau yang bentuknya seperti mata panah dan lain – lain. Pada peluru biasanya dilapisi dengan racun alami. Racun tersebut dibuat dari pelepah pohon tatar. 23. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur “Sundu”. Perpustakaan Digital Budaya Indonesia Nusa Tenggara Timur mempunyai sebuah senjata keris yang disebut dengan Sundu. Walaupun termasuk ke dalam jenis keris, perbedaan antara sundu dengan keris sendiri sangat mencolok. Nampak terlihat dari mata pisaunya. Mata pisau dari Sundu adalah lurus dan melengkung. Pada mata pisau dan penutup terdapat ukiran yang merupakan ciri khas budaya daerah Nusa Tenggara Timur. Motif ukiran yang terdapat pada mata pisau biasanya menggunakan motif burung. Senjata ini termasuk ke dalam jajaran senjata nusantara yang sangat dianggap sakral. Penyimpanan dan kepemilikan dari senjata ini juga mempunyai aturan tersendiri. 24. Senjata Tradisional Bali “Wedhung”. Ada beberapa senjata nusantara tradisional yang sama, yaitu wedhung. Senjata ini terdapat 2 jenis yaitu wedhung Bali dan wedhung Cirebon. Senjata ini tergolong ke dalam jenis belati. Bentuk dari wedhung Bali dan wedhung Cirebon sangat mirip. Untuk membedakan antara kedua wedhung ini adalah mata pisaunya. Mata pisau dari wedhung Cirebon tidak ada dan terkesan cukup polos. Sedangkan untuk mata pisau dari wedhung Bali mempunyai motif – motif yang sangat apik. Material dari wedhung ini terbuat dari logam. Sedangkan untuk sarung / penutupnya terbuat dari kayu. 25. Senjata Tradisional Maluku Utara “Salawaku”. Provinsi Maluku Utara mempunyai senjata adat bernama Parang dan Salawaku. Untuk Parang adalah senjata pedang. Hal yang istimewa dari Parang adalah ukurannya. Karena ukurannya itu, Parang Maluku Utara ini tidak dapat dikategorikan sebagai pedang. Tetapi juga bukan termasuk ke dalam belati. Panjang dari pedang ini sekitar 90 cm – 100 cm. Sedangkan salawaku adalah perisai. Desain dari salawaku cukup apik, sebab mempunyai hiasan yang cantik. Motif hiasan tersebut juga bukan ukiran, melainkan ditempel. Biasanya memanfaatkan kerang. 26. Senjata Tradisional Maluku “Tombak Kalawai”. Salah satu senjata yang berasal dari provinsi Maluku sangat unik adalah tombak Kalawai. Mata tombak dari Kalawai ini sama seperti tombak trisula yang mempunyai 3 mata pisau. Walaupun mempunyai 3 buah mata pisau, namun susunan dari tombak ini tidak sama seperti tombak trisula maupun tombak Dewa Neptunus. Melainkan berbentuk seperti kurungan. Fungsi dari senjata adat ini untuk berburu di sungai. Senjata khas dari provinsi Maluku ini juga terdapat pada Maluku Utara. Sebab kedua provinsi tersebut masih termasuk ke dalam satu wilayah. Kebudayaan adat istiadatnya juga sama. 27. Senjata Tradisional Papua “Panah”. RomaDecade Papua mempunyai Senjata adat yang disebut dengan busur dan panah. Untuk busurnya ada yang istimewa. Karena mempunyai 5 buah lubang panah. Jadi dalam sekali memanah dapat langsung menggunakan 5 buah panah. Panah pada senjata adat ini terbuat dari bambu. Sedangkan untuk busurnya terbuat dari pohon rotan. Senjata ini digunakan untuk berburu dan berperang. Senjata ini juga masih digunakan hingga kini. Hampir sama dengan senjata lainnya. Pada ujung mata panah senjata ini juga diolesi dengan racun. Racun yang digunakan diambil dari getah pohon sembaru. 