Saung yang dapat menghasilkan listrik tanpa jaringan PLN menggunakan prinsip kerja DC Coupling PLTS Off Grid mengubah energi matahari dengan solar panel tanpa frame dan memanfaatkan baterai sebagai media penyimpanan. Pemanfaatan saung tenaga surya adalah sebagai media promosi dan selain itu tentunya merupakan saung dengan teknologi pengecasan Post Views 1,483 Pemasangan panel surya terbagi menjadi dua jenis yaitu off grid dan on grid. Berikut terdapat sedikit informasi yang dapat memberikan tambahan wawasan terhadap sistem PLTS off grid sebelum anda memutuskan untuk memasangnya. Pengertian PLTS Off Grid?Faktor Pendukung pemasangan PLTS Off GridCara Kerja PLTS Off Grid1. Panel Surya Menyerap Sinar Matahari2. Inverter Mengonversi Arus3. Melewati Inverter Baterai4. Listrik Dapat Mengalir Ke ElektronikKelebihan dan Kekurangan PLTS OFF GridKelebihanKekurangan Pengertian PLTS Off Grid? Pembangkit Listrik Tenaga Surya off grid merupakan pembangkit listrik yang hanya mengandalkan energi matahari sebagai sumber utama pemenuhan pasokan listrik, biasanya PLTS akan membutuhkan baterai sebagai penyimpan daya dari listrik yang berlebih saat diproduksi oleh panel surya. PLTS off grid ini digunakan oleh daerah terpelosok yang belum memiliki arus listrik sama sekali, sehingga sistem ini dinamakan off grid karena sistem tenaga surya bekerja mandiri tanpa bantuan PLN untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik. Sistem ini menggunakan modul Photovoltaic untuk menghasilkan energi listrik sesuai kebutuhan anda dan harus dirancang dengan tepat agar menghasilkan daya yang cukup sepanjang hari Baca juga 8 Manfaat PLTS On Grid Faktor Pendukung pemasangan PLTS Off Grid Agar fungsi PLTS off grid lebih optimal, biasanya pemasangan harus melihat situasi dan kondisi wilayah. Pemasangan teknologi ini disarankan hanya untuk kebutuhan rumah tangga ataupun pertanian dan peternakan yang hanya membutuhkan daya listrik yang kecil. Berikut beberapa faktor yang memungkinkan adanya pemasangan PLTS off grid, yaitu Lokasi rumah anda tidak dilewati arus PLN Lokasi yang sudah terpasang utilitas, namun belum terpasanga maksimal penerangannya selama 24 jam, karena masih terdapat sistem pemadaman bergilir Lokasi yang masih menggunakan bantuan genset sebagai sistem pembangkit listrik Lokasi pemukiman yang jauh, pulau terpencil, wilayah perbatasan, dan lainnya yang belum memiliki sumber energi mandiri Indonesia sendiri masih memiliki wilayah terpencil yang belum memiliki arus listrik untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka ataupun sering terkena pemadaman listrik PLN secara bergilir, keadaan seperti itu yang menjadi sasaran pemasangan PLTS off grid. Cara Kerja PLTS Off Grid Pemasangan awal PLTS Off Grid umumnya memakan biaya cukup mahal karena harga baterai yang cukup tinggi, namun hal ini hanya berlangsung di awal saja. Cara kerja dari sistem ini, seperti berikut 1. Panel Surya Menyerap Sinar Matahari Sebenarnya cara kerja dari PLTS off grid hampir sama dengan pembangkit tenaga surya lainnya, panel surya akan menyerap energi panas sinar matahari dan mengubahnya menjadi arus listrik DC 2. Inverter Mengonversi Arus Inverter berguna untuk mengonversi arus searah DC menjadi bolak-balik AC. Listrik yang diproduksi panel surya belum sepenuhnya bisa digunakan untuk menyalakan peralatan elektronik, sehingga harus dikonversi dengan inverter jaringan. Arus listrik AC inilah yang bisa dipakai untuk menyalakan perangkat elektronik pada umumnya. 3. Melewati Inverter Baterai Energi panas yang diubah menjadi listrik kemudian diolah oleh SCC dan masuk ke baterai untuk dijadikan cadangan. Kementrian ESDM menyarankan penggunaan baterai dengan cadangan minimal 3 hari sebagai bentuk antisipasi cuaca yang kurang mendukung dengan intensitas cahaya matahari rendah. Arus kemudian dialirkan ke inverter baterai tanpa harus ada inverter jaringan. Inverter baterai digunakan untuk menjaga keseimbangan energi didalam jaringan dengan cara mengatur distribusi listrik dari inverter jaringan ke elektrionik dan ke baterai. Listrik dari panel surya dikontrol dan dikendalikan oleh SCC Solar Charge Controller untuk diatur voltase dan amperenya agar bisa mencharge Baterai. 4. Listrik Dapat Mengalir Ke Elektronik Baterai mengalirkan arus listrik ke alat Inverter untuk merubah listrik DC menjadi AC, setelah itu listrik bisa langsung digunakan untuk menyalakan perangkat elektronik sehari-hari, seperti TV, kipas angin, kulkas, dan lain sebagainya. Biasanya penggunaan PLTS off grid, baterai akan diisi dayanya saat panel surya menyerap sinar matahari dari pagi sampai sore, sehingga saat malam hari energi dari baterai bisa dipakai untuk menyalakan elektronik. Sumber Istockphoto Kelebihan dan Kekurangan PLTS OFF Grid Setiap alternatif sistem pasti memiliki kelebihan atau kekurangan tersendiri, hal itu dapat anda rasakan seperti Kelebihan Sistem off-grid tidak terhubung ke jaringan PLN sehingga listrik tetap menyala walaupun terdapat pemadaman dari PLN Hemat biaya sepanjang bulan, karena anda tidak mengeluarkan biaya untuk membeli bahan bakar ataupun membayar tagihan listrik bulanan Ramah lingkungan dan tidak menambah polusi udara maupun suara karena hanya menggunakan energi panas matahari Peningkatan kualitas hidup bagi daerah yang terpencil dan memiliki keterbatasan ekonomi Kekurangan Sumber energi tidak dapat digunakan pada area pabrik maupun kantoran, karena sumber daya matahari sangat terbatas dan umumnya tidak dapat memenuhi kebutuhan beban listrik industri secara keseluruhan Biaya diawal pemasangan akan lebih mahal dibanding sistem on grid, namun hal ini bisa balik modal dalam beberapa tahun kedepan Pemasangan harus menyediakan baterai dan inverter dengan harga yang cukup mahal Perlengkapan yang harus disediakan oleh PLTS off grid harus lebih baik dan lebih banyak dibanding sistem on grid Sebenarnya pemasangan PLTS off grid atau on grid sama saja karena hanya menyesuaikan kebutuhan anda, sehingga bisa dikatakan penggunaan PLTS ini merupakan solusi kebutuhan listrik masa depan. Krisna Mandiri Utama dapat memenuhi kebutuhan perlengkapan panel surya pada pertanian, peternakan maupun kebutuhan hidup anda dengan harga yang berkompeten. Setiap pemesanan, akan disediakan paket lengkap, sehingga Anda tidak perlu khawatir ataupun membeli peralatan lainnya. Instalasi dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dengan produk yang sudah teruji kualitasnya.
  1. Λоկըврυκ ፈазобаኖ
  2. Еቁυσուጡ ጨኅгዕпивс
  3. Հю οβоγохрօ
  4. Клоχаኇасл φи
Marikita lihat prinsip kerja beberapa pembangkit berikut (dengan penjelasan yang disederhanakan) : PLTU, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, umumnya menggunakan batu bara sebagai bahan bakar. (Off Grid), PLTS Hybrid, PLTS On Grid, SHS, dll. Share This Story, Choose Your Platform! Facebook Twitter LinkedIn WhatsApp Pinterest Email. Related Posts Air Glubi Village which is one of the villages in the Bintan Pesisir sub-district, Bintan Regency, Riau Islands province, is one of the villages that is one of the outer islands of Indonesia which still has no electricity, and is difficult to reach by PLN. In this village, there is no water source available for PLTMH, so the alternative for electricity supply in Air Glubi Village is a centralized PLTS. This paper discusses the planning of centralized PLTS in Air Glubi Village, Bintan Pesisir sub-district, Riau Islands province. Because the availability of land, the economic capacity of the population is limited, optimization is needed. This optimization is used to get the optimum electrical energy output with these various limitations. From primary data, electricity demand in the village is 62492 Wh per day. The optimization resulted in a centralized PLTS design with an off grid type with a capacity of 37 kWp. The main component is a solar module made of monocrystalin with a capacity of 200 Wp each, totaling 186 modules. The battery uses VRLA 200 Ah each, totaling 250 batteries. The change of Dc electricity to AC is carried out by utilizing an inverter with a capacity of 10 kW totaling 4 pieces. To build a centralized PLTS in Air Glubi Village need costs Rp 2,983,902,171. Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Infotekmesin Juli 2021 p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 DOI 167 Optimasi Perencanaan PLTS Terpusat Di Wilayah Pulau Terluar Tarsisius Kristyadi1*,Teguh Arfianto2 1 Program Studi Teknik Mesin , Institut Teknologi Nasional Bandung 2Program Studi Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Bandung 1,2Jln. PHH. Mustofa Bandung, Indonesia E-mail kristyadi Info Naskah Naskah masuk 13 Mei 2021 Direvisi 16 Agustus 2021 Diterima 20 Agustus 2021 Desa Air Glubi merupakan salah satu desa di Kecamatan Bintan Pesisir Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu desa yang termasuk pulau terluar Indonesia yang masih belum teraliri listrik dan sulit dijangkau oleh PLN. Desa ini tidak tersedia sumber energi air untuk PLTMH sehingga alternatif penyediaan energi listrik di Desa Air Glubi adalah dengan PLTS terpusat. Makalah ini dibahas perencanaan PLTS terpusat di Desa Air Glubi Kecamatan Bintan Pesisir Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Karena luas lahan yang tersedia dan kemampuan ekonomi penduduk terbatas maka diperlukan optimasi. Optimasi ini digunakan untuk mendapatkan keluaran energi listrik yang optimum dengan berbagai keterbatasan tersebut. Dari data primer kebutuhan listrik di desa Air Glubi adalah 62492 Wh per hari. Dari optimasi dihasilkan desain PLTS terpusat dengan kapasitas 37 kWp. Komponen utama adalah modul surya terbuat dari monocrystalin dengan kapasitas masing-masing 200 Wp berjumlah 186 modul. Baterei menggunakan VRLA masing-masing 200 Ah berjumlah 250 baterei. Perubahan listrik DC menjadi AC dilakukan dengan memanfaatkan inverter dengan kapasitas 10 kW berjumlah 4 buah. Untuk membangun PLTS terpusat di Desa Air Glubi membutuhkan biaya Rp 2,983,902,171. Keywords electrical energy; solar module; monocrystalin. Air Glubi Village which is one of the villages in the Bintan Pesisir sub-district, Bintan Regency, Riau Islands province, is one of the villages that is one of the outer islands of Indonesia which still has no electricity, and is difficult to reach by PLN. In this village, there is no water source available for PLTMH, so the alternative for electricity supply in Air Glubi Village is a centralized PLTS. This paper discusses the planning of centralized PLTS in Air Glubi Village, Bintan Pesisir sub-district, Riau Islands province. Because the availability of land, the economic capacity of the population is limited, optimization is needed. This optimization is used to get the optimum electrical energy output with these various limitations. From primary data, electricity demand in the village is 62492 Wh per day. The optimization resulted in a centralized PLTS design with an off grid type with a capacity of 37 kWp. The main component is a solar module made of monocrystalin with a capacity of 200 Wp each, totaling 186 modules. The battery uses VRLA 200 Ah each, totaling 250 batteries. The