28. Senjata Adat Papua Barat. Untuk Senjata dari provinsi Papua Barat sangat identik dengan budaya khas Papua. Senjata adat ini adalah sejenis belati. Bentuk dari belati ini juga sangat unik. Sayangnya penduduk dari Papua tidak memberikan nama khusus bagi senjata etnik ini. Pembuatan dari senjata ini sepenuhnya menggunakan burung kasuari. Spesies dari burung kasuari merupakan salah satu hewan yang mempunyai habitat asli di wilayah Papua. Tulang aki burung ini digunakan sebagai mata pisau. Sedangkan untuk bulunya digunakan sebagai hiasan pada gagang pisau. Dengan hiasan bulu burung kasuari, belati ini terkesan sangat etnik dan khas dengan Papua Barat. Di Papua Barat juga memanfaatkan burung kasuari untuk berbagai macam keperluan adat, baik senjata maupun pakaian hingga aksesoris. 29. Senjata Adat Sulawesi Utara “Pedang Bara Sangihe”. Ada sebuah senjata dari provinsi Sulawesi Utara yang memiliki bentuk unik. Senjata adat ini disebut dengan Pedang Bara Sangihe. Pedang ini berasal dari suku Sangihe. Bentuk dari pedang ini sangat unik. Pada kedua ujung pedang bercabang 2, baik pada bagian gagang dan mata pisaunya. Tepat pada bagian tengah cabang mata pisau mempunyai sebuah lubang. Selain mempunyai bentuk yang unik, pedang ini juga sangat istimewa. Karena salah satu pahlawan nasional menggunakan pedang ini untuk melawan penjajah. Pahlawan tersebut adalah Hengkeng U Nang. 30. Sulawesi Selatan “badik lompo battang”. duniakesenian Senjata tradisional 34 Provinsi di Indonesia yang sangat artistik juga terdapat pada provinsi Sulawesi Selatan. Senjata tersebut adalah badik lompo battang. Untuk nama dari senjata ini diambil dari bahasa Bugis, yang berarti perut. Sedangkan arti dari Badik sendiri adalah senjata. Badik Lompo Battang Sulawesi Selatan ini termasuk ke dalam jenis belati. Senjata dari Sulawesi Selatan ini mempunyai bentuk yang sangat unik. Dari semua jenis senjata khas nusantara lainnya, hanya senjata ini yang mempunyai nilai artistik yang paling tinggi. Hal dapat terlihat dari hiasan batik Lompo Battang, baik pada pegangan hingga penutup badik. Pada penutup batik terdapat ukiran dengan berbagai macam motif, biasanya menggunakan motif tumbuhan. Lalu juga terdapat hiasan yang seperti diamond. 31. Senjata Adat Sulawesi Barat “badik lawu”. senjatatradisionalindonesia Nama Senjata dari provinsi Sulawesi Barat ini juga disebut dengan Badik. Namun nama dari Badik ini adalah badik lawu. Bentuk dari Badik lawu hampir sama dengan Badik Lompo Battang. Hanya saja pada bagian ujung gagang badik lawu adalah runcing, namun sedikit oval. Sedangkan bentuk dari Badik lawu adalah pipih. Penutup atau sarung dari Badik ini sangat polos. Tetapi pada ujung bawah penutup mempunyai sebuah ukiran yang sangat khas. Untuk badik ini mempunyai sebuah mitos yang sangat aneh. Keyakinan akan mitos tersebut termasuk ke dalam kategori kekerasan. Walaupun sebagian besar penduduk Sulawesi Barat masih mempercayainya, namun mitos tersebut kini dicekal. 