change of Dc electricity to AC is carried out by utilizing an inverter with a capacity of 10 kW totaling 4 pieces. To build a centralized PLTS in Air Glubi Village need costs Rp 2,983,902,171. *Penulis korespondensi Tarsisius Kristyadi E-mail kristyadi p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 168 1. Pendahuluan Kebutuhan listrik nasional setiap tahunnya menunjukkan peningkatan seiring dengan laju pembangunan ekonomi dan bertambahnya jumlah penduduk. Dalam sepuluh tahun terakhir 2010- 2020, konsumsi energy final di Indonesia mengalami peningkatan dari 134 juta TOE menjadi 258 juta TOE atau tumbuh rata-rata sebesar 8,5% per tahun. Sejalan dengan meningkatnya konsumsi energi tersebut, maka penyediaan energi primer juga mengalami kenaikan [1]. Karena ketersediaan sumber energi primer yang berasal dari fosil semakin menipis maka dipelukan diversifikasi energi yaitu dengan jalan meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan seperti tenaga surya, biomassa, angin, energi air skala kecil mikrohidro dan panas bumi. Saat ini masih ada sekitar desa yang belum mempunyai akses terhadap energi listrik [1]. Selain itu, karena kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau yang kecil dan banyak yang terpencil, diperkirakan sekitar desa tidak mungkin atau sangat sulit untuk mendapatkan akses terhadap energi listrik dengan cara perluasan jaringan sistem PLN [1]. Satu-satunya alternatif untuk melistriki desa semacam ini adalah dengan memanfaatkan potensi energi setempat yang ada, khususnya pemanfaatan tenaga surya fotovoltaik dan tenaga air PLTS dan PLTMH [2]. Pemanfaatan tenaga surya untuk pembangkit listrik sudah dijelaskan di beberapa literatur. Perencanaan PLTS terpusat di daerah Jawa Tengah telah dibahas oleh Ramadoni dan Indah [3]. Dalam dalam perencanaan tersebut PLTS disambungkan ke jaringan listrik PLN. Sedangkan di luar negeri seperti di Kenya dan Palestina perencanaan PLTS juga sudah dilakukan oleh beberapa penulis [4],[5] . Di Vietnam pemanfaatan PLTS untuk daerah terpencil juga sudah banyak dilakukan, namun pada daerah tersebut belum optimal [6]. Secara umum pemanfaatan tenaga surya untuk pembangkit listrik bagi negara berkembang sudah dibahas oleh Kamen dan Kirubi [7],[8]. Dari literatur tersebut perencanaan PLTS masih dilakukan secara manual, sehingga hasil energi listrik masih belum optimal. Desa Air Glubi, merupakan salah satu desa di Kecamatan Bintan Pesisir Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu desa yang termasuk pulau terluar Indonesia yang masih belum teraliri listrik, dan sulit dijangkau oleh PLN. Untuk menjangkau daerah ini diperlukan transportasi air dari Pulau Bintan dengan perjalanan kurang lebih 30 menit. Desa ini dihuni oleh 380 jiwa yang pada umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Di desa ini tidak tersedia sumber energi air untuk PLTMH, sehingga alternative penyediaan energi listrik di Desa Air Glubi adalah dengan PLTS terpusat [9]. Diperlukan suatu perencanaan yang baik dari sisi kelayakan lokasi, seperti luasan dan topografi lahan yang tersedia maupun desainnya termasuk berapa kapasitas yang dibutuhkan, agar PLTS dapat memenuhi kebutuhan listrik warga Desa Air Glubi. Perencanaan PLTS terpusat dengan cara optimasi telah dilakukan oleh banyak penulis [10],[11],[12],[13]. Namun dari literatur tersebut pengaruh kondisi lingkungan terutama pengaruh bayangan shading belum diperhitungkan. Optimasi dilakukan hanya pada penentuan sudut kemiringan panel surya. Pada makalah ini dibahas perencanaan PLTS terpusat di Desa Air Glubi kecamatan Bintan Pesisir provinsi Kepulauan Riau. Karena luas lahan yang tersedia, kemampuan ekonomi penduduk terbatas maka diperlukan optimasi. Optimasi ini digunakan untuk mendapatkan keluaran energi listrik yang optimum dengan berbagai keterbatasan tersebut [13]. Pengaruh shading diperhitungkan dalam menentukan besarnya energi yang dihasilkan PLTS sepanjang hari. Optimasi ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak PVsyst [14]. Perencanaan PLTS dengan PVsyst telah dilakukan salah satunya oleh Snidvongs Suravut di Thailand dan menghasilkan rancangan yang teliti [15]. 2. Metode Perencanaan PLTS terpusat Desa Air Glubi Kecamatan Bintan Pesisir ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pemilihan lokasi dan penentuan kebutuhan listrik dilakukan dengan survei data primer, pengukuran intensitas sinar matahari di lokasi, pemodelan system dan optimasi PLTS, penentuan spesifikasi teknis komponen PLTS dan perencanaan struktur PLTS serta perhitungan biaya. Diagram alir tahapan penelitian digambarkan pada Gambar 1. MulaiPemilihan LokasiSurvei Data kebutuhan listrikPengukuran Intensitas sinar matahariPemodelan systemOptimasiHasil optimasi sesuai kebutuhan ?TidakSpesifikasi PLTSMenghitung RABSelesaiGambar 1. Diagram alir penelitian Pemilihan lokasi rencana pembangunan PLTS di Desa Air Glubi berdasarkan beberapa kriteria yaitu topografi lahan, kepemilikan lahan, fungsi lahan saat ini dan jarak calon lokasi dengan penduduk. Topografi lahan berkaitan dengan aspek biaya untuk meratakan lahan, sehingga lahan datar cenderung dipilih. Lahan diutamakan milik kas desa atau p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 169 warga yang kepemilikannya jelas dan peruntukan bukan merupakan lahan produktif sehingga pembebasan lahan tidak terkendala. Selain itu jarak calon lokasi dengan penduduk diutamakan yang sedekat mungkin sehingga jaringan distribusi listrik ke masyarakat tidak terlalu jauh [16]. Penentuan kebutuhan listrik dilakukan dengan survei data primer yaitu dengan dilakukan perhitungan langsung terhadap penduduk di Desa Air Glubi. Pengukuran intensitas sinar matahari di lokasi dilakukan selama 2 hari dan setiap hari pengukuran dilakukan mulai pukul sampai Waktu pengukuran ini belum dapat mewakili intensitas matahari di lokasi. Data-data hasil pengukuran hanya untuk mengkonfirmasi data-data sekunder yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG terdekat. Perhitungan menggunakan data-data sekunder yang diperoleh dari data BMKG Bandara Raja Fisabillilah Bintan. 3. Hasil dan Pembahasan Lokasi Berdasarkan kriteria tersebut di atas maka lokasi PLTS desa Air Glubi berada di koordinat X = Y = Lokasi tersebut berada di tepi laut, dengan kontur datar, merupakan lahan milik desa yang saat ini kondisinya merupakan lahan semak belukar. Jarak dari rumah penduduk terdekat 50 m dan terjauh 600 m. Sehingga berdasarkan kriteria yang ditetapkan, lokasi tersebut cocok untuk lokasi PLTS terpusat. Lokasi rencana PLTS di Desa Air Glubi Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau ditunjukkan pada Gambar 2. Sedangkan lokasi detail detunjukkan pada Gambar 3. Gambar 2. Peta lokasi Desa Air Glubi Gambar 3. Lokasi Rencana PLTS Desa Air Glubi Tabel 1. Rata-Rata Data Hasil Pengukuran Intensitas Matahari, Kecepatan Angin dan Temperatur Perhitungan Kebutuhan Energi Listrik Penentuan kebutuhan listrik dilakukan dengan survei data primer. Berdasarkan survei yang dilakukan pada bulan Oktober 2019, jumlah penduduk Desa Air Glubi adalah 380 jiwa yang menempati 100 rumah tinggal dan 3 buah fasum dan fasos yaitu kantor desa, ruang pertemuan desa dan rumah ibadah. Selain itu kebutuhan listrik juga digunakan untuk penerangan jalan umum PJU berjumlah 37 buah penerangan jalan umum. Perhitungan kebutuhan energi listrik untuk rumah tangga dihitung berdasarkan kriteria bahwa setiap rumah membutuhkan 300 Watt-hour per hari Wh/hari yang digunakan untuk untuk penerangan, elektronik dan kebutuhan lain. Untuk fasum dan fasos membutuhkan energi 600 Watt hour per hari Wh/hari untuk penerangan dan elektronik. Sedangkan untuk PJU, setiap PJU membutuhkan energi listrik sebesar 50 Watt hour per hari Wh/hari [16]. Sehingga kebutuhan energi listrik adalah 30000 Wh/hari untuk rumah, 1800 Wh/hari untuk fasum dan 1850 Wh/hari untuk PJU. Rata-rata intensitas sinar matahari, kecepatan angin dan temperature udara selama 2 hari tanggal 5 dan 6 Oktober 2019. Hasil pengukuran ditunjukkan pada Tabel 1. p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 170 Perhitungan Kapasitas a Perhitungan Energi yang diperlukan Untuk perhitungan kapasitas, hal yang paling utama yang paling berpengaruh adalah kebutuhan listrik untuk rumah tangga dan fasilitas umum. Pehitungan kapasitas dilakukan dengan prosedur mengikuti standar yang ditetapkan oleh kementrian ESDM, sebagai berikut [16] 1 Penentuan efisiensi Inverter A1, dimana berdasarkan kondisi di pasaran efisiensi inverter yang wajar adalah A1 = 0,95 2 Tegangan sistem baterai A2, dipilih dengan system A2 = 48 volt 3 Tegangan keluaran inverter A3, sesuai dengan standar PLN ditentukan sebesar A3 =230 Volt Berdasarkan data beban di lapangan yang diperoleh saat survei, jumlah rumah adaah 100 buah, fasum 3 buah dan PJU 37 buah. Kemudian dilakukan perhitungan jenis beban dan energi yang dibutuhkan seperti Tabel 2. Berikut. Tabel 2. Perhitungan Kebutuhan Energi Listrik Kuota energi Wh/hari A4 Total kebutuhan energi Wh/hari A5 Jumlah kebutuhan energi AH/hari A6=A5/A b Perhitungan Kapasitas Baterai Untuk mengitung kapasitas bateri maka dilakukan prosedur sebagai berikut 1 Asumsi jumlah hari tanpa sinar matahari B1 yaitu sebesar B1 = 3 hari 2 Depth of Discharge DOD batas pengambilan energi baterei B2 = 3 Kapasitas Baterei B3 dihitung B3 = A6 x B1/B2 = Ah 4 Pemilihan energi baterei B4, sesuai yang ada dipasaran ditentukan B4 = 200 Ah 5 Perhitungan jumlah parallel baterei B5 yaitu B5 =B3/B4 = 25 paralel pembulatan 6 Perhitungan jumlah baterei diseri B6 yaitu B6=A3/A2 = 10 seri pembulatan 7 Perhitungan jumlah total baterei B7 yaitu B7 =B5 x B6 = 250 baterei 8 Perhitungan total kapasitas ampere jam B8 dihitung berdasarkan B8 =B5 x B4 =5000 Ah. 9 Perhitungan total energi baterei B9 yaitu B9 =B8 x A2 /1000 = 240 kWh. Optimasi Perhitungan Kapasitas Modul Surya Untuk perancangan system pembangkit listrik tenaga surya terpusat dilakukan optimasi berdasarkan parameter lahan yang tersedia, kebutuhan listrik, ketersediaan material yang dapat dibawa ke daerah pulau terluar, kemudahan mendapatkan suku cadang dan pemeliharaan. Untuk optimasi berdasarkan lahan yang tersedia dan kebutuhan listrik, maka perencanaan dan optimasi dilakukan dengan perangkat lunak PVsyst. Sedangkan faktor material dan sukucadang serta aspek pemeliharaan dilakukan dengan pemilihan material yang popular saat ini yang sudah banyak digunakan sekitar lokasi. a Pemodelan Sistem PLTS Di lokasi-lokasi terpencil di Kepulauan Riau terutama di Desa Air Glubi belum ada aliran listrik PLN. Oleh karena itu dipilih adalah PLTS terpusat dengan sistem off grid atau stand alone. Off Grid System merupakan sistem pembangkit listrik alternatif untuk daerah-daerah terpencil/pedesaan yang tidak terjangkau oleh jaringan PLN. Off Grid System disebut juga Stand-Alone PV system yaitu sistem pembangkit listrik yang hanya mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi utama dengan menggunakan rangkaian photovoltaic untuk menghasilkan energi listrik sesuai dengan kebutuhan. Gambar rangkaian atau komponen-komponen utama untuk PLTS terpusat off grid ditunjukkan pada Gambar 4 dan Gambar 5. Gambar 4. Skema sistem off grid [16] Gambar 5. Skema peralatan PLTS off grid [16] p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 171 b Optimasi Desain Menggunakan Software Software yang digunakan untuk optimasi adalah Pvsys versi Software ini biasa digunakan untuk menganalisa dan optimalisasi desain suatu PLTS. Tahapan pertama dalam optimasi adalah penentuan layout dimana diketahui bahwa luas lahan yang tersedia terbatas. Dari layout yang sudah ditetapkan kemudian dihitung dan dianalisis hasil atau output daya dan energi yang dihasilkan PLTS. Salah satu faktor dalam optimasi ini faktor bayangan shading yang mempengaruhi jumlah energi yang dikeluarkan PLTS. Iterasi dilakukan terhadap Layout dan faktor bayangan sampai dihasilkan energi sesuai kebutuhan. Tahapan optimasi desain ditunjukkan pada Gambar 6 dan Gambar 7. Pada Gambar 6. ditunjukan input data parameter desain yang terdiri dari data-data klimatologi . Gambar 7 menjelaskan optimasi desain kemiringan modul surya untuk menghasilkan energi yang optimal. Pada Gambar 8. menunjukkan layout PLTS sebagai input awal untuk optimasi. Dari layout tersebut kemudian dilakukan analisa bayangan shading. Gambar 6. Input parameter optimasi Gambar 7. Optimasi kemiringan modul surya Gambar 8. Optimasi layout PLTS Gambar 9. Hasil simulasi shading PLTS Air Glubi pada jam Gambar 10. Hasil simulasi shading PLTS Air Glubi pada jam Gambar 11. Hasil simulasi shading PLTS Air Glubi pada jam p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 172 c Analisa Bayangan shading Pemanfaatan sinar matahari tidak terlepas dari pengaruh bayangan bangunan disekitarnya terhadap modul surya yang akan dipasang. Pada kajian ini pengaruh shading pada bangunan yang ada disekitar lokasi PLTS akan dihitung atau diperhitungkan dalam menganalisa energi yang dihasilkan oleh PLTS menggunakan Pvsys. Adakalanya shading tidak dapat dihindari karena lokasi PLTS sudah ditentukan berdasarkan musyawarah dengan pihak Desa atau atas ketersediaan lahan yang ada. Berikut ini adalah gambaran penyinaran sinar matahari pada modul surya yang rencananya terpasang pada lokasi PLTS. Analisa ini dilakukan dengan pendekatan tidak bisa secara detail karena keterbatasan input pada software PVsys. Hasil dari simulasi shading dapat dilihat pada Gambar 9, Gambar 10 dan Gambar 11. Gambar 12. Hasil Optimasi Energi Keluaran d Hasil Optimasi Menggunakan software Setelah input parameter dimasukkan dalam software dilakukan optimasi layout dan shading, maka dihasilkan keluaran dari software berupa kapasitas modul surya, jumlah modul surya, inverter, baterei dan parameter lain. Hasil optimasi ditunjukkan pada Gambar 12. Optimasi dilakukan dengan variasi sudut kemiringan modul surya dan layout. Dua parameter tersebut mempengaruhi besarnya energi yang dihasilkan modul surya sepanjang hari. Sudut kemiringan yang datar menyebabkan keterserapan sinar matahari sepanjang hari tidak optimal walaupun tidak ada shading antar modul, sedangkan kemiringan yang besar keterserapan sinar matahari semakin baik tetapi ada waktu-waktu tertentu terdapat shading sehingga secara keseluruhan tingkat keterserapan sinar juga berkurang. Secara detail hasil optimasi energi yang dihasilkan oleh PLTS terhadap sudut kemiringan modul surya dapat dilihat pada Gambar 13. Pada gambar tersebut terlihat bahwa dengan kemiringan 9o diperoleh energi yang dihasilkan PLTS tertinggi. Dari hasil simulasi dan optimasi maka spesifikasi teknis dari system PLTS dan ditunjukkan pada Tabel 3. Gambar 13. Energi Yang Dihasilkan Terhadap Sudut Kemiringan Modul Surya Tabel 3. Spesifikasi Sistem PLTS Off Grid dengan baterei dan inverter Luas total area untuk modul Perencanaan struktur penyangga modul surya diawali dengan pemodelan menggunakan software Solidwork diluar lingkup paper ini. Hasil pemodelan kemudian diwujudkan dalam gambar desain seperti Gambar 14. Diagram kelistrikan dengan memperhatikan panduan dari pabrikan dan kebutuhan dilapangan disesuikan dengan denah atau layout pemakai energi listrik di Desa Air Glubi ditunjukkan pada Gambar 15. p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 173 Gambar 14. Struktur penyangga modul surya hasil perancangan Gambar 15. Wiring diagram sistem PLTS hasil perancangan Tabel 4. Rencana Anggaran Biaya Photovoltaic System, by pass Diode & wiring Panel Distribusi dan Power Cabel Bangunan Power House, pagar dan papan nama Pengepakan, pengiriman & assuransi Instalasi PLTS, Uji Terima dan Training Untuk pembangunan PLTS Terpusat di Desa Air Glubi ini diperlukan biaya investasi yang meliputi biaya panel surya, inverter, charger control, biaya pengiriman, biaya konstruksi instalasi dan biaya pendukung. Biaya-biaya tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. Perhitungan biaya dilakukan berdasarkan informasi dari vendor untuk bahan-bahan yang sifatnya pembelian, sedangkan untuk biaya bangunan sipil dan struktur dihitung berdasarkan analisa harga satuan setempat. 4. Kesimpulan Optimasi desain PLTS terpusat di Desa Air Glubi kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau telah dihasilkan. Dari data primer kebutuhan listrik di desa tersebut adalah 62492 Wh per hari. Dengan kebutuhan tersebut dan dengan memperhatikan lahan yang ada maka dilakukan optimasi layout dan kemiringan modul surya untuk menghasilkan energi listrik yang optimal. Dua faktor tersebut berpengaruh terhadap adanya shading yang pada akhirnya mempengaruhi jumlah energi matahari yang dikonversi menjadi energi listrik sepanjang hari sepanjang tahun. Dari optimasi dihasilkan bahwa kemiringan 9o merupakan kemiringan yang optimal karena dihasilkan energi listrik sepanjang tahun paling tinggi. Dari optimasi dihasilkan desain PLTS terpusat dengan type off grid dengan kapasitas 37 kWp. Komponen utama adalah modul surya terbuat dari monocrystalin dengan kapasitas masing-masing 200 Wp berjumlah 186 modul. Baterei menggunakan VRLA masing-masing 200 Ah berjumlah 250 baterei. Perubahan listrik Dc menjadi AC dilakukan dengan memanfaatkan inverter dengan kapasitas 10 kW berjumlah 4 buah. Untuk membangun PLTS terpusat di Desa Air Glubi membutuhkan biaya Rp 2,983,902,171. Daftar Pustaka [1] PLN, 2019, Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik 2019-2028. [2] Sinaga L., Hermawan, & Nugroho A., “Optimasi Sistem Pembangkit Listrik Hibrida Tenaga Surya, Angin, Biomassa, Dan Diesel Di Pulau Nyamuk Karimunjawa Jawa Tengah Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Homer”, Transient, No. 4, Desember 2015 [3] Ramadoni S., Indah S., “Planning of Hybrid Micro-Hydro and Solar Photovoltaic Systems for Rural Areas of Central Java, Indonesia”, Journal of Electrical and Computer Engineering, 2020 [4] Roche, B., “Design of a solar energy centre for providing lighting and income-generating activities for off-grid rural communities in Kenya”, Renewable Energy, Vol. 118, 2018 [5] Imad Ibrik., “Micro-Grid Solar Photovoltaic Systems for Rural Development and Sustainable Agriculture in Palestine”, Agronomy, vol 10, 2020 [6] Aung Ze Ya Aye Aye Mu., “Design and Analysis of Solar Power System for Sinywa Village in Mandalay Region”, The Fourth National Conference on Science and Engineering, June 2011 [7] D. Kammen & C. Kirubi, “Poverty, Energy, and Resource Use in Developing Countries”, Annals of the New York Academy of Sciences, Vol. 1136, pp. 348-357, 2008. p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 174 [8] Gevorkian, Peter.,”Solar Power System Physics And Technologies”, Alternative Energy Systems in Building Design, The McGraw Hill Companies, 2010. [9] BPS, 2019., Kecamatan Bintan Pesisir Dalam Angka 2019, Biro Pusat Statistik Kabupaten Bintan 2019. [10] Hakim, "Perancangan Sistem Photovoltaic Untuk Mesin Pembuat Es di Pelabuhan Perikanan Sadeng”. JNTETI, Vol. 5, No. 2, 2018 [11] Nurhadi., “Model Energi Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Pulau Giliyang Madura. REM Rekayasa Energi Manufaktur”, Jurnal, Vol. 2, No. 2 81-85, 2017 [12] Subandi., “Pembangkit Listrik Energi Matahari Sebagai Penggerak Pompa Air Dengan Menggunakan Solar Cell”. Jurnal Teknologi Tecnoscentia, Vol. 7, No. 2, 2015 [13] Hasan., “Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di Pulau Saugi”. Jurnal Riset Teknologi dan Kelautan JRTK, 169-180, 2012 [14] Ridho Winardi B., Nugroho A., 2018., Analisis Potensi Dan Unjuk Kerja Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Plts Di Departemen Teknik Elektro Universitas Diponegoro Menggunakan Software Pvsyst Transient, Vol. 7, No. 4, Desember 2018 [15] Snidvongs suravut., “Large Photovoltaic Power Plant Design”, The 7th International Conference on Sustainable Energy and Green Architecture, Bangkok, May 21-22, 2018 [16] USAID., Panduan Studi Kelayakan Pembangki Listrik Tenaga Surya PLTS Terpusat. 2018 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Imad IbrikThe objective of this paper is to study the impact of using micro-grid solar photovoltaic PV systems in rural areas in the West Bank, Palestine. These systems may have the potential to provide rural electrification and encourage rural development, as PV panels are now becoming more financially attractive due to their falling costs. The implementation of solar PV systems in such areas improves social and communal services, water supply and agriculture, as well as other productive activities. It may also convert these communities into more environmentally sustainable ones. The present paper details two case studies from Palestine and shows the inter-relation between energy, water and food in rural areas to demonstrate how the availability of sustainable energy can ensure water availability, improve agricultural productivity and increase food security. Further, the paper attempts to evaluate the technical and economic impacts of the application of nexus approaches to Palestine’s rural areas. The results of this study are for a real implemented project and predict the long-term success of small, sustainable energy projects in developing rural areas in Palestine. Ramadoni SyahputraIndah SoesantiThis paper proposes the planning of hybrid micro-hydro and solar photovoltaic system for rural areas of Central Java, Indonesia. The Indonesian government has paid great attention to the development of renewable energy sources, especially solar and hydropower. One area that has a high potential for both types of energy is the province of Central Java, located on the island of Java, Indonesia. In this research, we conduct field research to determine the ideal capacity of solar and micro-hydro hybrid power plants, electricity load analysis, and optimal design of hybrid power plants. Data on the potential of micro-hydro plants are obtained by direct measurement on the Ancol Bligo irrigation channel located in Bligo village, Ngluwar district, Magelang regency, Central Java province, Indonesia. Data on solar power potential were obtained from NASA’s database for solar radiation in the Central Java region. Hydropower potential data include channel length, debit, heads, and power potential in irrigation channels originating from rivers. These data