32. Senjata Adat Sulawesi Tenggara “Keris”. Di Sulawesi Tenggara juga terdapat senjata yang berupa keris. Bentuk dari keris Sulawesi Tenggara dan Jawa adalah sama, yaitu lurus dan bergelombang. Nama dari keris ini adalah kawali. Pada keris Sulawesi Tenggara ini mempunyai suatu keunikan yang berupa aturan – aturan dalam pembuatan keris. Jumlah dari lengkungan keris harus berjumlah ganjil. Material pembuatan keris juga bukan merupakan material logam biasa dan sangat istimewa. Kawali dibuat dengan batu meteor yang telah mengeras. Untuk itu, keris ini tidak akan terdeteksi oleh metal detektor. 33. Senjata Adat Sulawesi Tengah “pasatimpo”. Senjata yang satu ini tidak disebut dengan Badik. Karena senjata ini tidak tergolong ke dalam jenis belati, melainkan pedang. Senjata ini adalah pasatimpo, untuk bentuk dari pedang pasatimpo sangat mirip dengan bentuk badik lainnya. Hanya saja mempunyai ukuran yang lebih panjang Pada bagian penutup / sarung pedang terdapat tali panjang. Bentuk dari pedang ini sangat polos. Fungsi dari pedang pasatimpo pada dahulu digunakan untuk berperang serta memotong hewan. Kini pedang tersebut hanya berfungsi sebagai aksesoris pakaian adat Sulawesi Tenggara. 34. Senjata Tradisional Gorontalo. warisanbudaya Untuk senjata dari Gorontalo sangat unik. Senjata ini tergolong ke dalam jenis pedang. Tetapi mempunyai bentuk yang jauh dari bentuk pedang pada umumnya. Biasanya mata pedang mempunyai ujung yang runcing, baik pada salah satu atau kedua sisinya. Berbeda halnya dengan pedang dari Gorontalo yang disebut dengan Wamilo. Ujung dari mata pedang Wamilo adalah pipih. Meskipun pipih, tetapi pedang wamilo sangat tajam. Selain berbentuk pipih, bentuk dari pedang ini juga sangat unik. Sekilas pedang walimo terlihat sangat polos. Tetapi jika dipegang dan diperhatikan dari dekat, bagian penutup pedang ini mempunyai ukiran. Itulah daftar dari senjata tradisional 34 Provinsi di Indonesia. Dengan faktor dinamika kebudayaan, fungsi dari senjata tersebut telah bergeser. Bahkan hampir tidak dipergunakan sama sekali dan hanya sekedar dijadikan sebagai aksesoris maupun bahan koleksi.
Rencongmerupakan sejnata tradisional Suku Aceh. Rintjong (Bahasa Aceh) menurut catatan sejarah, merupakan senjata tradisional yang digunakan Kesultanan Aceh sejak masa pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah (Sultan Aceh pertama) Rencong selalu diselipkan di pinggang Sultan Aceh, selain itu para Ulee Balang dan masyarakat biasa juga menggunakan
Senjata Tradisional Aceh dan penjelasan dikumpulkan lengkap. Anda bisa membaca senjata tradisional Aceh berserta keterangannya dan juga gambar terkait supaya pembaca mengetahui secara menyeluruh. Paling tidak ada 11 senjata tradisional yang digunakan oleh Aceh ketika melawan penjajah di masa lalu. Dan kini alat perang Aceh itu masih menjadi legenda. Beberapa dari alat itu masih digunakan oleh masyarakat Aceh tidak untuk perang, melainkan untuk kekeperluan lain seperti alat masak di dapur atau berburu hewan dan berkebun. Peradaban sebuah bangsa dapat dilihat dari sejarah yang telah dilewati bangsa tersebut. Masa keemasan suatu bangsa bukanlah datang dengan sendirinya namun dicapai dengan perjuangan dan pengorbanan. Sejarah sebuah bangsa selalu meninggalkan jejak berupa benda