are used to design an optimal hybrid power plant. The method used to obtain the optimal design of a hybrid power plant system is based on the analysis of capital costs, grid sales, cost of energy, and net present cost. Based on the parameters of the analysis, the composition of the optimal generator for the on-grid scheme to the distribution network can be determined. The results showed that hybrid power plants were able to meet the needs of electrical energy in the villages around the power plant and that the excess energy could be sold to national electricity providers. Aung Ze YaAye Aye MuIn this work, a small village with a population of 500 and 100 households with a small clinic and a library are electrified by using solar PV system. Since it is a community it may have different usage of electricity according to their function. But load is limited to lighting and using household appliance such as TVs and a refrigerator for a clinic. Different usage time and frequency, day load and night load are carefully considered and calculated. Tip-to toe experience during designing stages and components selection are requirement of ice as medium fish cooling in PP Sadeng has not been fulfilled. This causes deterioration of fish quality when received by the consumers. The self production of ice blocks using ice maker machine has not solved this problem due to the highly operating costs, especially fuel. Photovoltaic PV systems are expected to overcome this problem. PV systems have high potential, since it is clean, environment-friendly, secure, and renewable. This paper explains the stages of PV system design, including PV module size, battery, solar charge controller, inverter, and also economic feasibility analysis. The results show that energy requirement of ice maker machines is 19, watts. The PV system consists of 40 units of 260 wp PV module, 82 units of battery 12V 100AH, 11 units of solar charge controller 40 A type MPPT, and 20 units of inverter DC-AC pure sine wave 1,200 W. Economic analysis shows that the life cycle cost LCC PV system designed is Rp513,704,165 for 25 years and levelized cost of energy LCOE of PV system is Rp1,401 per Island is a famous island that has the highest oxygen content in the world, and very beautiful sea, but the location is far from PLN / elctictric grid system. It is necessary to develop environmentally friendly alternative energy. One of alternative energy offered is solar energy. Solar energy is energy that’s form of light and heat from the sun. This energy can be utilized using a range of technologies such as solar heating, solar photovoltaic, solar thermal power, solar architecture, and artificial photosynthesis. Based on the calculation is known that the electrical energy demand for Giliiyang Island is around 1984 kWh. The design of two off-grid solar power systems which each capacity about 1 MWp will require 3000 m2 of land with 780 solar panels that have an intensity of 800 W / m2. Deep cycle battery with 24 V DC 200 AH as storage media required about 504 Alvin RidhoBambang Winardi Agung NugrohoIndonesia merupakan negara yang secara geografis terletak tepat berada di garis khatulistiwa dan memberikan beragam keuntungan serta potensi besar dalam hal pemanfaatan energi matahari. Hal ini dikarenakan besarnya radiasi matahari bergantung pada letak garis lintang, kondisi atmosfer, dan posisi matahari terhadap garis khatulistiwa. Indonesia mempunyai tingkat radiasi rata-rata yang relatif tinggi yaitu sebesar 4,80 kWh/m2/hari. Hal ini adalah merupakan sebuah keuntungan besar bagi Indonesia dalam hal pemanfaatan dan pembangkitan energi matahari menjadi energi listrik PLTS. Departemen Teknik Elektro Universitas Diponegoro, sebagai salah satu jurusan dan program studi terbaik di Indonesia memiliki sebuah sarana parkir sepeda motor yang belum teroptimalkan dengan baik. Dengan tingkat radiasi matahari yang cukup tinggi tiap harinya, departemen yang terletak di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah ini dapat memanfaatkan sarana parkir sepeda motornya menjadi sebuah siteplan PLTS yang cukup besar. Melalui software PVSyst potensi dan kinerja dari perencanaan PLTS di Departemen Teknik Elektro Universitas Diponegoro ini diperkirakan memiliki potensi 272,8 MWh tiap tahunnya. Dengan sistem PLTS yang terhubung jaringan OnGrid, PLTS ini memiliki rasio penghematan energi listrik guna penggunaan sendiri dan penjualan kembali menuju jala-jala PLN Grid yang cukup besar pula, yaitu 197,67 MWh dan 75,11 MWh tiap Roche Richard BlanchardOne of the biggest challenges in the developing world is the provision of affordable and reliable electricity access to rural and marginalized people where grid extension is prohibitively expensive. Many off-grid schemes to date have focused on household lighting with mixed success. Some of the greatest difficulties have been around affordability and sustainability of the service provided, with systems being abandoned or removed due to broken equipment or inability of the user to continue paying for the service. It has been reported that key to the success of the best programs has been the means to improve the economic prospects of the users. In this paper the design of a solar energy centre for a rural village in Kenya, that enables income-generating activities for the community in addition to basic lighting and mobile phone charging provision, will be reported. We have found that it is possible to use the energy centre model to provide power for activities that could offer a source of income for the community, at an affordable cost with equipment available in Kenya today. It is believed that this will allow the community to develop economically and therefore ensure the sustainability of the off-grid power Sistem Pembangkit Listrik Hibrida Tenaga SuryaL SinagaHermawanA NugrohoSinaga L., Hermawan, & Nugroho A., "Optimasi Sistem Pembangkit Listrik Hibrida Tenaga Surya, Angin, Biomassa, Dan Diesel Di Pulau Nyamuk Karimunjawa Jawa Tengah Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Homer", Transient, No. 4, Desember 2015Solar Power System Physics And TechnologiesPeter GevorkianGevorkian, Peter.,"Solar Power System Physics And Technologies", Alternative Energy Systems in Building Design, The McGraw Hill Companies, Bintan Pesisir Dalam AngkaBPS, 2019., Kecamatan Bintan Pesisir Dalam Angka 2019, Biro Pusat Statistik Kabupaten Bintan 2019. PengertianInverter dan Prinsip Kerjanya. Pengertian Inverter dan Jenis-jenisnya - Power Inverte r atau biasanya disebut dengan Inverter adalah suatu rangkaian atau perangkat elektronika yang dapat mengubah arus listrik searah (DC) ke arus listrik bolak-balik (AC) pada tegangan dan frekuensi yang dibutuhkan sesuai dengan perancangan rangkaiannya. Prinsip Kerja PLTS On-Grid - Prinsip kerja PLTS on-grid bagaimana? Sistem ini paling hemat dibandingkan dengan sistem PLTS off-grid. Namun, ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum memilih sistem ini. Berikut ini ulasannya! Pengertian PLTS On-Grid Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS adalah pembangkit listrik yang mengubah energi matahari menjadi energi listrik. PLTS juga termasuk energi terbarukan karena memanfaatkan energi matahari yang tidak terbatas. PLTS On-Grid adalah sistem PLTS yang menghasilkan listrik ketika jaringan listrik PLN tersedia. Sistem ini terbilang efektif dan efisien karena paling hemat biaya untuk instalasi energi panel surya jika kita bandingkan dengan sistem PLTS off-grid. Namun, sistem ini tidak memberikan daya cadangan saat jaringan listrik padam. Dalam pemasangan sistem PLTS sistem on-grid, Anda harus mempertimbangkan hal berikut Anda berada di lokasi dengan akses listrik PLN 24 di lokasi perkotaan dan sekitarnya sebagai lokasi tersebut memiliki atau akan memiliki sertifikat telah terpasang kWh meter EXIM Export-Import atau yang akan dan sedang dalam instalasi kWh meter itu, lokasi rumah, bangunan bisnis, kantor, dan bangunan lainnya yang bertujuan mengurangi biaya listrik bulanan. Cara Kerja PLTS Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS berhubungan dengan efek photovoltic. Saat sampai di bumi, sinar surya memiliki partikel yang sangat kecil yang disebut foton. Di dalam sel surya terdapat rangkaian semikonduktor yang terdiri atas atom-atom. Ketika foton menghantam atom semikonduktor sel surya dapat menghasilkan energi besar yang bisa memisahkan elektron dari atom tersebut. Kemudian, elektron yang terpisah dan memiliki muatan negatif akan bergerak bebas pada daerah pita konduksi dan material semikonduktor. Atom akan kehilangan elektron dan disebut dengan hole dengan bermuatan positif. Di daerah semikonduktor yang memiliki elektron bebas bersifat negatif dan berfungsi sebagai donor elektron yang disebut semikonduktor tipe N. sedangkan, daerah semi konduktor hole bertindak sebagai penerima elektron yang disebut semikonduktor tipe P. Pertemuan daerah positif dan negatif menghasilkan energi yang dapat mendorong elektron dan hole bergerak berlawanan. Elektron akan bergerak menjauhi daerah negatif dan hole bergerak menjauhi daerah positif. Oleh karena itu, saat diberikan sebuah beban berupa lampu atau perangkat listrik, maka akan menghasilkan arus listrik. Nah, arus listrik ini bisa dimanfaatkan sebagai energi untuk alat-alat elektronik. Selain itu, agar dapat bekerja dengan maksimal, PLTS dilengkapi dengan beberapa komponen. Dengan komponen utamanya adalah sel surya yang merupakan bagian inti dari panel surya. Ketika matahari bersinar rangkaian Solar PV PV array akan menghasilkan arus DC selama waktu produksi harvest time jika terdapat tingkat radiasi matahari solar irradiantion – Irr W/M² yang akan diteruskan ke inverter grid tie. Inverter on-grid mengubah arus DC ke arus AC dengan memanfaatkan input jaringan utility yang terhubung sebagai sumber driver phase synchronization sehinga diperoleh frekuensi Hertz dan phase sine wave yang sama dengan jaringan utility yang terhubung. Listrik yang dihasilkan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah. Apabila kebutuhan beban listrik rumah lebih besar dari produksi fotovoltaic, maka untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah Anda dapat dibantu oleh jaringan listrik PLN impor. Komponen PLTS On-Grid Berikut ini komponan PLTS On-Grid Panel SuryaInverter On Grid / Invereter Grid TiePanel Distribusi Kelebihan PLTS On-Grid Berikut ini beberapa kelebihan PLTS On-Grid, antara lain Sumber Energi Berlimpah. Energi surya tentunya sangat berlimpah. Tidak seperti beberapa energi yang lain, energi surya dapat memasok selama 5 miliar tahun ke depan. Menghemat Tagihan Listrik. Dengan menggunakan tenaga surya, Anda bisa menghemat tagihan listrik bulanan. Kemudahan Maintance. Sistem tenaga surya tidak memerlukan banyak perawatan. Anda hanya perlu membersihkannya beberapa kali dalam setahun. Untuk bagian inverter, bagian yang perlu diganti setelah 5-10 Teknologi. Inovasi untuk energi yang berasal dari matahari ini masih terus berkembang dan menjadi inovasi yang sangat berguna untuk keberlangsungan kehidupan. Itulah prinsip kerja PLTS On-Grid.