peninggalan sejarah maupun nilai kebudayaan yang melekat pada masyarakatnya. Baca >> Senjata Tradisional Bali dan Senjata Tradisional Papua Nanggro Aceh Darussalam NAD yang merupakan propinsi terujung negara Indonesia punya rekam jejak sejarah yang panjang. Kekhasan budaya masyarakatnya melekat hingga kini. Ada banyak peninggalan sejarah masyarakat Aceh yang memperlihatkan bagaimana dahulunya sejarah perjuangan di masa yang lalu. Dan salah satu peninggalan sejarah dari aceh adalah senjata tradisional yang dulu digunakan masyarakatnya baik dalam mempertahankan diri maupun berjuang melawan penjajah Benda Apa Saja Yang Menjadi Senjata Tradisional Aceh?1. Senjata Siwah2. Rencong3. Meucugek4. Meupucok5. Pudoi6. Rencong Meukuree7. Peudeung8. Peudeung Tumpang Jingki9. Peudeung Ulee Meu-Apet10. Peudeueng Ulee Tapak Guda11. Meriam Sri Rambai’ Iskandar MudaSebarkan iniPosting terkait Benda Apa Saja Yang Menjadi Senjata Tradisional Aceh? Berikut akan dibahas satu persatu mengenai alat-alat perang yang pernah dipakai oleh kerajaan Aceh dan masyarakatnya melawan penjajah. 1. Senjata Siwah Gambar Senjata Tradisiona Aceh Siwah via Siwah merupakan senjata tajam yang mirip dengan Rencong yang juga merupakan senjata untuk menyerang. Bentuknya hampir sama dengan Rencong, tetapi Siwah ukurannya baik besar maupun panjang melebihi dari Rencong. Alat perang ini sangat langka ditemui, selain harganya mahal, juga merupakan bahagian dari perlengkapan raja-raja atau ulebalang-ulebalang. Untuk siwah yang diberikan hiasan dari emas dan permata pada sarung dan gagangnya, berfungsi sebagai perhiasan bukan sebagai senjata. 2. Rencong Gambar Senjata Tradisional Aceh Rencong via Bukalapak Rencong adalah senjata tradisional yang mulai dipakai pada zaman kesultanan Aceh, yaitu sejak pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah Sultan Pertama Aceh. Rencong ini selalu ada dan diselipkan dipinggan Sultan Aceh, para Ulee Balang dan masyarakat pun menggunakan Rencong sebagai senjata pertahanan diri. Rencong dikenakan oleh Sultan dan para bangsawan lainnya, biasanya terbuat dari emas dan sarungnya terbuat dari gading. Sedangkan rencong yang digunakan oleh masyarakat biasa terbuat dari kuningan atau besi putih, sedangkan sarungnya terbuat dari kayu atau tanduk kerbau. 3. Meucugek Gambar Senjata Tradisional Aceh Rencong Meucugek via Meucugek atau cugek ini merupakan istilah perekat. Bentuk senjata tradisional yang masih tergolong kedalam jenis rencong ini memiliki gagang yang dibuat panahan dan mempunyai perekat yang berfungsi memudahkan penggunanya saat menikamkan senjata ini ke badan musuh/lawan. 4. Meupucok Senjata Tradisional Aceh Rencong Meupucok via pemprovaceh Meupucok mempunyai pucuk yang terbuat dari ukiran-ukiran logam emas di atas gagangnya. Meupucok ini biasa digunakan sebagai hiasan pada acara-acara resmi yang berhubungan dengan acara adat ataupun kesenian. 5. Pudoi Gambar Senjata Tradisional Aceh Pudoi via pemprovaceh Rencong ini disebut pudoi karena rencong ini mempunyai gagang yang pendek dan lurus. Sehingga terkesan rencong tersebut belum selesai. Sebutan pudoi Aceh ini adalah istilah untuk sesuatu yang dianggap belum selesai/sempurna. 