LaboratoriumPLTS STT-PLN Jakarta Barat. Terdapat dua jenis sistem PLTS yang terpasang di STT-PLN, yaitu PLTS On-Grid (terhubung ke jaringan PLN) dan PLTS Off-Grid (stand alone). Penelitian ini difokuskan pada PLTS Off-Grid yang menggunakan baterai BSB 12 - 150 Solar Series. Data spesifikasi modul surya PLTS STT-PLN Merk Suntech
PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. PLTS juga termasuk energi terbarukan karena memanfaatkan energi matahari yang tak terbatas. Jenis Pembangkit Listrik Tenaga Surya Ada 3 jenis Pembangkit Listrik Tenaga Surya, antara lain 1. Off Grid System Sistem Off-Grid adalah sistem PLTS yang dapat menyimpan energi surya dalam baterai ketika jaringan listrik padam atau untuk daerah yang belum ada akses listrik PLN. Namun, Sistem Off-Grid terkadang tidak mampu memenuhi kebutuhan beban listrik seutuhnya karena biaya dan volume baterai bisa menjadi sangat tinggi. Kemudian, Sistem Off-Grid membutuhkan instalasi yang rumit dibandingkan sistem on-grid. Sistem Off-Grid menggunakan komponen utama panel surya, charge controller, inverter dan baterai. Inverter dalam sistem Off-Grid mempunyai kemampuan bi-directional yang mampu mengisi baterai dan mengambil listrik dari baterai untuk digunakan ke beban. Komponen baterai ini juga memerlukan maintenance dan penggantian secara berkala. Sistem ini cocok untuk daerah terpencil atau yang tidak bisa dijangkau oleh jaringan listrik PLN. Beberapa produk Sistem Off-Grid antara lain Solar Home System SHM, Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya PJUTS dan PLTS komunal untuk sistem berskala besar. 2. On Grid / Grid Tie System Sistem On-Grid adalah sistem PLTS yang menghasilkan listrik ketika jaringan listrik PLN tersedia. Sistem ini terbilang efektif dan efisien karena paling hemat biaya untuk instalasi energi panel surya dibandingkan dengan sistem off-grid. Selain itu, sistem ini tidak memberikan daya cadangan ketika jaringan listrik padam. Dalam instalasi sistem PLTS sistem on-grid, Anda harus mempertimbangkan hal berikut Berada di lokasi dengan akses listrik PLN 24 di lokasi perkotaan dan sekitarnya sebagai lokasi tersebut mempunyai atau akan mempunyai sertifikat telah terpasang kWh meter EXIM Export-Import atau yang akan dan sedang dalam instalasi kWh meter rumah, bangunan bisnis, kantor, dan bangunan lainnya yang bertujuan mengurangi biaya listrik bulanan. 3. Hybrid System Sistem Hybrid adalah penggabungan 2 sistem atau lebih pembangkit listrik dengan sumber energi yang berbeda. Sistem hybrid ini menggunakan energi terbarukan sebagai sumber energi utama primer dan pembangkit listrik lain, seperti PLTS, genset, mikrohydro, dan tenaga angin sebagai energi cadangan sekunder. Sistem ini bisa cocok daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan PLN atau PLTD Pembangkit Listrik Tenaga Diesel. Bagaimana Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya? Cara kerja PLTS berhubungan dengan efek photovoltic. Saat sampai di bumi, sinar matahari mempunyai partikel yang sangat kecil yang disebut foton. Di dalam sel surya terdapat rangkaian semikonduktor yang terdiri dari atom-atom. Ketika foton menghantam atom semikonduktor sel surya dapat menghasilkan energi besar yang bisa memisahkan elektron dari atom tersebut. Kemudian, elektron yang terpisah dan mempunyai muatan negatif akan bergerak bebas pada daerah pita konduksi dan material semikonduktor. Atom akan kehilangan elektron dan disebut dengan hole dengan bermuatan positif. Ketahui cara menghitung panel surya dengan mudah. Di daerah semikonduktor yang mempunyai elektron bebas bersifat negatif dan berfungsi sebagai donor elektron yang disebut semikonduktor tipe N. sedangkan, daerah semi konduktor hole bertindak sebagai penerima elektron yang disebut semikonduktor tipe P. Pertemuan daerah positif dan negatif menghasilkan energi yang dapat mendorong elektron dan hole bergerak berlawanan. Elektron akan bergerak menjauhi daerah negatif dan hole bergerak menjauhi daerah positif. Oleh karena itu, saat diberikan sebuah beban berupa lampu atau perangkat listrik, maka akan menghasilkan arus listrik. Nah, arus listrik ini bisa dimanfaatkan sebagai energi untuk alat-alat elektronik. Selain itu, agar dapat bekerja dengan maksimal, PLTS dilengkapi dengan beberapa komponen. Dengan komponen utamanya adalah sel surya yang merupakan bagian inti dari panel surya. Apa Saja Komponen PLTS? Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini mempunyai beberapa komponen pembangkit listrik tenaga surya secara umum, antara lain 1. Panel Surya atau Solar Panel Panel surya merupakan sistem yang dapat dimanfaatkan untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan memanfaatkan prinsip efek photovoltic. 2. Inverter Sedangkan, inverter merupakan pengubah teganagan searah DC dari panel surya menjadi tegangan bolak-balik AC untuk mensuplai listrik ke pengguna. Ketahui jenis inverter dan fungsinya. 3. Baterai Kemudian, baterai berfungsi untuk menyimpan energi listrik agar bisa digunakan di kemudian hari. 4. Charge Control Alat ini berfungsi untuk menjaga baterai supaya tidak kelebihan tegangan under charger. Keadaan ini agar baterai awet. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya Prinsip kerja PLTS cukup sederhana, yaitu radiasi yang dihasilkan dari cahaya matahari ditangkap oleh panel surya photovoltic yang menjadikan foton bergerak menuju elektron dan menghasilkan arus dan tegangan listrik. Lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia Di Indonesia, ada 4 terbesar lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS, antara lain 1. PLTS Waduk Carata PLTS Waduk Carata dibangun oleh PT Pembangkit Jawa-Bali Investasi PJI yang merupakan anak perusahaan PT PLN yang bekerja sama dengan Masdar, purusahaan yang berbasis di UAE Uni Emirat Arab. Selain itu, PLTS Waduk Carata berlokasi di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Bandung Barat yang mulai dibangun pada tahun 2021. PLTS ini merupakan project solar panel terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 145 megawat dan PLTS Terapung pertama di Indonesia. 2. PLTS Likupang Selanjutnya, PLTS Likupang merupakan PLTS terbesar di Indonesia dengan panel surya di lahan seluas 29 Ha. Pembangkit listrik ini ini berlokasi di Sulawesi Utara, tepatnya di Desa Wineru, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara. PLTS yang beroperasi sejak 5 September 2019 ini mampu mendukung sistem jaringan listrik PLN di Gorontalo, Sulawesi Utara. Per hari nya menyalurkan listrik sebesar 15 MW. Selain itu, PLTS Likupang ini mempunyai sistem yang terhubung langsung dengan jaringan listrik PLN secara online, tanpa baterai. Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini juga dilengkapi dengan 120 buah arry box, 24 set inverter dan 6 PV box dengan sistem kontrak jual-beli listrik selama 20 tahun. 3. PLTS Oelpuah PLTS Oelpuah adalah PLTS terbesar kedua di Indonesia dengan kapasitas 5 MW yang beroperasi sejak akhir Desember 2016. Terdapat ribuan panel di lahan seluas 7,5 Ha yang mana satu panel menghasilkan listrik 230 watt. PLTS milik PT Lembaga Elektronik Nasional LEN ini membantu PLN mengatasi defisit listrik di sistem timur karena adanya pemadaman listrik bergilir. PLTS Oelpuah yang berlokasi di Kupang, Nusa Tenggara Timur, mempunyai jam operasional dari jam – WITA dengan rata-rata produksi sekitar 3-4 MW, tetapi tergantung kondisi cuaca. 4. PLTS CocaCola Amatil CCA Selanjutnya, ada PLTS terbesar ketiga di Indonesia, berlokasi di Cikarang Barat. PLTS yang diresmikan pada September 2020 ini mempunyai atap panel surya terbsar di ASEAN. Manfaat Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya memberikan kontribusi yang cukup besar untuk kehidupan kita. Ada banyak manfaat yang diberikan dengan menggunakan PLTS, antara lain 1. Ramah Linkungan Pemanfaatan PLTS dapat mengurangi polusi yang dihasilkan dari penggunaan pembangkit listrik tenaga fosil. Keberadaan PLTS tidak mengeluarkan emisi karbon yang berbahaya bagi perubahan iklim. 2. Hemat Biaya PLTS bersumber dari energi cahaya matahari yang mana didapatkan secara gratis. Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar kebutuhan listrik bulanan. Namun, di awal Anda membutuhkan modal relatif besar untuk memasang panel surya secara berkelanjutan. 3. Dilengkapi Sistem Penyimpanan Termal Sistem penyimpanan termal ini mampu menyimpan energi panas untuk menghasilkan listrik di malam hari atau ketika cuaca mendung atau berawan. Alhasil, PLTS masih bisa digunakan meskipun cuaca sedang tidak bersahabat. Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan PLTS Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sumber Energi Berlimpah. Energi matahari tentunya sangat berlimpah. Tidak seperti beberapa energi yang lain, energi matahari dapat memasok selama 5 miliar tahun ke depan. Menghemat Tagihan Listrik. Dengan menggunakan energi surya, Anda bisa menghemat tagihan listrik bulanan. Pasokan Listrik Wilayah Terpencil. Untuk wilayah di Indonesia yang tidak mempunyai akses jaringan PLN, PLTS ini menjadi pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah terpencil. Maintainance Mudah. Sistem tenaga surya tidak memerlukan banyak perawatan. Anda hanya perlu membersihkannya beberapa kali dalam setahun. Untuk bagian inverter, bagian yang perlu diganti setelah 5-10 Teknologi. Inovasi untuk energi yang berasal dari matahari ini masih terus berkembang dan menjadi inovasi yang sangat bermanfaat untuk keberlangsungan kehidupan. Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Biaya Awal Tinggi. Untuk biaya di awal memang cukup tinggi, Anda harus membeli komponen seperti, panel surya, inverter, scc dan kabel. Seiring bertambahnya jumlah permintaan, di kemudian hari biaya tersebut diprediksi akan Banyak Ruang. Untuk memasang PLTS, membutuhkan ruang yang tidak sedikit. Bila Anda membutuhkan energi surya yang banyak, maka diperlukan banyak ruang dan atap yang besar untuk menampung panel surya. Tergantung berapa banyak daya yang Cuaca. PLTS sangat bergantung pada keadaan cuaca. Bila cuaca mendung atau berawan, maka energi cahaya yang dihasilkan sedikit, begitu sebaliknya. Namun, Anda bisa menggunakan baterai untuk menyimpan daya ketika panel surya memproduksi listrik untuk digunakan Tidak Ramah Lingkungan. Selama proses pembuatan panel surya, menggunakan bahan yang tidak ramah lingkungan sehingga menimbulkan limbah. Walaupun demikian, jumlahnya sedikit jika kita bandingkan dengan energi alternatif lain. Contoh Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya sudah diterapkan di Indonesia. Seperti dijelaskan sebelumnya, ada empat 4 lokasi terbesar PLTS di Indonesa, antara lain PLTS Waduk Carata di Bandung Cikupang di Gorontalo, Sulawesi itu, PLTS Oelpuah di Kupang, Nusa Tenggara CocaCola Amatil CCA di Cikarang Barat. Itulah penjelasan tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS. Pembangkit listrik yang satu ini akan menjadi primadona seiring berjalannya waktu dan kebutuhan listrik yang semakin meningkat.
  1. Циዢенօщε фухиկ
  2. Գεчաбрυչ ще еվ
  3. Срዝሺυζоլе егиցуցεлιሳ
  4. ኼяглучοሖ аጊя լθպኙцοሮθ
PEMASANGANKOMPONEN PLTMH Off-Grid bagi Dosen (Pola 276) +UKK BNSPDeskripsi: Pelatihan ini membahas Penerapan Prinsip-Prinsip Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Unit Pembangkit EBT, Setudi Lapangan PLTMH, Membaca Gambar Teknik, Mengukur Listrik / Elektronik, Mengukur dengan Menggunakan Alat Ukur , Menggunakan Perkakas
Sumber Listrik Tenaga Surya PLTS adalah salah satu Energi Baru Terbarukan yang sedang dikembangkan di Indonesia. PLTS banyak dipasang di industri dan juga rumah tangga. Alasan pemasangan PLTS di industri dan rumah tangga adalah karena untuk mengurangi tagihan listrik dari PLN dan juga untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu PLTS juga dipasang di daerah terpencil atau daerah yang belum teraliri listrik salah satu pilihan utama untuk mempercepat transisi energi di Indonesia. karena PLTS mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM tahun 2019 potensi PLTS di Indonesia sebesar 207,8 Giga Watt dan baru dimanfaatkan kurang lebih sebesar 80, sistemnya PLTS dibagi menjadi 3 bagian, yaitu PLTS on grid, off grid, dan hybrid. PLTS on grid adalah PLTS yang dipasang di rumah yang sudah dialiri jaringan listrik PLN. Sedangkan PLTS off grid adalah sistem PLTS yang berdiri sendiri independen dan menggunakan baterai untuk menyimpan daya listriknya disiang hari. Untuk PLTS hybrid adalah PLTS yang menggabungkan dua sumber energi listrik, contohnya menggabungkan PLTS dan off grid mempunyai komponen yang lebih banyak dibandingkan dengan PLTS on grid, salah satu pembedanya terletak di baterai. PLTS off grid menggunakan baterai, sedangkan PLTS on grid tidak menggunakan baterai. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang komponen penyusun PLTS off grid simak pembahasan berikut komponen penyusun PLTS off grid adalah sebagai berikutPLTS mempunyai banyak sekali komponen dan mempunyai fungsi masing-masing. salah satu komponen penting dalam PLTS adalah panel surya. Panel surya adalah suatu alat yang akan mengubah energi matahari ke energi listrik melalui prinsip kerja efek photovoltaic PV.Pada umunya panel surya terbuat dari jenis material crystalline dan thin film. Untuk jenis crystalline terdiri dari 2 tipe yaitu tipe Mono crystalline dan juga Polycrystalline. Sedangkan untuk film thin terdiri dari beberapa tipe yaitu Amorphous Silicon, Cadmium Telluride, dan Organic Photovoltaic. Besarnya pangsa pasar dan teknologi crystalline silicon menjadikan teknologi ini masih sangat menarik untuk pangsa pasar dan teknologi crystalline silicon menjadikan teknologi ini masih sangat menarik untuk dikembangkan. Di Indonesia sendiri, banyak sekali industri atau rumah tangga yang menggunakan panel surya tipe Mono crystalline dan juga Polycrystalline. Adapun perbedaan yang paling mencolok pada kedua tipe modul surya ini adalah terdapat pada jumlah silicon dan warnanya. tipe Mono crystalline mempunyai silicon tunggal dengan warna hitam, sedangan tipe polycrystalline mempunyai silicon campuran dan berwarna Solar Charge Controller Solar Charge Controller adalah peralatan elektronik yang berfungsi untuk mengatur arus listrik ke baterai baterai. Solar Charge Controller ini juga berfungsi untuk mencegah kelebihan pengisian pada baterai yang sudah penuh. Dengan adanya Solar Charge Controller ini diharapkan dapat memperpanjang umur baterai yang digunakan. Selain itu juga Solar Charge Controller ini berfungsi untuk mengukur dan memonitor tegangan, arus, dan energi yang ditangkap modul surya dang mengirimkannya ke memilih Solar Charge Controller harus juga diperhatikan spesifikasi yang ideal. Spesifikasi yang idealnya adalah input arus dan tegangan maksimum Solar Charge Controller harus lebih tinggi dari arus dan tegangan maksimum modul suryanya yang terhubung pada kondisi merupakan salah satu komponen terpenting juga dalam PLTS off grid. Karena PLTS off grid ini tidak terhubung ke PLN, maka baterai lah yang akan digunakan untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan modul surya disiang hari. Baterai yang umum digunakan pada sistem PLTS off grid adalah baterai lead acid. Baterai lead acid banyak digunakan karena baterai tersebut tahan lama, mudah dalam penggunaannya, lebih aman, dan harganya relatif lebih murah dari pada baterai yang lainya. Untuk memilih spesifikasi baterai biasanya ditentukan oleh tegangan dan kapasitas nominalnya. Tegangan nominal pada dasarnya adalah tegangan titik tengah baterai atau tegangan yang diukur saat baterai memiliki status pengisian sebesar 50%. Sedangkan kapasitasnya adalah jumlah arus yang dapat disediakan baterai untuk waktu tertentu Ah. Kapasitas nominal biasanya diukur dengan pemakaian baterai dalam 10 jam dengan pemakaian arus 1/10 dari kapasitas bateraiInverter adalah komponen elektronik yang akan mengubah arus listrik DC ke arus listrik AC. Sebelum listrik digunakan untuk menghidupkan peralatan elektronik yang ada di rumah, listrik arus diubah terlebih dahulu dengan bantuan inverter ini. Selain itu, inverter juga berfungsi untuk melindungi baterai dari pengisian yang berlebihan yang dapat menyebabkan terjadinya pengurangan arus pengisian ketika baterai sudah komponen utama diatas juga ada komponen pendukung dari sistem PLTS off grid. Komponen pendukungnya antara lain kotak penggabung, kabel - kabel, panel distribusi DC dan AC, rumah pembangkit, penangkal petir, kotak pembumian dan dengan artikel ini dapat membantu pembaca untuk mengetahui apa saja sih komponen sistem PLTS off grid ini, dan diharapkan nantinya generasi muda juga akan terus berkontribusi untuk melakukan percepatan transisi energi melalui Energi Baru Terbarukan.

Cara Kerja PLTS Off Grid Pembangkit listrik tenaga surya off grid merupakan sistem PLTS yang tidak terkoneksi dengan grid, melainkan menuju sistem penyimpanan daya listrik atau baterai. Sistem PLTS off-grid ini umumnya diimplementasikan pada perangkat independen seperti lampu jalan raya atau bangunan yang tidak terjangkau jaringan listrik PLN.

sistem PLTSSTAND ALONE PHOTOVOLTAIC Gb 1. Prinsip Kerja sistem PLTS TerpusatGRID CONNECTED PHOTOVOLTAIC SYSTEMGb 2. Prinsip Kerja sistem PLTS On GridGb 3. Grafik Penggunaan Grid Connected Photovoltaic SystemGRID CONNECTED PHOTOVOLTAIC BATTERY BACKUP Gb 4. Prinsip Kerja sistem PLTS On Grid With Battery BackupHYBRID PHOTOVOLTAIC POWER SYSTEMKonfigurasi Hybrid PV-GensetGb 5. Skema sistem PLTS Hybrid Cara Kerja System HybridSystem Sizing dan Design Sistem PLTS terdiri dari beberapa jenis, meliputi stand alone photovoltaic, grid connected photovoltaic battery backup, grid connected photovoltaic system, dan hybrid photovoltaic power system. STAND ALONE PHOTOVOLTAIC Stand Alone PV system atau Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat sistem PLTS Terpusat merupakan sistem pembangkit listrik alternatif untuk daerah-daerah terpencil/pedesaan yang tidak terjangkau oleh jaringan PLN. Sistem PLTS terpusat disebut juga Stand-Alone PV system, yaitu sistem PLTS yang hanya mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi utama dengan menggunakan rangkaian photovoltaic module untuk menghasilkan energi listrik sesuai dengan kebutuhan. Secara umum Konfigurasi sistem PLTS Sistem Terpusat dapat dilihat seperti terlihat blok diagram dibawah Gb 1. Prinsip Kerja sistem PLTS Terpusat Prinsip kerja sistem PLTS terpusat dapat diuraikan sebagai berikut Pada sistem PLTS terpusat ini, sumber energi energi listrik yang dihasilkan oleh Modul Surya PV pada siang hari akan disimpan dalam baterai. Proses pengisian energi listrik dari PV ke baterai diatur oleh Solar Charge kontroler agar tidak terjadi over charge. Besar energi yang dihasilkan oleh PV sangat tergantung kepada intensitas penyinaran matahari yang diterima oleh PV dan efisiensi cell. Intensitas matahari maksimum mencapai 1000 Watt/m2, dengan efisiensi cell 14% maka daya yang dapat dihasilkan oleh PV adalah sebesar 140 Watt/m2. Selanjutnya energi yang tersimpan dalam baterai digunakan untuk menyuplai beban melalui Inverter saat dibutuhkan. Inverter mengubah tegangan DC pada sisi baterai menjadi tegangan AC pada sisi beban. GRID CONNECTED PHOTOVOLTAIC SYSTEM Grid Connected PV System merupakan solusi Green Energy bagi penduduk perkotaan baik perumahan ataupun perkantoran. Sistem PLTS ini menggunakan Modul Surya Photovoltaic Module untuk menghasilkan listrik yang ramah lingkungan dan bebas emisi. Dengan adanya sistem PLTS ini akan mengurangi tagihan listrik rumah tangga, dan memberikan nilai tambah pada pemiliknya. Gb 2. Prinsip Kerja sistem PLTS On Grid Sesuai namanya, Grid Connected-PV, maka sistem PLTS ini akan tetap berhubungan dengan jaringan PLN dengan mengoptimalkan pemanfaatan Energi PV untuk menghasilkan energi listrik semaksimal mungkin. Pada siang hari, Modul Surya yang terpasang pada atap akan mengkonversi sinar matahari menjadi Energi listrik Arus Searah DC. Selanjutnya sebuah komponen yang disebut Grid-inverter merubah listrik arus searah DC dari PV menjadi listrik arus bolak-balik AC yang kemudian dapat digunakan untuk mensuplai berbagai peralatan rumah tangga seperti Lampu, TV, Kulkas, Mesin Cuci, dll. Jadi pada siang hari, kebutuhan energi listrik berbagai peralatan disuplai langsung oleh Modul Surya. Jika pada kondisi ini terdapat kelebihan energi dari PV maka kelebihan energi ini dapat dijual ke PLN tergantung kebijakan. Pada malam hari atau jika kondisi cuaca mendung maka peralatan akan disupport oleh jaringan PLN. Hal ini dimungkinkan karena sistem ini tetap terkoneksi dengan jaringan PLN. Ilustrasi penggunaan Grid Connected dapat dilihat pada grafik berikut Gb 3. Grafik Penggunaan Grid Connected Photovoltaic System Keuntungan menggunakan Energi Surya Grid-Connected PV Mereduksi penggunaan bahan bakar fosil sehingga mengurangi polusi/emisi bahan bakar Bersih, tidak berisik, menggunakan energi gratis dari matahari sepanjang tahun Tidak memerlukan biaya operasional sepeserpun Pengoperasian dan Perawatan sistem yang sangat mudah Membantu menstabilkan tegangan PLN pada sisi beban Membantu mengurangi biaya tagihan listrik bulanan Meningkatkan nilai prestise pada rumah/perkantoran Kelebihan Listrik yang dihasilkan PV dapat dijual kepada PLN tergantung kebijakan GRID CONNECTED PHOTOVOLTAIC BATTERY BACKUP Grid-connected PV with battery backup adalah sistem PLTS solusi energi hijau untuk penduduk perkotaan baik perumahan, perkantoran, atau fasilitas publik. Sistem ini menggunakan Modul Surya Photovoltaic Module sebagai penghasil listrik yang ramah lingkungan dan bebas emisi. Dengan adanya sistem ini akan mengurangi tagihan listrik PLN dan sekaligus turut andil dalam penyelamatan lingkungan dengan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil untuk pembangkitan energi listrik. Sistem PLTS ini juga berfungsi sebagai backup energi listrik untuk menjaga kontinuitas operasional peralatan-peralatan elektronik. Jika suatu saat terjadi kegagalan pada suplai listrik PLN Pemadaman listrik maka peralatan-peralatan elektronik dapat beroperasi secara normal dalam jangka waktu tertentu tanpa adanya gangguan. Gb 4. Prinsip Kerja sistem PLTS On Grid With Battery Backup Keuntungan Menghasilkan energi listrik mandiri dan mengurangi tagihan listrik PLN anda Mereduksi penggunaan bahan bakar fosil sehingga mengurangi polusi/emisi bahan bakar Bersih, tidak berisik, menggunakan energi gratis dari matahari sepanjang tahun Menyediakan cadangan backup listrik untuk beban-beban peralatan penting apabila terjadi gangguan PLN pada periode waktu tertentu Meningkatkan nilai prestise pada bangunan/perusahaan anda. Tidak memerlukan biaya operasional yang besar low maintenance Pengoperasian dan Perawatan sistem yang sangat mudah Kelebihan energi listrik yang dihasilkan PV dapat dijual kepada PLN tergantung kebijakan HYBRID PHOTOVOLTAIC POWER SYSTEM Pengertian Hybrid pada tulisan ini adalah penggunaan 2 atau lebih pembangkit listrik dengan sumber energi yang berbeda, umumnya digunakan untuk captive genset, sehingga diperoleh sinergi yang memberikan keuntungan ekonomis maupun teknis. Tujuan