6. Rencong Meukuree Gambar Senjata Tradisional Aceh Meukuree via meukuree memiliki hiasan pada bagian matanya. Hiasan tersebut dapat berupa gambar lipan, ular, bunga ataupun yang lainnya. penggunaan senjata tradisional meukuree ini sama dengan penggunaan senjata tradisional rencong. 7. Peudeung Gambar Senjata Tradisional Aceh Peudeung via Peudeung atau yang dikenal dengan nama Pedang Aceh ini umumnya digunakan sebagai pelengkap dalam pertarungan. Jika biasanya rencong digenggam di tangan kiri sebagai alat tikam penusuk, peudeung digenggam di tangan kanan sebagai alat pengalih perhatian sekaligus untuk pencincang dan pentetak tubuh lawan. Senjata Tradisional Aceh Peudeung ini memiliki macam-macam bentuk gagang yang dibedakan menjadi 8. Peudeung Tumpang Jingki Senjata Tradisional Aceh Peudeueng Tumpang Jingki via Acehprov Pada alat perang ini, gagang pedang yang menyerupai mulut terbuka. 9. Peudeung Ulee Meu-Apet Senjata Tradisiona Aceh Peudeung Ulee Meu apet via Pada gagangnya terdapat apet atau penahan untuk tidak mudah terlepas. 10. Peudeueng Ulee Tapak Guda Gagangnya menyerupai telapak kaki kuda. Menurut daerah asal peudeung ini, di Aceh dikenal dalam beberapa peudeung yaitu peudeung Habsyah dari Abbesinia, peudeung Turki dari raja-rajaTurki dan peudeung Poertugis dari Eropa Barat. 11. Meriam Sri Rambai’ Iskandar Muda Gambar Senjata Tradisional Aceh Meriam Sri Rambai via Blogger Satu bukti sejarah kejayaan masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang masih tersisa saat ini adalah meriam Sri Rambai. Meriam itu sekarang diletakkan menghadap ke laut di Fort Cornwallis, George Town, Penang, Malaysia. Zaman dulu meriam dipakai untuk menyerang penjajah oleh Aceh. Sedang saat ini, budaya meriam masih terus ada. Biasanya meriam bannyak bermunculan pada saat bulan puasa Ramadhan. Fungsinya bukan untuk menyerang musuh tapi sekedar ajang bermain saja. Demikianlah informasi mengenai senjata tradisional Aceh ini disampaikan. Semoga memberikan manfaat kepada pembaca. Sekedar tambahan, Aceh saat ini sedang menjadi kota wisata yang memiliki banyak sekali destinasi wisata unik dan menarik, baik wisata alam maupun sisata sejarah dan kebudayaan. Peristiwa tsunami pun menambah beberapa objek wisata di Aceh. Bagi Anda yang ingin wisata ke Aceh bisa mengungjungi laman dan mengenai rental mobil di Aceh bisa dilihat disini.
Rencongmemiliki berbagai tingkatan, untuk Sultan terbuat dari emas yang berukirkan sekutip ayat-ayat suci Al-Qur’an, sedangkan Rencong lainnya biasanya terbuat dari perak, kuningan, besi putih, kayu dan gading. Masyarakat Aceh masih menghubungkan kekuatan mistik dengan senjata Rencong sehingga beberapa senjata ini diakui masih memiliki
.
  • mzs9pw94au.pages.dev/523
  • mzs9pw94au.pages.dev/59
  • mzs9pw94au.pages.dev/980
  • mzs9pw94au.pages.dev/241
  • mzs9pw94au.pages.dev/58
  • mzs9pw94au.pages.dev/901
  • mzs9pw94au.pages.dev/607
  • mzs9pw94au.pages.dev/272
  • mzs9pw94au.pages.dev/453
  • mzs9pw94au.pages.dev/73
  • mzs9pw94au.pages.dev/371
  • mzs9pw94au.pages.dev/281
  • mzs9pw94au.pages.dev/49
  • mzs9pw94au.pages.dev/999
  • mzs9pw94au.pages.dev/305
  • gambar senjata tradisional dari aceh