utama dari sistem PLTS hybrid pada dasarnya adalah berusaha menggabungkan dua atau lebih sumber energi sistem pembangkit sehingga dapat saling menutupi kelemahan masing-masing dan dapat dicapai keandalan supply dan efisiensi ekonomis pada type load Load profile tertentu. Type load Load profile adalah keyword penting dalam sistem PLTS hybrid. Untuk setiap load profile yang berbeda, akan diperlukan system hybrid dengan komposisi tertentu, agar dapat dicapai system yang optimum. Oleh karenanya, system design dan system sizing lihat publikasi pt Azet tentang topik ini, memegang peranan penting untuk mencapai target dibuatnya system hybrid. Sebagai contoh, load profile yang relatif konstan selama 24 jam dapat dicatu secara efisien dan ekonomis oleh genset dengan kapasitas yang sesuai, akan tetapi load profile dimana penggunaan listrik pada siang hari berbeda jauh dibandingkan dengan malam hari, akan membuat penggunaan genset saja tidak optimum. System Hybrid dapat melibatkan 2 atau lebih system pembangkit listrik, umumnya system pembangkit yang banyak digunakan untuk hybrid adalah genset, PLTS, mikrohydro, Tenaga Angin. Sehingga system hybrid bisa berarti PLTS-Genset, PLTS-Mikrohydro, PLTS-Tenaga Angin dst. Di indonesia system hybrid telah banyak digunakan, baik PLTSGenset, PLTS-Mikrohydro, maupun PLTS-Tenaga Angin-Mikro Hydro. Namun demikian hybrid PLTS-Genset yang paling banyak dipakai. Umumnya digunakan pada captive genset/isolated grid stand alone genset, yakni genset yang tidak di interkoneksi. Tujuan dari Hybrid PV-Genset adalah mengkombinasikan keunggulan dari setiap pembangkit dalam hal ini genset & PLTS sekaligus menutupi kelemahan masing-masing pembangkit untuk kondisi-kondisi tertentu, sehingga secara keseluruhan system dapat beroperasi lebih ekonomis dan efisien. Photovoltaic memerlukan investasi awal yang besar tetapi tidak memerlukan operation & maintenance O&M cost, dan lebih murah untuk jangka panjang, oleh karenanya ideal untuk mencatu base load, yang umumnya tidak terlalu besar. Apabila digunakan untuk mencatu peak load, investasi awal yang dibutuhkan akan terlalu besar. Dilain pihak, Investasi awal genset tidak besar tetapi O&M cost tinggi dan mahal untuk jangka panjang, sehingga efektif dan efisien untuk mencatu load besar pada saat peak load, tetapi tidak efisien pada base load, karena jauh dibawah kapasitas optimumnya. Kombinasi Hybrid PV-Genset akan mengurangi jam operasi genset misalnya dari 24 jam per hari menjadi hanya 4 jam per hari pada saat peak load saja sehingga biaya O&M dapat lebih efisien, sementara PLTS digunakan untuk mencatu base load, sehingga tidak dibutuhkan investasi awal yang besar. Dengan demikian Hybrid PV-Genset akan dapat menghemat O&M cost, mengurangi inefisiensi penggunaan genset, serta sekaligus menghindari kebutuhan investasi awal yang besar. Konfigurasi Hybrid PV-Genset System Hybrid PV-Genset terdiri dari empat komponen utama, sebagai berikut 1. Â Â Genset Membangkitkan listrik AC, untuk sistem PLTS hybrid umumnya dilengkapi dengan automatic starter, agar nyala-mati nya genset dapat diatur otomatis dari electronic controller. 2. Â Â PLTS Photovoltaic Mengkonversi sinar matahari menjadi listrik DC. Mengingat sistem PLTS hybrid menggunakan modul surya Solar module/Solar panel dalam jumlah yang cukup banyak dan semuanya disambungkan baik seri maupun paralel, maka modul surya dengan kapasitas per panel yang besar > 100 Wp/panel lebih disukai, dengan demikian dapat mengurangi kebutuhan kabel koneksi. Listrik yang dihasilkan oleh modul surya, sebelum masuk ke jaringan distribusi dikonversi menjadi listrik AC alternating current, oleh karena itu output dari solar modul diusahakan dengan voltage >12VDC system voltage 48V ~ 120 VDC umum dipakai. Untuk kebutuhan ini, BP Solar mengeluarkan modul surya 160Wp dengan system voltage 24V DC, hal ini memudahkan koneksi untuk mengejar DC voltage yang tinggi. Koneksi seri/paralel antar modul surya juga disertai dengan diode-diode pengaman Bypass Diode & Blocking Diode untuk mencegah short circuit, hot spot, dan reverse current. 3. Â Â Electronic Controller/Bi directional Inverter Sering juga disebut sebagai power conditioner. Pada hakekatnya berfungsi sebagai a. Voltage conditioning sebelum di catu ke load, b. Berfungsi sebagai inverter dengan mengkonversi listrik DC yang dihasilkan solar pv system menjadi listrik AC yang akan dicatu ke load, c. Berfungsi sebagai charger untuk mencharge battery dengan memanfaatkan kelebihan listrik dari genset, d. Berfungsi mengatur charging battery dari solar module, e. Mengatur dan mengelola pembangkit mana yang harus bekerja sesuai dengan kebutuhan load, termasuk mematikan dan menyalakan genset. 4. Â Â Battery Berfungsi sebagai buffer daya untuk mengatasi time lag antara dihasilkannya listrik oleh pembangkit PV ataupun genset dengan waktu digunakannya listrik oleh load. Ukuran battery yang dipakai sangat tergantung pada ukuran genset, ukuran solar panel, dan load pattern. Ukuran battery yang terlalu besar baik untuk efisiensi operasi tetapi mengakibatkan kebutuhan investasi yang terlalu besar, sebaliknya ukuran battery terlalu kecil dapat mengakibatkan tidak tertampungnya daya berlebih dari pembangkit dan genset terlalu sering menyala. Sistem PLTS hybrid secara skematis disajikan pada diagram berikut ini Gb 5. Skema sistem PLTS Hybrid Cara Kerja System Hybrid Terdapat beragam system hybrid, tergantung pada system design dan pilihan peralatan. Pada system hybrid tertentu, peralihan PLTS atau genset yang dioperasikan dilakukan secara manual. System ini tidak disarankan karena sangat tergantung pada ketelitian operator dalam mengamati perilaku load. System hybrid yang baik dilengkapi dengan automatic engine starter pada gensetnya dimana mati-hidupnya genset di atur secara elektronis. Perkembangan teknologi system control untuk hybrid sudah sangat baik akhir-akhir ini. Apabila load dapat di catu oleh PLTS dan battery, maka SMD akan mengkonversi listrik DC dari PLTS atau battery menjadi listrik AC, lalu di catu ke jaringan. Apabila PLTS dan battery tidak mampu lagi mencatu load, maka genset akan di nyalakan untuk membantu mencatu listrik. Tergantung pada system sizing dan system designnya, hal ini berarti pada dasarnya base load akan dicatu oleh PLTS dan battery, sedangkan peak load akan dicatu oleh genset. Battery akan di isi charge oleh dua sumber, yakni PLTS pada siang hari, dan genset yang berasal dari daya berlebih excessive power pada saat genset mencatu peak load, yakni ketika peak load mulai menurun dan genset masih menyala. Perilaku hybrid tersebut di atas dapat di set pada SMD, dan dasar set up nya adalah pada saat penentuan system sizing dan system design berdasarkan data load profile. Oleh Battery Modul Surya SMD Solar Mains Diesel Controller, Bi-directional Inverter Jaringan Distribusi Genset karena itu, seperti telah dijelaskan di bab sebelumnya, load profile sangat menentukan perilaku system hybrid dalam mencatu listrik. Apabila system sizing dan system designya tidak baik, genset dapat sering menyala atau menyala pada jam-jam yang tidak diinginkan misalnya tengah malam, sehingga persediaan BBM tidak dapat diprediksi. Hal ini akan menjadi masalah besar apabila system hybrid di tempatkan di wilayah dimana supply BBM relatif sulit. System Sizing dan Design 1. System sizing adalah proses menentukan kapasitas ukuran system berdasarkan load profile yang ingin di catu dengan memperhatikan kemampuan output masing-masing pembangkit. 2. System Design adalah proses menentukan design peralatan yang akan dipakai agar dapat dicapai tujuan yang telah ditetapkan, dan agar peralatan satu dengan lainnya dapat berinteraksi dengan baik. Sebagai contoh, system hybrid dapat saja menggunakan genset dengan manual starter atau automatic starter, dan genset manapun yang dipilih maka harus disesuaikan dengan system control yang akan dipakai. SIstem PLTS Hybrid yang digunakan pada jaringan captive genset/isolated genset off grid system, dapat juga dilengkapi dengan system pra bayar, dimana masyarakat dapat membeli listrik untuk kebutuhan satu minggu/bulan. Artikel berkaitan Prinsip kerja PLTS
STUDI TERHADAP UNJUK KERJA GRID CONNECTED 1 MWP PHOTOVOLTAIC SYSTEM DI KARANGASEM BALI Gambar 2.2 Diagram Prinsip PLTS Off-Grid/Stand Alone System.. 16 Gambar 2.3 Diagram Prinsip PLTS On-Grid.. 17 Gambar 2.4 Prinsip Kerja Sel Surya dengan P-N Junction
Prinsip Kerja PLTS Off-Grid - 2 Bagaimana prinsip kerja PLTS off-grid? Sistem ini cocok untuk daerah yang belum mempunyai akses jaringan listrik PLN. Berikut ini ulasannya! Apa Itu PLTS Off-Grid? Sistem Off-Grid adalah sistem PLTS yang dapat menyimpan energi surya dalam baterai ketika jaringan listrik padam. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, sistem off-grid ini cocok untuk daerah yang belum ada akses jaringan listrik PLN. Namun, Sistem Off-Grid terkadang tidak dapat memenuhi kebutuhan beban listrik seutuhnya karena biaya dan volume baterai bisa menjadi sangat tinggi. Kemudian, Sistem Off-Grid memerlukan instalasi yang rumit jika kita bandingkan dengan sistem on-grid. Komponen PLTS Off-Grid Komponen utama sistem off-grid antara lain1. Panel surya 2. Charge controller 3. Inverter. Ketahui jenis inverter dan fungsinya. 4. Baterai Untuk inverter yang digunakan pada sistem off-grid berbeda dengan sistem on-grid. Pada sistem off-grid inverter yang dipakai adalah inverter dengan kemampuan bi-directional sehingga mampu mengisi baterai dan mengambil listrik dari baterai untuk dipakai ke beban. Selain itu, komponen baterai ini membutuhkan perawatan dan penggantian secara berkala. Panel surya menangkap sinar matahari dan mengirimkan daya listrik DC yang dihasilkan ke regulator yang mengatur pengisian bank baterai. Selanjutnya bank baterai menyimpan listrik DC. Kemudian, inverter menarik daya dari bank baterai mengubah mengubahnya menjadi listrik AC untuk diteruskan ke panel distribusi. Untuk pengaturan array panel surya dan jumlah baterai yang dibutuhkan cukup kompleks pada sistem off-grid. Dalam mendesain sistem ini membutuhkan detail analisis dari kebutuhan listrik. Kemudian, dibutuhkan pengabelan ulang pada panel listrik utama dalam bangunan untuk mengisolasi beban kritikal agar hanya bagian tersebut yang mendapatkan listrik ketika terjadi pemadaman listrik PLN. Sedangkan, beban tidak kritikal misalnya TV, AC tidak mendapatkan listrik saat pemadaman listirk PLN. Selain itu, instalasi PLTS off-grid ini lebih kompleks jika kita bandingkan dengan on-grid karena terdapat komponen off-grid yang berbahaya, di antaranya baterai dengan arus tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan pelatihan khusus untuk menanganinya. ketahui perbedaan PLTS on grid dan off grid serta hybrid system. Kelebihan PLTS Off-Grid Kelebihan PLTS Off-grid antara lain” Tidak ada tagihan listrik Anda tidak perlu lagi membayar tagihan listrik bulanan karena listrik yang didapat dari panel surya, bukan lagi dari PLN. Tidak ada pemadaman listrik Anda yang bisa tergantung dengan pasokan listrik PLN, kini dengan menggunakan PLTS off-grid, Anda tetap bisa menggunakan peralatan listrik karena pasokan listrik dari panel surya. Mandiri Anda tidak membutukan pasokan listrik dari PLN karena telah beralih ke sistem PLTS. Pasokan listrik wilayah terpencil Sistem ini cocok untuk daerah terpencil atau yang tidak bisa dijangkau oleh jaringan listrik PLN. Tersedia beberapa produk Beberapa produk Sistem Off-Grid antara lain Solar Home System SHM, Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya PJUTS dan PLTS komunal untuk sistem berskala besar. Kekurangan PLTS Off-Grid Berikut ini kekurangan PLTS off-grid Komponen cukup mahalMemerlukan perawatan dan penggantian secara instalasi off-grid lebih tinggi dibandingkan PLTS on-grid, bahkan 2 sampai 3 kali penyimpanan terbatas. Jika cuaca mendung selama beberapa hari, bisa mengakibatkan cadangan listrik di baterai menipis dan bisa kehabisan punya cadangan listrik. Apabila pada komponen PLTS ada kerusakan, maka tidak ada pasokan listrik. Itulah ulasan mengenai Prinsip Kerja PLTS Off-Grid.
Berikut konfigurasi dari sistem PLTS Off-Grid : Gambar 2.2 Prinsip kerja PLTS Off-Grid (Sumber: Anonim. 2010. Technical Application Papers No. 10 Photovoltaic . Platns. Italy: ABB SACE) Prinsip kerja sistem PLTS terpusat dapat dijelaskan sebagai berikut :
» Solusi Elektrifikasi » PLTS Terpusat Off Grid » Cara Kerja Cara Kerja How It Works PLTS Terpusat Off Grid Terdapat 2 sistem pada PLTS Terpusat Off Grid PLTS Komunal / PLTS Sentralisasi AC Couping dan DC Coupling. Perbedaan cara kerja kedua sistem coupling tersebut ada pada interkoneksi antara sistem panel surya dan sistem baterai. Pemilihan kedua sistem lebih dipengaruhi karateristik konsumsi energi pada siang/malam hari meskipun pada prinsipnya tidak berbeda. Share this page Pada sistem DC Coupling, output solar charger terkoneksi dengan input dari battery inverter sisi DC, sementara pada sistem AC Coupling, output solar inverter terkoneksi dengan output battery inverter sisi AC. Lihat Spesifikasi Solusi Sistem DC Coupling Beban = Produksi PLTS PLTS akan melayani beban seluruhnya. Namun demikian tidak semua kombinasi solar charge controller dan battery inverter dapat mengalirkan daya dengan skema ini. Umumnya baterai di-charge pada siang hari dan digunakan pada malam hari. Produksi PLTS = 0 Baik karena malam hari maupun kondisi cuaca sangat buruk, maka beban akan dilayani oleh baterai melalui battery inverter. Jika energi baterai hampir habis, maka kekurangan energi beban akan dibantu oleh generator jika tersedia untuk melayani beban dan pengisian baterai. Beban Produksi PLTS Seluruh produksi energi PLTS akan melayani beban dan kekurangan energi beban akan dibantu oleh energi dari baterai. Jika energi baterai hampir habis, maka kekurangan energi beban akan dibantu oleh generator jika tersedia untuk melayani beban dan pengisian baterai. Sistem AC Coupling Beban = Produksi PLTS Ketika besar beban sama dengan produksi energi PLTS, maka PLTS akan melayani beban seluruhnya. Produksi PLTS = 0 Baik karena malam hari maupun kondisi cuaca sangat buruk, maka beban akan dilayani oleh baterai melalui battery inverter. Jika energi baterai hampir habis, maka kekurangan energi beban akan dibantu oleh generator jika tersedia untuk melayani beban dan pengisian baterai. Beban Produksi PLTS Seluruh produksi energi PLTS akan melayani beban dan kekurangan energi beban akan dibantu oleh energi dari baterai. Jika energi baterai hampir habis, maka kekurangan energi beban akan dibantu oleh generator jika tersedia untuk melayani beban dan pengisian baterai. Kurva Beban vs Produksi PLTS Umumnya aktivitas penggunaan energi lebih banyak banyak pada malam hari. Sebagian produksi energi PLTS dipakai langsung pada siang hari dan kelebihan energi disimpan pada baterai yang akan digunakan pada malam hari pada saat tidak ada sinar matahari. Namun, pada beberapa proyek pemerintah dengan kuota energi yang minim, pemakaian dibatasi pada saat sore sampai pagi hari agar kuota tidak habis di siang hari. Paket Solusi PLTS Terpusat Off Grid

Terdapat2 sistem pada PLTS Terpusat Off Grid (PLTS Komunal / PLTS Sentralisasi) : AC Couping dan DC Coupling. Perbedaan cara kerja kedua sistem coupling tersebut ada pada interkoneksi antara sistem panel surya dan sistem baterai. Pada sistem DC Coupling, output solar charger terkoneksi dengan input dari battery inverter (sisi DC), sementara pada

Tenaga surya memimpin pasokan EBT dengan potensi sebesar 207,8 GW. Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau disingkat PLTS menjadi sumber energi yang menjanjikan pada abad ke-21. PLTS adalah suatu pembangkit listrik yang bersumber dari sinar matahari melalui sel surya untuk mengkonversikan radiasi sinar foton matahari menjadi energi listrik. Sel Surya yang mendapat penyinaran sinar matahari merupakan salah satu sumber energi yang sangat menjanjikan Naim, 2017. PLTS menjadi primadona dalam mendukung tercapainya target bauran EBT 23% di 2025. Indonesia adalah negara dengan serapan tenaga surya terbesar di ASEAN, karena matahari ada setiap hari sepanjang tahun. Berdasarkan SNI 83952017, PLTS adalah sistem pembangkit listrik yang energinya bersumber dari radiasi matahari, melalui konversi sel fotovoltaik. Sistem fotovoltaik mengkonversi radiasi sinar matahari menjadi energi listrik . Semakin tinggi intensitas radiasi iradiasi matahari yang mengenai sel fotovoltaik, semakin tinggi daya listrik yang dihasilkannya. Dengan kondisi geografi Indonesia yang strategis yaitu terletak di daerah tropis dan berada di garis khatulistiwa, PLTS menjadi salah satu teknologi penyediaan tenaga listrik yang potensial untuk diaplikasikan. PLTS dapat diaplikasikan melalui berbagai bentuk instalasi, dengan konfigurasi sistem terpusat ataupun tersebar, dimana masing-masing aplikasi tersebut dapat bersifat on grid maupun off-grid. PLTS off-grid sering disebut sistem PLTS berdiri sendiri stand-alone, beroperasi secara independen tanpa terhubung dengan jaringan PLN. Sistem ini membutuhkan baterai untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan di siang hari untuk memenuhi kebutuhan listrik di malam hari. Dalam sistem off-grid, panel surya memasok listrik DC ke baterai, dan inverter mengubah energi baterai yang tersimpan menjadi listrik AC sesuai permintaan. Baterai memungkinkan sistem untuk memberikan daya saat matahari tidak bersinar. PLTS Off Grid merupakan alternatif solusi masalah listrik untuk daerah-daerah terpencil atau daerah-daerah pedesaan yang tidak terjangkau jaringan listrik PLN Naim, 2017. Iklan Sistem PLTS off grid terdiri dari komponen utama yaitu modul surya, dan Balance of System BOS yang terdiri atas solar charge controller, inverter, baterai, dan beberapa komponen pendukung lainnya Arriaga et al.,2021. Modul Surya Teknologi modul PV terbagi dalam tiga kategori yaitu Crystalline Silicon, Thin Film, Emerging and Novel. Dalam memilih teknologi modul surya yang terbaik harus memperhatikan beberapa faktor seperti efisiensi, harga, ketersediaan di pasar, jaminan kinerja, bentuk dan penampilan, dan respons terhadap kondisi iklim. Crystalline Silicon terdiri atas 2 macam yaitu Monocrystalline dengan efisiensi modul sebesar 13-19% dan Polycrystalline dengan efisiensi modul sebesar 11-15%. Jika dibandingkan dari segi harga, Monocrystallinelah yang paling mahal namun memiliki efisiensi yang lebih besar. Jenis modul PV yang kedua adalah Thin Film. Thin Film memiliki beberapa kelebihan yaitu harga lebih murah jika dibandingkan dengan Crystalline Silicon, memiliki sifat yang fleksibel dan tidak kaku sehingga mudah dibentuk, lebih ringan sehingga lebih cocok untuk dipasang pada atap rumah, dan memiliki kinerja yang baik pada iklim yang panas karena memiliki koefisien suhu yang relatif rendah sekitar 0,2% per derajat. Thin Film memiliki beberapa macam jenis yaitu Amorphous silicon dengan efisiensi 4-8%, Amorphous and micromorph silicon multijunctions dengan efisiensi 7-9%, Cadmium-telluride dengan efisiensi 10-11%, dan Copper-indium-[gallium]-[di]selenide- [di]sulphide dengan efisiensi 7-12%. Jenis modul PV yang ketiga yaitu Concentrating photovoltaics dengan efisiensi sel sebesar 30-38%. Solar Charge Controller Solar charge controller SCC atau juga dikenal sebagai battery charge regulator BCR adalah komponen PLTS yang berfungsi untuk mengatur pengisian baterai lebih optimal. Perangkat ini beroperasi dengan cara mengatur tegangan dan arus pengisian berdasarkan daya yang tersedia dari larik modul fotovoltaik dan status pengisian baterai SoC, state of charge. Dalam memilih SSC harus mempertimbangkan beberapa hal seperti konfigurasi larik modul fotovoltaik, sistem tegangan yang dipakai, dan karakteristik baterai. SSC yang ideal yaitu tegangan dan arus masukan input maksimum SCC harus lebih tinggi dari tegangan dan arus maksimum larik modul fotovoltaik yang terhubung pada kondisi apapun, Efisiensi yang tinggi ≥ 98% pada tegangan sistem dan dilengkapi dengan MPPT, dan Sesuai dengan teknologi baterai yang terpasang. Inverter Inverter berfungsi untuk mengkonversi arus DC ke AC. Sebuah inverter surya, secara teknis disebut unit pengkondisi energi, mengubah listrik DC dari susunan PV surya menjadi listrik AC, sambil memaksimalkan keluaran daya. Terdapat 3 jenis inverter yaitu micro inverter, string inverter, central inverter. Micro inverter mengubah listrik dari satu panel. String inverter mengubah listrik dari modul string tunggal string adalah satu set modul yang dihubungkanseri; dan central inverter mengubah listrik dari beberapa string yang disambungkan secara paralel satu sama lain. Dari segi harga micro inverter lebih mahal dari inverter sentral atau string namun kinerjanya lebih baik daripada inverter sentral, terutama dalam kondisi teduh. kinerja micro inverter lebih tinggi 20% dalam kondisi tanpa bayangan dan lebih dari 27% dalam kondisi teduh Lee 2011. Inverter sentral adalah yang paling umum digunakan, terutama untuk pembangkit skala menengah dan besar. Dalam memilih jenis inverter, yang pertama menjadi pilihan adalah yang lebih baik untuk atap yang sebagian memiliki banyangan selama sebagian hari, atau untuk susunan yang berisi modul dengan spesifikasi atau orientasi yang berbeda. Ini karena inverter mampu melacak dan memaksimalkan output daya untuk setiap modul atau string, bukan untuk array secara keseluruhan IFC 2012. Baterai Dalam PLTS off grid baterai berfungsi untuk menyimpan pasokan listrik DC yang dihasilkan panel surya. Baterai memungkinkan sistem untuk memberikan daya saat matahari tidak bersinar. Dalam pasaran terdapat 2 macam baterai yaitu baterai berbasis lead acid dan lithium. Baterai lead acid banyak digunakan pada kendaraan, penerangan, sistem UPS, dan aplikasi penyimpanan energi, sedangkan baterai lithium digunakan pada telepon, laptop, kendaraan listrik, dan baru-baru ini pada sistem energi surya. Baterai lead acid lebih berat jika dibandingakn dengan baterai lithium sehingga memerlukan perawatan regular dan memperpendek umur baterai. Dari segi dampak ke lingkungan, baterai lead acid memiliki dampak lingkungan yang lebih besar karena memerlukan lebih banyak bahan baku pembuatan baterai jika dibandingkan dengan baterai lithium. Dari segi biaya install, baterai lithium lebih murah dibandingkan baterai lead acid karena baterai lithium lebih ringan sehingga lebih mudah untuk diinstall dan menurunkan 80% biaya install. Ikuti tulisan menarik Umi Widi Astuti lainnya di sini. .
  • mzs9pw94au.pages.dev/134
  • mzs9pw94au.pages.dev/836
  • mzs9pw94au.pages.dev/26
  • mzs9pw94au.pages.dev/525
  • mzs9pw94au.pages.dev/905
  • mzs9pw94au.pages.dev/998
  • mzs9pw94au.pages.dev/812
  • mzs9pw94au.pages.dev/681
  • mzs9pw94au.pages.dev/295
  • mzs9pw94au.pages.dev/454
  • mzs9pw94au.pages.dev/330
  • mzs9pw94au.pages.dev/43
  • mzs9pw94au.pages.dev/67
  • mzs9pw94au.pages.dev/804
  • mzs9pw94au.pages.dev/152
  • prinsip kerja plts off grid